Jumat, 01 Juli 2016

Mimpiku semalam

Hari ini kuceritakan kembali tentang mimpiku. Setelah dalam malam-malam ku selalu dihiasi dengan hadirmu, kali ini kamu tidak hadir dalam mimpiku.

Dalam mimpiku tadi malam kamu hadir hanya dalam sebuah nama yang disebut, tidak hadir secara langsung, bahkan “calonmu yang dikatakan mama mu pun disebutkan”.

Jadi begini ceritanya..........................

Dalam mimpiku aku sedang berjalan jauh, jauh............... sekali, entah bagaimana dalam perjalanan itu aku berhenti di sebuah jalan tanah yang di sekitanya ditumbuhi pepohonan yang sangat lebat.

Tiba-tiba saja, di jalan tanah itu aku bertemu dengan Bapakmu. Aku dipeluknya, bahkan pipiku diciumnya. “masalah yang lalu biarlah sudah selesai, jangan dipermasalahkan lagi” kata Bapakmu dalam mimpiku itu.

Aku hanya tersenyum dan tak menjawab. Banyak hal yang dikatakan Bapakmu saat itu, tapi aku tak mampu mengingatnya.

Setelah ngobrol panjang di jalan tanah itu, entah bagaimana aku diajak bertemu dengan seluruh anggota keluargamu. Ada banyak orang di sebuah pertigaan itu. Aku berkenalan dengan mereka semua.

Namun yang paling aku ingat di mimpiku itu. Kakakmu yang duduk di posisi agak tinggi, melompat ke bawah kemudian sambil tersenyum menyalamiku. Dia mengatakan “,,,,,,,,,,, (aku tak sebut namamu) masih dirumah.

Aku pun tak mengerti mengapa semua anggota keluargamu duduk di pertigaan itu, Cuma Bapakmu akhirnya kembali bicara “calonnya ............. (namamu) rumahnya darisana (sambil menunjuk arah atas dari pertigaan itu).

Aku hanya diam, tak menjawab. Cuma dalam hatiku berfikir “ooooohhhhh jadi dia benar-benar sudah dijodohkan, berarti akan segera menikah”. Aku Cuma bisa tersenyum dan terus berfikir entah bagaimana sakit hatiku nanti.

Setelah itu aku tersadar dari mimpiku.

Aku menceritakan ini, Cuma berharap kamu mengetahui betapa rinduku padamu, betapa aku kangen padamu.

Apa pun yang terjadi, kamu jadi milikku ataupun tidak. Kamu adalah impian dan harapan terindahku. Sungguh terindah yang pernah aku temukan.

Aku sangat berharap, saat kamu bersama yang lain, kamu nanti hidup berbahagia. Aku merelakanmu bukan karena aku mau ataupun karena keinginanku, tetapi karena kesempatan yang mengharuskan aku seperti itu. Dalam hatiku aku masih sangat mengharapkan dan menginginkamu. Aku cinta padamu sayang.


Sampai jumpa............. sayang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar