Jumat, 15 Juli 2016

Selamat pagi Sayang

Kutulis cerita tanpa mu ini, sambil mendengarkan lagu “kita”. Lagu yang pernah menjadi nada deringmu, lagu yang hampir setiap hari kau putar di udara. Karena pagi ini aku benar-benar ingin mengenangmu di ruang ini sendirian. Dan itu pula yang menjadi alasanku untuk datang lebih pagi hari ini.

Hmmmm aku boleh sebut namamu dengan sayang kan? Boleh ya?

Sayang...... kemarin malam maaf ya hujan harus membasahi tubuhmu. Aku terlambat mengendalikannya. Ceritanya, pada saat aku sembahnya aku sempat melihat langit, aku sebenarnya menyadari awan mulai berkumpul, tetapi karena ada tamu yang datang, jadi setelah sembahnya aku temani tamu itu ngobrol. Ketika menemani tamu itulah hujan mulai turun.

Tentu saja aku benar-benar kebingungan, akhirnya terpaksa aku tinggalkan tamu itu dan mengerjakan semua. Namun 40 menit kemudian baru aku bisa mengendalikan cuaca.

Maafkan aku ya sayang............ kamu pasti basah malam tadi, kalau pagi ini masih kedinginan lebih baik istirahat saja dulu di rumah. Ga pa pa kok.

Oh ya............ sebenarnya kemarin malam pun dalam mimpiku kamu hadir lagi. Dalam mimpi itu aku terlihat kebingungan, kenapa kita jadi seperti ini. Lalu aku berjalan di jalan beraspal yang banyak lubangnya. Disana aku menemukan sebuah HP. Dalam hatiku berkata “bihhh baru HP jelek dibuang-buang”

Aku ambil HP itu, setelah kuperiksa ternyata itu HP punya kamu. Aku pun kebingungan bagaimana caranya menyerahkan HP itu ke kamu, dan tidakkah kamu akan menuduh saya bahwa saya yang mengambil HP itu.

Dalam dilema seperti itu, kamu datang dan kemudian menanyakan ke semua orang ada yang liat HP ga?

Aku akhirnya menyerahkan HP itu dengan diam, kamu juga menerimanya dengan diam.

Entah bagaimana, dan tidak tau siapa yang memulai akhirnya kita mengobrol berdua. Secara singkat kamu bercerita tentang perasaanmu kepada saya.

Dalam mimpi kamu pada intinya terpaksa melakukan sikap seperti ini, namun dalam hati kamu masih mencintai saya, masih sayang kepada saya, bahkan dalam tas kamu kamu menyimpan sepotong kenangan disana. Entahlah apa maksud cerita kamu aku pun tak mengerti.

Kemudian aku tersadar dari mimpi.

Namun mungkinkah hanya mimpi. Mungkinkah yang tergambar dalam mimpi adalah kebalikan dari kenyataan yang ada sebenarnya. Ataukah mimpi tadi malam hanya menggambarkan keinginanku yang sebenarnya yang aku harapkan kepadamu.


Ahhhh ga tau lahhhhh. Selamat pagi sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar