Hei.............. anak
penjaga air di tengah malam
Mungkin kamu akan bosan
membaca lagi tulisan ini, karena pagi ini aku akan kembali menceritakan tentang
mimpiku.
Langsung saja deh, biar ga
terlalu lama..............
“baik hadirin dan pecinta
seni yang berbahagia, berikut kami ceritakan mimpi saya semalam”
Dalam mimpi itu aku kembali
melihat kita berdua, kala aku terakhir kali menciummu, kala aku terakhir kali
menggendongmu, kala terakhir kali kamu tidur di pangkuanku.
Ya........... Cuma itu
mimpiku semalam. Berulang-ulang, tiap kali aku berusaha memejamkan mata.
Ada dua kata yang selalu
terngiang di telingaku saat mimpi itu.
“pertama ketika kamu
tertidur di panggkuanku, saat itu aku bertanya padamu “kamu nyaman?” dan kamu
jawab “ya nyaman” sambil tersenyum”
“dan yang kedua, saat aku
menggendongmu dari pintu kamarmu menuju gerbang keluar rumahmu yang pernah aku
lompati itu. Saat di belakang punggungku kamu menyebutkan kalimat yang begitu
menggetarkan hati dan jiwaku “........ jika kita jadi bersama, saya ingin prawed seperti itu, tentunya nanti ajak
anak-anakmu. Karena mereka anak-anak istimewa”
Begitulah, cerita tentang
mimpiku malam tadi.
Sudah ya............ ini
mata ga bisa di ajak kerja sama. Udah kayak kena hujan aja.
Baiklah ........ hadirin
sekalian, dewan juri yang kami hormati, dan tentunya para pecinta seni yang
berbahagia. Dengan berakhirnya kalimat itu, maka berakhir pula cerita tentang
mimpi semalam ini.
Sampai jumpa di lain
kesempatan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar