Waktu
megalir tak terbatas
Tak
henti walau terhambat
Menghempas
tanpa ampun
Abaikan
semua mata dan hati yang membeku
Acuh
pada penantian tanpa makna
Tegas
melangkah
Perkasa
tak terbentuk
Aku
dan aku yang egois
Terjadi
dan biarlah terjadi
Terkapar
pada rumput basah
Menggigil
tanpa rasa dingin
Panas
tanpa sengatan matahari
Kenyang
tanpa makan
Menatap
kosong pada langit biru
Berlalu
dan berjalan
Mengabaikan
tanpa melupakan
Acuhkan
tanpa mebenci
Memendam
tanpa menguburkan
Semua
dalam ruang yang tak kan menepi
Huft.....
semua bagai mimpi
Waktu
yang berlalu
Asa
yang menepi
Mengambang
angan dalam hayal
Terjadilah
karena takdir
Terpisahkan
karena takdir
Semua
tak terjamah oleh kuasaku
