Jumat, 15 Juli 2016

Ichi

Heiii kamu, ...................
Maaf ya aku terpaksa berbicara kasar, keras, di ruangan. Aku tau kamu ga suka, tetapi entahlah aku tak mampu mengendalikan diri. Karena dengan cara seperti ini aku bisa menghilangkan kegundahan dalam hati. Ya.... sejenis grogi lah.

Oh... ya. Aku sengaja buat potongan rambut seperti ini. Karena aku berusaha menggambarkan rasa di hati ini ke kamu.

Aku berharap kamu mengerti maksud ku. Ini aku berusaha menggambarkan angka 1 (satu) dengan huruf jepang, untuk menggambarkan namamu.

Yah........ dengan cara seperti ini aku mengungkapkan rasa cintaku padamu. Aku benar-benar menyukaimu, mencintaimu. Inilah caraku menggambarkannya.


Maafkan caraku seperti ini. Aku tau kamu ga akan suka. Biarlah seperti ini. 

kamu ichi ku.... kamu shampoo ku. akan selalu di hatiku. selamanya seperti itu. 

Biarlah terpendam

Melihat senyummu aku suka
Teduh melingkupiku dari panas dunia
Melirik matamu kurasakan ingin bersama
Kulihat cahaya semangatku disana
Perasaan yang kupendam ini
Yang semakin harus kupendam dalam-dalam
Semakin menyiksaku, semakin membenamkanku
Dalam keinginan tuk memilikimu
Kini aku hanya akan bisa memendamnya
Karena hanya aku yang mengerti, memahami ini
Dunia hanya akan bisa menertawakan dan menyudutkanku
Dalam derai hujan yang membasahi bumi
Cobalah tampung hujan itu dalam banyak bejana
Mungkinkah kau menampungnya?
Berapa banyak bejana akan kau penuhi?
Bila nanti kamu menemukan jawabnya
Maka..................................
Kamu akan mengerti sebanyak itu cintaku padamu
Yang kini kupendam dan kusimpan
Suatu hari nanti ....................
Aku ingin kamu menggenggam tanganku
Memeluk tubuhku
Dan rasakan rasa yang aku simpan dalam hati ini
Aku tulis lirik-lirik ini
Dan kunyanyikan nada-nada yang terpendam
suatu hari nanti................
bila keadaan mengijinkan dan waktu yang tepat
aku ingin mencarimu
ya............. mencarimu
kini harus kupendam
benar-benar terpendam
karena rasa ini terlarang
karena rasa ini terhalang
biarlah kuterima sakit ini apa adanya


Selamat pagi Sayang

Kutulis cerita tanpa mu ini, sambil mendengarkan lagu “kita”. Lagu yang pernah menjadi nada deringmu, lagu yang hampir setiap hari kau putar di udara. Karena pagi ini aku benar-benar ingin mengenangmu di ruang ini sendirian. Dan itu pula yang menjadi alasanku untuk datang lebih pagi hari ini.

Hmmmm aku boleh sebut namamu dengan sayang kan? Boleh ya?

Sayang...... kemarin malam maaf ya hujan harus membasahi tubuhmu. Aku terlambat mengendalikannya. Ceritanya, pada saat aku sembahnya aku sempat melihat langit, aku sebenarnya menyadari awan mulai berkumpul, tetapi karena ada tamu yang datang, jadi setelah sembahnya aku temani tamu itu ngobrol. Ketika menemani tamu itulah hujan mulai turun.

Tentu saja aku benar-benar kebingungan, akhirnya terpaksa aku tinggalkan tamu itu dan mengerjakan semua. Namun 40 menit kemudian baru aku bisa mengendalikan cuaca.

Maafkan aku ya sayang............ kamu pasti basah malam tadi, kalau pagi ini masih kedinginan lebih baik istirahat saja dulu di rumah. Ga pa pa kok.

Oh ya............ sebenarnya kemarin malam pun dalam mimpiku kamu hadir lagi. Dalam mimpi itu aku terlihat kebingungan, kenapa kita jadi seperti ini. Lalu aku berjalan di jalan beraspal yang banyak lubangnya. Disana aku menemukan sebuah HP. Dalam hatiku berkata “bihhh baru HP jelek dibuang-buang”

Aku ambil HP itu, setelah kuperiksa ternyata itu HP punya kamu. Aku pun kebingungan bagaimana caranya menyerahkan HP itu ke kamu, dan tidakkah kamu akan menuduh saya bahwa saya yang mengambil HP itu.

Dalam dilema seperti itu, kamu datang dan kemudian menanyakan ke semua orang ada yang liat HP ga?

Aku akhirnya menyerahkan HP itu dengan diam, kamu juga menerimanya dengan diam.

Entah bagaimana, dan tidak tau siapa yang memulai akhirnya kita mengobrol berdua. Secara singkat kamu bercerita tentang perasaanmu kepada saya.

Dalam mimpi kamu pada intinya terpaksa melakukan sikap seperti ini, namun dalam hati kamu masih mencintai saya, masih sayang kepada saya, bahkan dalam tas kamu kamu menyimpan sepotong kenangan disana. Entahlah apa maksud cerita kamu aku pun tak mengerti.

Kemudian aku tersadar dari mimpi.

Namun mungkinkah hanya mimpi. Mungkinkah yang tergambar dalam mimpi adalah kebalikan dari kenyataan yang ada sebenarnya. Ataukah mimpi tadi malam hanya menggambarkan keinginanku yang sebenarnya yang aku harapkan kepadamu.


Ahhhh ga tau lahhhhh. Selamat pagi sayang