Minggu, 30 April 2017

Suatu Malam

Indah kelip lampu di atas kepala
Sebarkan bayangan pada tapak bumi
Terpaku langkah tanpa gerak
Dalam riuhnya lamunan
Kemana lagi kubawa rindunya asa

Lalu lalang pencari makan
Sisakan nafas yang mengepul
Berlomba dalam teriakan sang waktu
Cepat pulang cepat istirahat
Agar tak terlewatkan indahnya mimpi
Hingga lembutnya kapuk cepat terengkuh
Sisakan tenaga tuk esok yang melelahkan

Dalam gelap yang tak bersahabat
Puluhan mata yang bertanya mengapa
Dingin yang mengusir raga
Berlindung dari hilangnya si mata kilat
Karena rindu berani itu menjadi nyata

Bila kapan sampai begini
Hilangkan semua mimpi
Gantikan harap jadi nyata
Memeluk gunung yang tak tergapai

Putus sudah semua asa
Namun serat benang mengikat kuat
Goresan pisau waktu tak sanggup putuskan
Menikmati siksa menjadi pilihan
Karena mati muda terikat janji
Mungkin takdir yang menuliskan
Hingga habis semua tulang di raga


Sabtu, 29 April 2017

Hujan Sejenak

Hujan sejenak
Tidak akan pernah teduhkan bumi
Ia akan semakin memanaskan ruang
Menyesakkan nafas
Menambah dahaga
Mengeringkan jiwa

Hujan sejenak
Hanya menghalangi langkah
Jiwa tak teguh dalam pendirian
Meringkuk menjadi pilihan
Menarik selimut dalam kegerahan

Hujan sejenak
Menimbulkan hayalan
Membangkitkan kenangan
Mengapa terjadi
Memusnahkan harapan
Tenangnya jiwa dalam pelukan

Hujan sejenak
Mengapa kau berlari
Mengapa kau dustai
Inikah kenyataannya
Inikah semua takdir

Hujan sejenak
Berharap kau datang kembali
Walau panas menyengat
Bila kau kan datang
Hingga mimpi gantikan nyata
Tenanglah jiwa dalam harapan

Hujan sejenak
Mungkinkah itu
Akankah itu
Atau sudah tak ada waktu lagi

Bermimpi, berharap, ataupun hayalan

Semoga Mengerti

Maaf suara sumbangku
Mengganggu telingamu
Memekakan ruang
Rasa tak nyaman mungkin
Menambah kebencian

Hanya berusaha ungkapkan rindu
Hanya berusaha sampaikan rasa
Terpendam sekian lama
Tak terucap sangat lama

Biar semua tau
Biar semua rasa
Karena rasa ini harus tersampaikan
Harus kuungkapkan

Walau nada kamu cantik hari ini
Lebih indah dari nada sayang
Aku sungguh ikhlas
Tanpa dendam
Bila itu memang keputusanmu

Seperti sebuah janji
Harus ditepati
Untuk di patuhi
Mendukungmu
Dari balik bayanganmu
Pada semua keputusanmu

Harusnya kutulis ini kemarin hari
Namun kutahan
Karena getaran di tangan

Menahan gejolak di dada

Kamis, 27 April 2017

Entahlah

Entahlah……
Ya….entahlah ………
Harus apa………..
Harus berbuat apa ………..
Harus melakukan apa …………..

Rasanya kosong
Bingung
Gundah
Pengeng ………………………………..

Seperti perhitungan aritmatik
Hasilnya nol koma kosong
Berusaha tersenyum
Selalu tersenyum
Tertawa ………..
Riang tanpa beban…………..

Namun …….
Tak seorang pun sadar
Betapa hancurnya
Betapa sakitnya

Sakit se sakitnya
Hancur se hancurnya
Mengalihkan pemikiran
Berkerja sampai lelah

Hanya beban semakin menumpuk tinggi
Entah akan setinggi apa
Harus apa lagi
Berbuat apa lagi
Entahlah……………


Rabu, 26 April 2017

Kutanyakan Padamu

Ada kebencian yang mendalam
Terdengar dari nada suaramu
Dari tatapanmu

Entahlah mungkin perasaanku saja
Mungkin karena perasaan ini
Entahlah
Aku tak mengerti
Apa yang sedang terjadi

Sebegitu bencinya kah dirimu denganku
Sungguh agar kau pahami
Aku tak pernah berniat buruk padamu
Perasaanku tulus padamu

Ingin kutanyakan padamu
Ingin kusampaikan padamu
Tapi kurasa percuma
Sungguh sangat percuma

Semua tlah terjadi
Biarlah semua salah milikku
Namun kutegaskan padamu
Aku tak pernah membohongimu
Tak pernah berdusta padamu

Dan perasaan ini sungguh benar adanya

Selasa, 25 April 2017

Zonk Lagi

Ingin rasanya bertemu denganmu
Sungguh rasanya ingin menyapamu
Menatapmu hingga terpuaskan semua rasa
Memelukmu sampai akhir detik waktu

Namun menatapmu melemaskan tubuhku
Menyapamu menggetarkan jiwaku

Entah rasa apa itu
Entah rasa takut
Entah rasa marah
Entah rasa malu
Entah keengganan

Maafkan aku bila mencuri senyummu
Maafkan aku selalu mencari bayanganmu

Andai aku boleh meminta
Ijinkan aku tetap mendengar suaramu
Mendapatkan bayanganmu
Mengetahui langkahmu

Cukup itu saja
Tak akan mengganggumu
Tak akan menggodamu
Karena sungguh

Aku sayang padamu

Senin, 24 April 2017

Zonk

Kadang kebingungan sendiri tentang rasa di dada
Ingin rasanya menulis saat terasa
Berkali-kali kuikirkan
Berulang ulang kurenungkan
Haruskah seperti ini

“seribu tahun”
Dendangnya membuat kesal
Menyakitkan dada
Teringat tangan si Bulan menggenggam tanganmu
Dari cerita yang kau ungkapkan

Haruskah aku seperti ini
Rasa apa yang kurasakan ini
Entahlah…

Hanya saja
Sungguh menyiksa
Entah kau mengingatnya
Atau sekedar menikmati lirik
Entahlah ,,,,,

Persetan hujan
Persetan rasa dingin
Tusuklah tulang belulang ini
Basahilah semua badan ini
Biar semua menjadi abu

Dalam keputusasaa yang tak terjawab

Minggu, 23 April 2017

Penyu Tua di Tengah Hujan

Hujan basahi bumi
Rintiknya redakan panas bumi
Sayup angin yang berhembus
Bawakan dingin menusuk raga
Canda tawa katak iringi tetesnya
Anggun liuk pepohonan nikmati guyurnya

Penyu tua merana sepi
Hidungnya yang menangis tak hentik
Kerongkongannya yang kering menggonggong
Tapi dia nikmati dinginnya malam
Ditemaninya guyuran hujan

Celoteh burung hantu
Berteduhlah …penyu tua
Usahlah basuh air mata
Tak kan kering oleh hujan
Pergilah ke guamu
Meringkuklah dalam gelap

Ini jalanmu
Sudah kau pilih
Relakanlah walau berharap
Biarlah walau merindu
Usahlah bersedih di tengah bahagianya

Biarkan hangus mimpi dalam hujan
Biar layu harapan pada kesuburan
Bila alam berkehendak
Maka doa dan Tanya kan terjawab

Maka nikmatilah siksamu

Sabtu, 22 April 2017

SATU CERITA

REMBULAN DI BALIK AWAN
TERPEKUR DALAM PERDEBATAN
DIAM MEMBISU TANGAN BICARA
MEMBARA HATI PUSARAN KERINDUAN
MEMBELAH ANGKASA MERAPAT BUMI
MENADAH HUJANG MERENUNG LANGKAH

BIAR SEMUA HARAP MUSNAH
INGIN PUN TAK BERANI MENGUDARA
MEMBASUH RINDU DALAM SUARA
MENDENGAR TIAP DENTUMAN LIRIK NADA
BERULANG MAKNAI TIAP DETAKAN

GAMBAR, SUARA TANPA MAKNA
BIARKAN ANGAN MEMBELAH SADAR
SALAH BENAR BUKAN ALASAN
KEPATUTAN YANG TAK PATUT
DALAM DETIK WAKTU YANG TLAH BERLALU

