Dua
hati yang tlah bersama
Dalam
waktu yang sangat lama
Seharusnya
telah saling memahami
Kebiasaan
yang sudah berjalan
Mengerti
tanpa harus mengatakan
Memahami
tanpa harus menekankan
Ada
keinginan mengalah disana
Memposisikan
diri sebagaimana mestinya
Melakukan
hal yang harus dilakukan
Bukan
melayani tetapi memberi
Namun
bila semuanya tak berarti
Masing-masing
ego menjadi sangat tinggi
Tak
mengalah sedikitpun
Satu
hati kokoh pada diri sendiri
Bahwa
mampu melaksanakan semua hal
Akan
bisa mandiri tanpa bantuan
Tidak
akan tergantung pada yang lain
Begitu
pula hati yang lain
Selalu
mengalah dan mengalah
Menyimpan
rasa sakit sendiri
Selalu
memendam amarah
Kadang
meredakannya amarah dengan gelas
Menghayalkan
damai dengan asap
Salahkan
aku mendamba hati yang terlewatkan
Mendampingi
hidup yang merana
Menanti
hati yang mendamaikan jiwa
Memimpikan
menyanding hati yang berlalu
Memang
tak wajar
Sudah
semua menjadi bubur
Tak
mungkin kembali
Kini
kunikmati siksa ini sampai akhir
Karena
sudah takdir ku