Selasa, 05 April 2016

Kutunggu Kau Esok Pagi

Malam telah selimuti  bumi
Mimpi indah para penakluk bumi dimulai
Namun aku masih berkutat pada hayalku
Termenung sendiri pada sudut gelap
Mencari larik pelangi yang tertinggal

Buaian cahaya sang candra
Melabuhkan lelah dunia pada hangatnya selimut
Pelukan hangat kekasih yang dinanti
Ingin kurasa malam ini
Membaringkan sukma pada pantai kerinduan

Mata nanar memandang ruang langit
Separuh jiwa tertinggal disana
Mencari sang pujaan hati
Harapan hati merengkuh damai
Dalam hati berbisik
“bisakah mendengar jerit rinduku?”

Wahai sang hyang bayu penguasa tenaga bumi
Berikan kuasa pada anginmu
Agar kubisa tiupkan kecupan sayangku padanya
Wahai Sang Hyang Kartika
Pinjamkan aku pengelihatanmu
Agar aku mampu melihatnya terlelap dalam tidurnya

Malam terus merayap bersama waktu
Menjemput pagi tuk berganti hari
Kutunggu dirimu dengan senyum
Dibalik sejuta kerinduan yang terpendam

Kunanti kamu esok pagi kekasihku.................

Ruang Gelap

Kutulis sajak ini dalam ruang gelap
Agar dapat kubayangkan sinar matamu
Agar dapat kulihat rona pipimu
Agar tak terlupa senyum indahmu
Kala ramai saat itu

Di ruang itu....
Tiga lelaki terlibat perang batin
Bagai misteri tersembunyi dalam ruang segitiga bermuda
Atau entah laki-laki keempat yang tak terlihat
Yang kamu berikan kabar

Entah mengapa dada ini berguncang
Ketika kau menatapnya
Saat binar matamu memandang penuh arti
Ketika senyumnya berusaha menyapamu
Saat rona pipimu memerah menyapanya
ketika nada suaramu yang penuh semangat bercerita

Aku hanya bisa terdiam
Tak bisa kuungkapkan lewat kata
Hanya rangkaian kata ini mewakilkan
Agar tersampaikan lugas perasaan ini
Walau tak tau harus seperti apa

Kutulis sajak ini
Hanya agar kau mengetahui
Hati ini pun cemburu
Sama seperti dia
Mungkin dia pun menunggu
Mengharapkan kehadiranmu

Begitu pula aku

Selamat Bekerja Sayang

Wajah seriusmu bekerja
Jemarimu tak berhenti bekerja
Terdengar dendang lagu menemani
Kepalamu ikut bergoyang
Menari ikuti irama

Namun wajah manismu
Tak pernah bosan kupandangi
Bola matamu yang teduh
Tak sangggup kulepas pandangan sedetikpun
Sungguh bukan gombal

Bibirmu sediki maju mundur
Alismu bergerak turun naik
Tanda tak boleh di ganggu bekerja
Andai ku ganggu marahkah dirimu
Murka kah sang gadis pujaan hati?

Selamat bekerja sayang
Biarkan aku tetap mencuri memandangmu
Tetap jaga kesehatan
Jangan sampai kelelahan
Suara batukmu seperti mengganggu

Ini bukan sajak
Bukan pula puisi
Hanya mencoba sampaikan perhatian
Yang tak kuungkapkan

Aku sayang kamu

Manisnya Pagi ini

Di meja ini kembali kugoreskan rasa ini
Agar tercurah pada sang pujaan hati
Hingga semua selalu lekat di hati
Semua terasa di jiwa
Berikan panduan dalam tiap langkah


Kata demi kata terangkai pada layar
Sambil memandang wajahmu
Ruang ini berubah menjadi taman indah
Yang harus semerbak aroma bunga
Tertata  rapi membentuk pola indah

Lirikanmu begitu cepat
Kilat yang menggelegar pun kalah
Namun berikanku nuasa nyaman
Bagai berada di hotel bintang enam
Di president room
Yang selalu tertata rapi oleh room boy

Sebuah cerita tersusun di awal pagi
Sajak terangkai karena senyummu
Memulai hari dengan gambaran hati
Melangkahkan hari dengan senyummu
Semangat hari ini dengan makan bersama

Rasa manisnya memenuhi rongga mulut dan hati
Sediki tapi bermakna
Harus kupilih kata yang tepat tuk gambarkan rasa ini
Tak kutemukan ..........................
Ya sudahlah yang penting kau mengerti
Kucurahkan dengan tulisan ini


Bahagia itu Sederhana

Ada hal yang tak kuucap kemarin
Tetapi sampai pagi ini hangatkan dadaku
Seperti segelas kopi yang biasa kau buatkan
Yang tak pernah aku dapatkan seumur hidup
Membuat ada rasa yang berbeda di jiwa

Kala duduk di teras itu
Banyak kata terucap dari bibir
Diskusi panjang tetang berbagai hal
Menikmati udara sore yang menentramkan
Seakan membuai tuk ke alam mimpi

Sentuhan lembut jemari di mataku
Perhatian sederhana yang bisa dilakukan banyak orang
Namun hanya kali ini kurasakan
Bahagia hati dan jiwa ini
Hingga tak mampu kuucapkan lewat kata-kata

Pagi ini termenung dalam sepi
Kuresapi kembali perhatian sentuhanmu
Gerak cepat  tanganmu berikan obat
Tiupanmu yang masih terasa di mata ini
Buat taman hati ini bermekaran

Aku bahagia sungguh bahagia
Kemarin aku tak sanggup ucapkan
Karena ketakutan pemilihan kata-kata
Tak ingin kumerusak bahagia kemarin
Pagi ini .....................
Lewat sajak ini
Kuucapkan bahagia itu padamu

Karena bahagiaku sederhana #perhatianmu

Mulai Pagi

Langit mulai bersinar
Pelan tapi pasti gelap terganti
Bhagaskara terlihat di ufuk timur
Burung-burung berterbangan
Saatnya mencari makan

Sengaja aku ke atas
Agar kulihat alam tanpa batas
Biarkan mata bebas tanpa belenggu
Mencari bentuk kehidupan di pagi hari
Aawali semangat hari ini

Bercerita pada dunia
Tentang dimulainya hari
Tertawa pada bisunya langit
Kapankah kau berbicara
Setidaknya beri harapan keinginan

Cerita yang kuceritakan
Sajak yang kubaitkan
Akan mulai bertambah pagi ini
Gadis harapan pujaan hati
Dengarkanlah debaran hati ini

Bermain air caramu memulai hari
Bawalah kesejukkan bersamanya
Tentramkan dunia dengan senyummu
Berikan semangat pada dunia
Biarkan aku yang menjagamu