Senin, 29 Agustus 2016

Selimut mimpi

Terik mentari membakar tubuh
Peluh basahi tubuh
Mencari sebuah bayangan diantara berjuta
Tertunduk kepala bukan kelelahan
Hanya pilu menyeka hati

Terdengar suara yang tak asing
Memanggil sebuah nama
Kurasakan getaran di hati
Membakar semangat dan rindu
Kutemukan dalam riuhnya massa
Hanya mampu sekilas tanpa menatap
Andai ini tetap sama
Entahlah menjadi seperti ini

Mencoba mencari kabar di sela waktu
Menanti tak kunjung tiba
Hanya mampu menatap langit
Di atas kepalamu yang tak jauh
Ohhh ... rinduku mungkinkah bertemu
Hanya berharap pada masa ajaib
Menanti fajar kan datang kembali
Mungkinkah terjadi

Bila nati hanya hayal
Angan yang berselimut mimpi
Kulepaskan namun kan kuikat dalam hati
Indahnya cinta dan kenangan
Harapan yang mungkin hanya mimpi
Biarkan waktu yang kan menjawab
Dalam belai mimpi yang kuimpikan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar