Sabtu, 10 Desember 2016

Bila itu terasa

Angin dingin yang terus memeluk bumi
Gemetar raga tanpa kehangatan
Meringkuk samping perapian
Hangat membunuh dingin
Tak terasa melukai diri sendiri

Teduh cahaya candra pada langit malam
Merona indah dalam gelap
Bangkitkan rindu pada sang fajar
Walau cahaya bintang menatahkan langit
Tak kunjung indahkan angkasa yang kelam

Rebah kenangan pada pasir hitam
Lembut melekat tak terlepaskan
Memeluk angan menerbangkan ke mimpi
Terlewatkan sudah tanpa terulang
Hari-hari penuh senyum indah
Kelak hanya menjadi angan

Bilakah fajar menyapa bumi?
Kapankah senyum bulan menghiasi malam?
Akankah kelip bintang menggoda ilalang?
Kan kutanya pada angkuhnya waktu
Walau diam kan kudapat
Saat masa menjadi jawaban

Kerinduan itu melebur dalam harapan
Tak kalah cemburu itu datang
Bercampur membasahi luka
Hanya diam menjadi sahabat

Maka sepi menjadi saudara angkat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar