Disana
di merah menjadi balutan utama
Menjadi
warna utama di tiap sudutnya
Bersama
hembusan dingin menguasai semesta
Tetes
hujan yang membasahi bumi
Mengenang
kebersamaan yang tak terlupakan
Hari
ini dalam kibaran merah
Terbayang
semua tentang kita
Saat
beban tubuh melebihi kepatutan
Yang
tak mungkin terulang
Atas
semua kebodohan
Karena
segala kebutaan
Terlena.........
Terlanjur
terlewatkan
Ceriamu,
senyummu yang ku kejar
Melupakanku
dari semua gundah
Melupakan
dari semua beban
Yang
kini tinggal kenangan
Tak
mungkin kulihat lagi untukku
Basah
badanku siang ini
Menggigil
jiwaku dalam hayalan
Inginkan
dirimu disisiku
Mimpiku
yang tak mungkin terwujud
Membumbung
tinggi dalam hayal tinggi
Banyak
yang terdengar
Dalam
riuhnya keangkuhan manusia
Namun
telingaku hanya mendengar rintik hujan
Yang
selalu hadirkan bayangmu
Dalam
tetes hujan di barisan pelangi
Kini
aku yang tlah menghadirkan sedih untukmu
Hadirkan
ketakukan dalam hari-harimu
Hanya
menatapmu dari kejauhan
Meraih
bayangmu yang tak kusentuh
Hayalkan
hadirmu dalam mimpi semu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar