Sabtu, 02 April 2016

Jangan Keluar Malam

Hujan rintik menbasahi bumi
Hembuskan kesegaran pada dunia
Sejukkan panas sehari
Nyanyikan kidung pujangga kesepian

Sayu mata memandang langit
Wahai pemilik langit jika kau mendengar
Takbir dunia kau sembunyikan
Bila dapat kubuka semua
Jerit hati bertanya diam

Petir mengkilat di angkasa
Guntur menggelegar pecahkan suara
Pujangga diam dalam doa
Bukan tidak bersyukur pada karunia
Hentikan hujan sementara

Hati menanti perjumpaan
Pelukan hangat selalu dinanti
Kasih sayang yang lama dinanti
Rapatkan hati dan jiwa pada malam
Matahari cepatlah bangun

Malam gelap tanpa suara
Kekasih hati sedang disana
Berjuang dengan suara
Bersiap lelahkan tenaga pada kewajiban
Hati besar menjadi ciut malu

Jika mata tak sempat melihat
Hati selalu memikirkan wajah jelita
Pujaan hati selalu dirindukan
Menanti waktu dan kesempatan

Ungkapkan rasa di hati 

Pemuja Rahasia

Sudah beberapa warsa
Aku selalu menjadi pendengar setiamu
Pemuja rahasiamu
Pengagum dirimu dalam sepi
Pencinta yang tak ungkapkan isi hati

Dalam diam aku ucapkan
Jauh di lubuk hati kupendam
Kurahasiakan darimu rasa ini
“aku cinta kamu”
“saya sangat menyayangimu”

Kini semua terbongkar sudah
Kau tlah ketahui semua hal tentangku
Tak ada lagi yang bisa kusembunyikan darimu
Terungkap begitu saja olehmu
Tabir tersingkap dengan mudah olehmu

Maka sayang..........
Aku kan citrakan semua rasa ini padamu
Tunjukkan seluruh sayang ini padamu
Gambarkan semua cintaku padamu
Dengan cara dan langkahku

Kan kutunggu waktu
Kan kujaga semua harapan yang ada
Karena aku bersungguh-sungguh
Tenanglah sayang jangan pikirkan
Aku yang kan melangkah
Kamu nikmati saja
Biar semuanya aku yang mencari
Karena aku sayang kamu


Sayangku padamu


Tersenyum sang mentari
Melangkah beranjak dari peraduan
Mengangkasa ke puncak langit tinggi
Lalui tiap kepala yang tak sempat menatap
Berlari menuju barat tuk beristirahat
Selalu seperti itu tanpa lelah hingga pralaya

Hasil gambar untuk bersamamu harapankuRamai ombak menerpa pantai
Menghempas yang terlihat di depan
Tak perduli apa pun menghadang
Kembali dan kembali lagi tanpa lelah
Tetap seperti itu sampai laut mengering

Berhembus sang bayu dalam diam
Tanpa kata meniup dunia
Berikan kesejukan
Mungkin berikan ketakutan
Kadang berikan harapan
Terus seperti itu hingga manusia bosan

Sayangku padamu
Yang tersimpan dalam hati
Tersembunyi dalam perjalanan warsa
Terekam dalam ingatan terdalam
Terukir dalam pahatan jiwa

Kan tetap seperti ini
Selalu mendambakanmu
Akan selalu merindukan sayangmu
Kuyakin tak lekang oleh waktu
Atau “hanya sementara”
Karna selalu kujaga
Dengan hati dan jiwaku
Bersamamu harapanku

Hayalan di Pagi hari

Pagi hari yang mendebarkan
Sejak terjaga dari tidur pulasku
Tak sanggup lagi mata ini pejamkan mata
Merawang menghayal kebahagiaan
Menanti detik yang lama berputar

Sungguh terbayang keindahan di pagi hari
Yang lama kunantikan
Segelas kopi bersamamu
Disajikan dengan senyum manis
dan kecupan sayang darimu

lanjutkan perjalanan lakukan kewajiban
menunggu siang mengganti pagi
menikmati nikmatnya makan siang bersama
mengisi hati dengan kebahagiaan
menenangkan jiwa yang gundah

waktu tersenyum melangkah
andai bisa kuwujudkan
tak terbayang keindahan dunia
tak kan disangka taman surga
merekah bunga indah dalam taman kasmaran

kan kutunggu waktu itu
kunantikan kesempatan itu
selalu kujaga harapan itu
bersamamu sayangku
yang tak kan lekang oleh waktu


Secangkir Kopi dan Tebu

Kopi  memberikan manis dan pahit
Iya sayang .... itulah kopi
Seperti secangkir kopi yang selalu kau buatkan
Manis pahit itu bercampur aduk
Dalam setiap tegukan yang dirasakan

Jangan perbandingkan dengan tebu sayang
Tebu akan selalu memberikan manis
Kenikmatan bagi penikmat gula
Tapi tahukah dalam manis itu
Karena tebu sudah seperti itu
Sebuah perbandingan yang tidak adil


Sama – sama hasilkan ampas yang harus dibuang
Keduanya memiliki penikmat yang berbeda
Tidak semua manusia dapat menikmati keduanya
Masing-masing memiliki cara menikmati
Maka keduanya pun tidak akan dapat diperbandingkan

Sayang.....
Secangkir kopi yang dibuat
Ada kopi, gula, dan air bersatu di dalamnya
Bahwa seringkali ditambahkan susu
Sebuah kenikmatan yang dibentuk bersama
Tidak dihasilkan sendiri
Rasa pahit dan manis yang ada
Keduanya saling melengkapi
Bersama menghasilkan candu
Bersama hasilkan kenikmatan
Aroma, dan rasa tercampur dalam kenikmatan
Yang selalu akan tidak dapat terpisahkan