Kutulis cerita tanpa mu ini,
sambil mendengarkan lagu “kita”. Lagu yang pernah menjadi nada deringmu, lagu
yang hampir setiap hari kau putar di udara. Karena pagi ini aku benar-benar
ingin mengenangmu di ruang ini sendirian. Dan itu pula yang menjadi alasanku
untuk datang lebih pagi hari ini.
Hmmmm aku boleh sebut namamu
dengan sayang kan? Boleh ya?
Sayang...... kemarin malam
maaf ya hujan harus membasahi tubuhmu. Aku terlambat mengendalikannya. Ceritanya,
pada saat aku sembahnya aku sempat melihat langit, aku sebenarnya menyadari
awan mulai berkumpul, tetapi karena ada tamu yang datang, jadi setelah
sembahnya aku temani tamu itu ngobrol. Ketika menemani tamu itulah hujan mulai
turun.
Tentu saja aku benar-benar
kebingungan, akhirnya terpaksa aku tinggalkan tamu itu dan mengerjakan semua. Namun
40 menit kemudian baru aku bisa mengendalikan cuaca.
Maafkan aku ya
sayang............ kamu pasti basah malam tadi, kalau pagi ini masih kedinginan
lebih baik istirahat saja dulu di rumah. Ga pa pa kok.
Oh ya............ sebenarnya
kemarin malam pun dalam mimpiku kamu hadir lagi. Dalam mimpi itu aku terlihat
kebingungan, kenapa kita jadi seperti ini. Lalu aku berjalan di jalan beraspal
yang banyak lubangnya. Disana aku menemukan sebuah HP. Dalam hatiku berkata “bihhh
baru HP jelek dibuang-buang”
Aku ambil HP itu, setelah
kuperiksa ternyata itu HP punya kamu. Aku pun kebingungan bagaimana caranya
menyerahkan HP itu ke kamu, dan tidakkah kamu akan menuduh saya bahwa saya yang
mengambil HP itu.
Dalam dilema seperti itu,
kamu datang dan kemudian menanyakan ke semua orang ada yang liat HP ga?
Aku akhirnya menyerahkan HP
itu dengan diam, kamu juga menerimanya dengan diam.
Entah bagaimana, dan tidak
tau siapa yang memulai akhirnya kita mengobrol berdua. Secara singkat kamu
bercerita tentang perasaanmu kepada saya.
Dalam mimpi kamu pada
intinya terpaksa melakukan sikap seperti ini, namun dalam hati kamu masih
mencintai saya, masih sayang kepada saya, bahkan dalam tas kamu kamu menyimpan
sepotong kenangan disana. Entahlah apa maksud cerita kamu aku pun tak mengerti.
Kemudian aku tersadar dari
mimpi.
Namun mungkinkah hanya
mimpi. Mungkinkah yang tergambar dalam mimpi adalah kebalikan dari kenyataan
yang ada sebenarnya. Ataukah mimpi tadi malam hanya menggambarkan keinginanku
yang sebenarnya yang aku harapkan kepadamu.
Ahhhh ga tau lahhhhh. Selamat
pagi sayang

Tidak ada komentar:
Posting Komentar