Sabtu, 30 April 2016

Suratku Untukmu Siang ini

Seperti yang kamu lakukan dengan menolak panggilan telfonku
Seperti yang kamu lakukan dengan tidak menjawab smsku
Seperti yang kamu lakukan dengan mendelkon BBM ku
Seperti yang kamu lakukan dengan memblokir line ku
Begitu pula dengan curahan hati ini mungkin tidak pernah kamu baca lagi

Begitu pula dengan haramnya matamu untuk menatapku
Begitu pula dengan antinya kamu bertugas bersamaku
Begitu pula dengan tidak sudinya untuk berbicara denganku
Menghapus tentangku dengan dendam di hati
Mungkin itulah yang ada di pikiranmu saat ini

Aku tidak akan mengganggu
Hanya berharap suatu saat nanti kita bisa berbicara dari hati ke hati
Menghilangkan semua dendam, permusuhan, yang seolah muncul dalam kebersamaan kita
Aku sama sekali tidak akan mencampur adukkan perasaan lagi padamu
Sungguh hanya ingin menyelesaikan semua hal tentang kita dengan kepala dingin
Aku hanya ingin semua berakhir dengan senyuman
Ya sebuah senyuman untuk langkah terbaik untuk masing-masing dari kita

Seperti hujan kemarin malam
Yang masih tetap kukendalikan
Karena semua hal tentangmu adalah yang terbaik untukku
Semuanya masih indah bagiku dalam hati dan pikiranku
Walaupun kamu jauh dan tidak bersamaku lagi
Aku akan tetap melindungimu dengan sekuat tenagaku
Aku tau kamu benci basah
Maka aku kan tetap mencoba mengusir itu darimu

Aku tidak akan menggangumu
Dengan semua yang ada dalam hati ini
Kan kukubur dalam-dalam sehingga hanya jiwa ini yang tau
Baik-baik disana, semangatlah bekerja hanya itu yang mampu aku katakan

Aku masih melangkah pada kanan
Sebagaimana janjiku padamu
Tetaplah tersenyum dan ceria seperti yang kamu lakukan terakhir ini
Maka aku kan tenang dalam tidurku

Sungguh sama sekali aku tidak akan mengganggumu
Hanya ingin melindungimu
Biarkan aku seperti ini
Jangan takut padaku
Sebagaimana yang lain yang selalu membenci petir


Jumat, 29 April 2016

Seperti Gelas di Lemari

Dalam keramaian sepi sendiri
Terkenang pada kenangan
Termenung pada dugaan
Menghayal pada kemungkinan
Terdiam bisu dalam hati

Mungkinkah seperti sebuah gelas
Tersimpan dalam lemari kaca
Tak terurus berselimut debu
Tanpa perhatian tegak berdiri sunyi
Pajangan indah tak tersentuh

Namun......
Ketika gelas pecah
Ketika gelas kekurangan
Maka gelas dalam lemari menjadi pilihan
Sebagai pelengkap dalam acara
Sebuah cadangan yang direncanakan

Mungkinkah.............
Gelas itu tlah tersimpan kembali di lemari
Karena gelas yang digunakan cukup
Menghiasi hari-hari
Mencukupi kebutuhan sehari-hari

Ahhhhh.......
Hanya dugaan
Bersabdalah sang pujaan
Katakan lalui bibir indahmu
Biarkam hati ini tersenyum walau dalam sakit

Sungguh tak kan mengganggu
Sungguh kan kusenangkan hati ini
Biar pikiran menjadi tenang
Hanya itu
Hanya itu
Cukup demikian
Karena tak ingin kamu menderita


Tengah malam ini

Maaf berusaha menghubungimu tadi..... sungguh saya minta maaf.

Malam ini sampai lewat tengah malam, bahkan selesai sembahyang untuk menenangkan diri pun mata ini tak mau terlelap.

Kamu tau kenapa, ada rasa iri, cemburu, marah, kecewa atau apalah namanya karena saya tidak boleh memiliki perasaan itu.

Sejak kamu pasang pick lawas itu pikiran ini semakin kacau, setiap saya datang ke ruangan selalu ada yang mengganjal di hati. Mungkinkah orang “bulan:” itu yang sedang chat kamu.
Oh ya.... tadi sore sebenarnya saya sangat suka ketika mendengan suara kamu di radio......

Karena di fikiran saya, kamu pasti sudah kembali semangat bekerja dan beraktifitas normal.

