Jumat, 26 Februari 2016

Biarlah

Semalam dengan berbagai perasaan di dada
Marah, sedih, kecewa, kangen
Aku menemuimu di tempat biasa
Tempat aku selalu menemuimu

Saat itu aku hanya ingin mendengar
Kata dari kamu yang akan membuatku tersenyum
“maaf aku kan mendampingimu lagi”
Dan ternyata hanya mimpi

Ku tau itu hal yang tak mungkin
Dengan alasanmu
Yang sungguh benar kebagai norma dewa
Dan tak mungkin kebenaran sejati

Saat menciummu hanya menahanmu
Bukan karena keinginan
Hingga kamu tak akan pergi
Namun ternyata tak berguna

Keputusan tinggal keputusan
Yang harus dihadapi
Walau berurai tangis
Biarlah kan seperti apa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar