Minggu, 25 September 2016

Au.. ah... Gelap

Berawal dari ketidak beranian ungkapkan rasa
Rasa yang muncul saat pertama kali berjumpa
Takluk oleh rasa takut dan malu
Entah karena begitu mempesona
Mungkin pula karena terlalu menganggap berharga

Kini berakhir dengan keacuhan
Mungkin ada marah yang tersimpan
Mungkin pula ada ketakutan yang merajalela
Rasa segan untuk bertanya
Ego masing-masing yang saling meninggi

Aku yang masih menyimpan rasa
Sedang bertanya pada diri sendiri
Mungkinkah aku hanya menjadi persinggahan?
Mungkinkah aku  hanya menjadi pemeran pengganti?
Mungkinkah aku  hanya menjadi pelarian?

Kadang hati ini membela
Bukan... tidak seperti itu
Pasti ... tidak seperti itu
Sungguh... ada rasa cinta disana
Cinta yang terhalang waktu dan posisi

Namun kadang pula hati ini menentang
Ya... aku hanya menjadi persinggahan saja
Ketika rasa sendiri menyelimuti diri
Mencari hiburan semata
Ya... aku  hanya menjadi pemeran pengganti
Sebagaimana drama film
Aktor tidak boleh terluka
Biarkan pada figuran yang mengangis
Ya... aku  hanya menjadi pelarian
Ketika rasa marah menyelimuti hati
Saat dendam menyeruak di hati
Maka posisi harus terus terisi
Sehingga hati tetap utuh terjaga

Pertikaian dalam hati terus melanda
Mengikis semua kesadaran
Melemahkan segala kemampuan
Kadang menyerah kalah
Kadang mencoba bangkit
Namun harapan yang masih membara

Terjaga dalam binar mata yang tak tertutupi

aku masih disini

Menikmati ceriamu di pagi hari
Sesejuk udara di pagi hari ini
Ditemani rintik hujan
Keindahan yang kunikmati sendiri
Tanpa satu pun yang memahami

Mungkin cinta kita tak bisa menyatu
Saat cinta kita tak bisa bersama
Aku tetap mengharapkanmu disini
Menggenggam erat bayangmu
Menjadi sahabat setiamu
Di udara bersama suaramu

Kulabuhkan semua rasa rindu
Kurasakan semua kasih sayang
Bersama guratan-guratan  pena
Kutuliskan dalam lembar-lembar kosong
Selaksana mengisi ruang di hati diamku

Sinar mentari pagi yang menyinari pagi
Memberi harapan pada cerahnya hari
Kutitipkan semua itu pada  bumi
Walau mungkin tak sempat kuutarakan
Hanya aku yang terdiam membisu

Terlantun kidung kasmaran itu
Terlambat oleh semua waktu
Terhalang oleh semua kesempatan
Kekuatan dan perkasa yang tak berguna
Kecerdasan dan kemampuan yang percuma
Oleh kuasa dan kuatnya sang waktu