Kemarin terlewatkan
entah kenapa
sejak kemarin hingga pagi ini
rasa marah terlalu tinggi
dan aku pun tak mengerti
akhir-akhir ini
kemarahan itu cepat sekali menghampiri
seperti kemarin
tanpa sebab tanpa angin
marah melanda begitu saja
hingga kuputuskan memejamkan mata lebih cepat
mungkin rasa lelah ini
mungkin topeng senyum ini
terlalu menekan pernafasan
menghambat aliran udara
hingga kepala tak jernih berfikir
ingin rasanya
mencurahkan isi hati ini
langsung padamu
mungkin saja
pelukanmu bisa menenangkanku
namun semua terasa mimpi
semua terasa menyakitkan
ketika pelukanmu dalam mimpi
tak nyata dalam hidupku
selamat pagi
maafkan kutulis semua di dada
kuharap dalam hari
semua kembali indah
dan senyum bukan topeng semata