MENULIS TIAP KATA
KABARKAN HARAP YANG TLAH HANCUR
SISIPKAN KERINDUAN PADA KUASA MAYA DUNIA
BERHARAP TERSAMPAIKAN

WALAU TANPA JAMINAN
MUNGKIN TANPA KEPASTIAN
TAK TERSAMPAIKAN SEMUA RASA
BIAR JARI MELEPAS RINDU DI DADA

HINGGA LEGA NAFAS YANG TLAH SESAK

Jumat, 21 April 2017

Selamat Hari Kartini

Selamat Hari Kartini

cuma mau bilang itu aja

saya lagi sakit

tapi terpaksa kupaksakan

agar lelah menyelumuti tubuh

hingga terlupakan semua sesak

kamu cantik dengan balutan kuning

dan senyum itu kurindukan

sungguh aku rindu

semoga kamu bahagia

semoga selalu bahagia

Kamis, 20 April 2017

you

Cuma satu kata
Yang ingin kukatakan padamu
Di kota besar ini
Di pusat Negara ini
Di nafas Negara ini
Daerah yang selalu mengejutkanku
Memberikan ku kenangan tentangmu
Bahwa aku rindu
Masih mengharapkanmu
Walau setipis apa pun
Walau sejauh dimana pun
Harapan itu
Mimpi ini
Masih kujaga
Masih kupendam
Padamu
Poo sayangku

Rabu, 19 April 2017

Cengeng

Air mata itu mengalir karena banyak hal
Kadang mengalir karena amarah
Kesedihan pasti mengalirkan air mata
Haru, kegembiraan tak terduga pun jua
Mengantuk pun mengalirkan air mata
Jua karena benda asing ia mengalir

Hari ini
Di tengah panas dan debu
Menyelimuti tubuh
Memerihkan mata
Menutihkan sepatu
Mengotori pakaian

Tak mampu kutahan air mata ini
Seakan sungai yang tak terbendung
Dia mengalir
Tak terhenti

Kubasuh muka
Kucuci mata
Tak jua menghentikannya

Satu kata yang kuketahui
Tak pantas kusebutkan
RINDU
Hanya itu saja
Walau terlarang
Tapi tak kuasa ku tahan lagi


Selasa, 18 April 2017

Sungguh Ingin

Aku tak tau harus menulis apa lagi
Di hatiku
Di pikiranku
Aku hanya ingin bertemu denganmu
Ingin berbicara denganmu
Bolehkah……..

Tak tau lagi apa yang harus kuungkapkan
Semua sudah buntu
Jemariku ingin menulis
Pikiranku tak mau berkata

Kini kamu cukup tau saja
Aku sangat ingin bertemu denganmu
Sangat ingin berbicara denganmu
Sungguh … sungguh …
Sangat ingin

Andai bisa
Andai mungkin
Ah…
Apa mungkin

Dengan semua yang terjadi
Dengan semua hal yang ada
Hanya bisa menggigit jari
Hanya bisa memandang dalam gelap
Seperti dulu
Mata-mata yang tak diinginkan
Aku sungguh ingin


Senin, 17 April 2017

hanya ini saja ku sampaikan rinduku

Menceritakan yang tak tercurahkan
Kadang tak mampu membahasakan yang terpendam
Semua seperti di ujung lidah
Namun tak terlontarkan
Sungguh terasa menyiksa

Ingin rasanya teriak
Lidah kaku kelu
Jemari ingin berlari
Namun kata apa yang harus dipilih

Ahhh… biarlah sudah
Andai terbaca pun cukup redakan rinduku
Rindu yang kadang menjadi amarah
Amarah yang tak tau harus marah karena apa
Kenapa harus marah
Kenapa harus merindu

Biarlah semua terjadi
Hatiku cinta kamu yang tak mau kembali
Tapi aku pun tak mau kau terluka
Aku sungguh butuh kamu
Perlu kamu

Namun semua sudah terjadi
Waktu tak mau kembali
Hanya membiarkan jari ini
Kabarkan semua padamu
Lewat kata yang tak tersampaikan


Kamis, 13 April 2017

Terus bermimpi

Ada apa denganku
Kiranya kepalaku sudah terganggu
Rusak sudah semua pikiranku
Atau kerinduan tlah memasungku
Hingga tak mampu lari dari nyata dunia
Terpasung pada mimpi yang menggoda

Mimpi denganmu
Terus menghampiri
Duduk berdua denganmu
Selalu membayangi
Hingga malam menjadi siang
Siang menjadi pagi

Mungkinkah karena begitu merindukanmu
Atau karena hanya terbawa suasana
Aku hanya bisa menikmati
Semua mimpi yang kuterima

Hari ini
Kutanyakan kabar padamu
Apa kabarmu
Tentunya berbahagia
Semoga saja selamanya

Sungguh aku ingin mendengar suaramu
Membalas semua pertanyaanku
Tapi janji menghalangiku
Agar kau tak terganggu
Agar kau tak terbebani

Walau aku sangat merindukanmu