Kamis, 18 Agustus 2016

Aku hari ini

Nafasku tersengal hebat
Entah kenapa terjadi begitu saja
Tak kuasa aku menahannya
Hanya mampu bersembunyi dari bayangmu
Terhindar dari pandanganmu

Kian hari aku makin terpuruk
Tenggelam dalam derita hati ini
Sakit semakin terasa sakit
Perih makin terasa menyiksa
Batinku, jiwaku, ragaku tak mampu menahannya

Kucoba mencari ruang kosong
Berusaha kumpukan jiwaku
Yang terpencar memudar menghilang
Jauh semakin jauh dari tubuhku
Ini semakin membunuhku

Mungkin kau tak kan pernah perduli
Apa yang terjadi padaku
Tentang diriku dan semuanya
Tentang diriku dan perasaanku
Bahkan bila ku mati disini

Aku cuma bisa berharap
Hanya mampu bermimpi
Menghayal tentang semua kenangan
Dan cinta yang terlalu manis untukku

Hingga bersamamu lagi

Catatan Malam

Huft.... malam yang benar-benar gila
Jiwa berlari kencang karena tugas
Namun raga ini tak bergerak sedikitpun
Menolak melangkah maju
Mendorong lelah ke atas ubun-ubun

Dada ini berdebar kencang
Aliran darah seakan berhenti
Ketika kamu ada disampingku
Bibir ini kelu tak bergerak
Mata ini seakan ingin menutup
Ketika kamu menyapaku

Terasa membahagiakan
Sungguh memberikanku semangat baru
Lalui malam dingin pun aku tak keberatan
Bila mampu seperti ini selamanya
Denganmu wahai pujaanku

Namun .... tahukah kamu
Malam semakin terasa gelap
Dinginnya mencekam menusuk pori-pori
Sakit menembus jantung hatiku
Mengiris kesadaranku hingga ke tulang belulang

Kala kamu menyapanya
Dengan senyum indahmu tersemat di bibir
Sapamu yang ramah penuh kerinduan
Tatapanmu yang penuh arti

Ah.... harus kunamakan apa
Cemburukah?
Irikah?
Kuakui semua itu benar adanya
Namun apakah aku berhak?
Pria bodoh dan lemah sepertiku
Tak kan pernah berhak memilikimu