Tapi entah kenapa kamu memutar lagi “a thousand years” saat itu pikiran saya kembali kacau, kenapa kamu memutar lagu itu? tanyaku pada diri sendiri. Mungkinkah kamu berkomunikasi intensif dengan si “bulan” sehingga memutar lagu itu untuk buatnya tersenyum?

Ataukah kamu sedang mencoba berkomunikasi dengan dia, agar dia menghubungimu?
Atau mungkinkkah kamu merindukannya?

Saya tau tidak boleh memiliki perasaan ini, tapi entah kenapa hanya ingin bertanya saja, saya pasti tidak akan mengganggumu.

Kenapa saya mempertanyakannya?
Pertama, status saya sama “bulan” sama kan? Tidak ada perbedaan, eh iya lupa ada perbedaanya ternyata dia tidak punya ekor.

Lalu itukah yang membuat kamu seperti ini? Ya sudahlah kalau bisa jangan, hanya itu yang saya harapkan sekarang................

Saya mau jadi teman kamu

Kamis, 28 April 2016

Layang-layang

Menari hayalan di kepala
Bermain seperti layang-layang
Tarik ulur oleh benang
Naik turun oleh angin
Terombang ambing dalam permainan

Angin bertiup menghembus
Menghempas hayalan kedalam lamunan
Kesepian jiwa dalam penantian
Kemana ujung jalan menuju
Arus nasib kemana kan membawa

Terbang menari bersama angin
Irama diikuti dengan tak pasti
Keinginan, harapan berbeda dengan hebusan angin
Terombang ambing mungkin karena ego

Bukanlah pencuri yang melompat pagar
Hanya ingin jawaban tegas
Tanpa jawaban kebingungan hati
Kegundahan dalam hati tak terjawab

Kekecewaan...................
Kasihan......................
Keraguan................
Bercampur dalam balutan rasa terdalam
Mengembang bersama hembusan angin
Bagai layang-layang putus tali

Rabu, 27 April 2016

Mengenangmu Lewat Lagu

Lagu itu berkumandang memenuhi ruangan
Buatku tersadar dari lamunan
Senyum sempat tersungging di bibirku
Mengenang wajahmu yang dulu
Tersipu kala lagu ini berputar

Kala itu sering kupandang wajahmu
Kuperhatikan matamu
Kulihat bibirmu
Termangu pada rona pipimu

Mengenangmu lewat lagu
Hanya itu yang bisa kulakukan kini
Kadang kupeluk bayangmu
Dalam mimpi siangku
Hingga tak terasa jiwa ini melayang

Ingat padamu......
Lagu ini buatku ingat padamu
Buat jantung ini berdetak semangat
Percayalah selama ini tak pernah kurasakan
Hanya pelukanmu meredakan
Marah, sedih, dan kegundahan di hati

Namun kusadari hanya mimpi
Mimpi yang terlalu indah
Mimpi yang sungguh manis

Biarlah menjadi mimpiku
Kan kusimpan dalam hati dan jiwa
Karena ...........

I Love You

CCTV

Harus kuakui aku sering memata-mataimu
Jujur kuakui aku selalu memperhatikan gerakmu
Kusadari aku selalu mengamati perubahan sikapmu
Ku tahu aku selalu melakukan berbagai cara
Hanya tuk mengetahui
Kamu dimana?
Sedang apa?
Berbuat apa?
Dengan siapa?

Saat itu pula aku menyadari
Aku seolah menempatkanmu dalam ruang tertutup
Yang kuawasi dengan CCTV
Menempatkan beberapa mata-mata
Tapi sungguh itu demi melindungimu

Namun sejak janji itu
Aku tak pernah melakukannya lagi
Aku tak berani berbuat seperti itu
Sungguh aku tak berani melakukannya
Aku memegang teguh janji itu

Namun doaku tak henti padamu
Semoga semua kesialanmu
Semoga semua hal buruk padamu
Segera berakhir
Berubah menjadi keberuntungan
Rejeki berlimpah
perlindunganNya selalu menyertai

hei kamu yang disana
percayalah padaku
aku selalu memegang janjiku
percayalah padaku
jangan takut padaku

karena aku tak ingin kamu bersedih

Malam Kelam

Kuceritakan malam kelamku padamu
Kepergianmu meninggalkan luka
Pada hati dan jiwaku
Mungkin hanya kamu yang kan bisa mengobati
Atau biarlah waktu yang kan memberikan ramuannya

Kadang dalam ramai hanya bisa terdiam
Senyum mereka mengejekku
Mereka memenangkan pertempuran yang baru kumulai
Aku kalah sebelum bertarung
Mungkin karena tanpa dukungan
Atau karena memang seharusnya kalah

Aku takut mati sia-sia
Aku takut gagal meraih yang kuinginkan
Lalu aku akan membenci diriku
Karena kegagalan itu

Aku takut tak bisa beristirahat dengan tenang
Dan selamanya menderita
Ini adalah kisah hidupku
Hukuman kejam untuk binatang sepertiku
Sebab dan akibat yang harus kuterima
Sehingga inilah upah yang harus kubayar


Kadang berfikir dalam gelap
Datanglah ...... sudah terlanjur seperti ini
Biar mati sekalian tersobek-sobek
Biar darah dan dagingku meresap kedalam tulang

Mabuklah tenggorokanku
Sehingga nyanyianku akan terdengar riang
Sehingga mulut ini bersenandung senang
Biar hati dan jiwa meringis tangis

Membusuk dalam kuburan kenangan

Selamat Pagi

Hei selamat pagi ...............
Aku rasa kamu sudah di tempat kerja, lagi apa? Sibuk ga?
Aku menulis surat ini di gedung utara bawah.
Cuma mau bilang selamat pagi aja.........
Semoga harimu cerah.

Oh ya.... beberapa teman juga masang pick lawas yang di DP mu itu. beberapa dari status mereka bilang merindukan saat-saat itu katanya kompak.

Mungkin benar yang di bilang lewat mulutnya...... sepertinya mereka lebih senang dia ada disana, entah karena apa. Atau mungkin karena saya tidak bisa mengikuti kehendak mereka dalam kata lain saya malah membuat kacau situasi.

Semalam saya memimpikan kamu.......
Ya.... Cuma liat kamu tersenyum aja seh. Sungguh sangat merasa senang walau Cuma dalam mimpi. Mimpi yang indah semalam, sungguh sangat indah bagiku.

Bahkan saat menulis ini pun aku sangat merasa senang, hati ini berbunga-bunga, bagai ketika di pinggir laut mendengar “siren” yang memanggil.

Aku hanya bisa diam disini menyampaikan rasa yang kupendam semakin dalam, karena demi kebaikan semuanya. Entah akan seperti apa? Entah berapa lama akan bisa kupendam, biarlah kunikmati seperti enam tahun yang lalu.

Jujur saja aku sangat ingin kembali bisa melihat, mendengat, dan mengetahui kabarmu. Maukah kamu menerima bila ku invite BBM, maukah kamu buka lagi blokir line saya, dan maukah kamu terima lagi pertemanan di facebook. Aku sangat berharap, Cuma sekedar ingin tau kabarmu itu saja, tidak akan mengganggumu.

Oh ya.... aku lupa bilang aku memilih ruangan ini karena di ruangan inilah kamu mulai menjauh dariku. Setelah orang itu mengajakmu berbicara empat mata di ruangan ini, dan membuatmu menangis, seolah-olah Jakarta menjadi kota yang menyeramkan bagiku. Sungguh sangat menyeramkan.

Sudahlah aku hanya ingin menikmati ini saja disini walaupun sendiri, sekali lagi selamat pagi, selamat beraktifitas.

Hahahahaha saya lupa.... kira-kira tulisan ini di baca ga ya?

Selasa, 26 April 2016

Cerita Malam Ini

Mungkin saat kutulis curhatan ini kamu sedang ada di sana. Di tempat biasa aku menjadi mata-mata. Hahahahaha kalau difikir-fikir rasanya tiap malam aku menjadi mata-mata kala itu. ya....... lebih banyak ketahuannya seh ketimbang berhasilnya.

Sebenarnya malam ini aku ingin sekali menjadi mata-mata, tapi takut malah ketahuan sama kamu trus jadi masalah lain lagi. Selain itu janji itu masih kupegang erat sehingga keinginan itu kutahan erat-erat.

Jam segini pasti lagi sibuk-sibuknya angkat barang dan tutup kan. Hmmmm sepertinya emang lagi sibuk-sibuknya.

Aku pun tak tau apakah kau masih membaca blog ini, Cuma sekedar pengen cerita aja seh. Tiap hari pun selalu kutulis segala hal tentang isi hatiku, tentang curahan hatiku. Ya.... berharap kamu masih membaca blog ini, setelah BBM di delcon, Line di blokir, facebook menghilang entah kemana. Hehehehehe soalnya kalau kamu ga baca pengunjung blog ini menurun drastis hahahahahaha.

Tapi ga papa deh..... yang penting saya cerita aja, lagian kalau cari teman curhat sepertinya susah. Tapi aku ga cerita kok sama si Kalimantan, kasian dia terlalu jauh. Jadi sekarang teman curhat aku ada 3 (tiga), satu si Kalimantan dan dia kini sudah jauh jadi susah, kedua, kamu yang sekarang selalu menghindar dan ga mau komunikasi sama aku lagi. Aku mengerti seh kenapa, biarlah mungkin memang begini jalannya. Tapi harapan untuk jadi temanmu masih saya inginkan. Dan yang ketiga ya blog ini, sayangnya  dia ga bisa jawab, ngomong, atau apalah...... tapi ga apa-apa, yang penting semua rasa di hati ini tersampaikan.

Mmmm oh ya, Cuma mau cerita seh..... hari ini sebenarnya  aku sengaja ga ke atas, intinya tetap sama seh, biar kamu nyaman bekerja itu saja. Sengaja juga aku meninggalkan tempat tugas dan mengerjakan tugas itu di tempat yang membutuhkan ya .... karena saya ga mau ganggu konsentrasi kamu lagi bertugas.

Ini sudah mendekati pukul 22.00, sepertinya sudah mau selesai kan tugas keluarganya...... nanti sampai di rumah istirahat ya.... kalau belum makan, makanlah dulu. Besok semangat kerja lagi ya. Aku akan tetap tidak akan ganggu kamu lagi. Sampai kapan...... aku tak tau hu................ (hahahaha jadi nyanyi malam-malam neh). Biar aja mungkin Cuma waktu yang bisa jawab seperti apa.

Mungkin gitu aja dulu deh malam ini. Mudah-mudahan kamu masih selalu baca blog ini. Oh... ya, sebenarnya waktu mau pergi ke tempat orang yang membutuhkan kerjaan kantor kita tadi siang, aku sempat lirik kamu persiapan bertugas sama anak baru cewek itu. Pengen nyamperin dan bilang “selamat bertugas ya” tapi ga berani, jadi tadi siang saya langsung lewat begitu saja.

Selamat malam, selamat beraktifitas, semangat ya...... CU


Rasa Ingin Tau

Rasa ingin tau ini menyiksaku
Harusnya kutekan lebih dalam
Sehingga keingintahuan ini tidak memakan jiwaku
Menelan hati dan pikiranku
Membunuh semua semangatku

Rasa ingin tau ini tak terkendali
Bagai kereta kuda tanpa sais
Menabrak semua akal sehat
Melampaui semua logika pemikiran
Sungguh tak terkendali

Rasa ingin tau ini benar-benar mengacaukan
Semua perasaan yang kupertahankan
Semua perasaan yang kupendam
Semua perasaan yang kusimpan

Kegelisahan ............
Kegalauan ..............
Ketidakpastian ............
Marah ...............
Kekecewaan.................
Pasrah .................
Ikhlas ...........................
Bercampur aduk menjadi satu

Kutau rasa ini tak pantas
Kutau rasa ini tidak boleh
Tapi sungguh muncul kekecewaan
Menghasilkan keraguan
Memusnahkan kepercayaan

Tampilan sederhana
Tapi mengandung banyak makna
Mungkinkah kau merindukannya
Mungkinkah kau mengharapkannya
Seperti yang dulu pernah kau sampaikan
Tapi kenapa setelah mengusirku pergi

Ya .... Cuma pick lawas
Apalah artinya ......
Mungkinkah Cuma pick
Tidak bermakna apa pun

Kuikhlaskan...................

Bencilah Padaku

Melihat dari semua tingkah polahmu
Memahami dari tindak tandukmu
Setidaknya aku mengerti
Ada ketakutan di hatimu
Untuk menatapku
Untuk menyapaku
Untuk berteman denganku

Mungkinkah itu sebuah pertanda
Itukah cerminan dari hati
Bahwa kebencian tlah menyelimuti hatimu
Kebencian tlah tercipta padamu
Pada diri yang papa ini
Pada hati dan jiwa yang manja ini

Haruskah aku bingung
Haruskah aku sakit hati
Bukankah itu yang aku minta darimu
Bukankah aku inginkan itu
Ya .... kebencian darimu yang aku inginkan

Aku inginkan kebencianmu
Bukan karena aku benci
Bukan karena aku marah
Bukan karena rasa ini berubah
Tapi karena agar hati ini ikhlas
Melepasmu kepergiamu
Melepasmu pergi dengannya
Karena rasa ini tak pernah mau berubah
Bahkan sejak bertahun-tahun yang lalu

Bencilah aku.....
Marahlah padaku........

Aku kan menikmatinya

Kenangan oh Kenangan

Kamu pergi meninggalkan kenangan
Entah disana kamu bahagia atau tidak
Aku pun tak tau seperti apa
Yang ada di hatimu saat ini

Ya..... kenangan itu
Sangat indah tergores padaku
Pada hati, jiwa, dan ingatan ini
Menciptakan luka dalam
Yang cepat atau lamban harus dijalani

Entah seperti apa nanti
Kenangan ini akan menjadi apa
Kebencian...............
Persahabatan..............
Atau mungkin kebersamaan..................
Ya hanya waktu yang akan menjawab

Kenangan lahir dari pikiran dan hati
Ataukah kenangan indah ini
Hanya berasal dari sebuah fantasi
Yang dikemas dalam angan-angan
Melupakan dunia nyata yang ada

Biarlah seperti apa
Biarlah akan jadi apa
Biarlah kurasakan dan kupendam sendiri
Ya.... hanya sendiri seperti dulu

Kenangan .... oh....... kenangan......

Senin, 25 April 2016

Lamunan malamku

Apa kabarmu disana
Mudah-mudahan bahagia menyertaimu
Kuharap semua keberutungan kembali padamu
Hingga kurahap bisa melihatmu ceria
Walau dari jauh

Pagi hari dalam sepi aku menatapmu
Lama kupandangi dan berfikir
Mungkin lebih baik seperti ini
Orang sepertiku memang tak pantas untukmu
Kamu terlalu berharga untukku
Mutiara tak pantas berada di kubangan kerbau

Siang hari tanpa sadar mataku terus menatapmu
Walau sengaja kau tutupi wajahmu
Dengan kedua tangan dan handphonemu
Tapi cukup bagiku redakan kerinduan ini
Bahkan mendengar suaramu mu cukup bagiku
Seperti simponi dari “siren” di tengah laut

Sungguh aku tak kan mengganggu lagi
Kurasa kau pasti bahagia tanpaku
Sebelumnya pun seperti itu kan
Ya ,,,,,, aku merindukanmu
Tapi aku tak kan sanggup buatmu menderita lagi

Kututup semua cerita kita di dunia nyata
Biarlah cerita ini terus dalam kisah maya
Sampaikan cinta dan rindu pada hampa
Karena dunia sudah berbeda
Dua dunia jadi penghalang

Biarlah kan kupendam selamanya

Pada Bintang Semalam

Dengarlah wahai gadis pujaanku
Dalam kehingan malam semalam
Kuanggap melihatmu di antara ribuan bintang
Terselip diantara bintang yang bersinar
Tersenyum melihatku termangu

Kusampaikan kerinduanku pada sang bintang
Berharap kau pun mendengar desahan hati ini
Pada sang bintang kutitipkan salam terindahku
Agar mereka mau menyampaikan padamu
Tentang semua rahasia di hati ini

Wahai gadis pujaanku
Janganlah gundah pada barisan kata ini
Hanya berusaha sampaikan detak jantung yang tak menentu
Karena tubuh ini tak sanggup menahannya
Maka kubiarkan jeramari ini menari

Berharap pada bintang semalam
Sampaikan semua rasa yang di hati
Hingga pagi ini aku kan melihat senyummu
Mendengar sapamu di telingaku
Walau mungkin akan sedatar padang savana

Berharap pada bintang semalam
Sampaikan doaku pada Hyang Kuasa
Jaga dia untukku
Berikan semua hal yang terbaik untuknya
Berikan keberuntungan dan rejeki berlimpah
Hentikan semua cobaan
Gantikan dengan mujizat terbaik

Berharap pada bintang semalam
Sampaikan semuanya
Padanya sang pujaan hatiku
Padanya sang pemilik  alam semesta

Karena seekor penyu tak mampu berbuat

Minggu, 24 April 2016

Merindukanmu

Aku masih disini
Setia pada tulisan-tulisanku
Merangkai kata untukmu
Karena aku merindukanmu

Sungguh aku sangat mernindukanmu
Dari relung hatiku kuucapkan
Kusampaikan pada ruang kosong
Pada meja dan kursi yang ada
Berharap kau mendengarnya

Aku tetap bertahan
Sampaikan semua rasa di dada
Harapanku pun masih kusimpan
Walau kupendam dalam sumur terdalam

Bila hujan turun nanti
Ku tetap ingin bermain air
Menikmati tiap tetes hujan
Membasuh kerinduan dalam jiwa

Mungkinkah kita bertemu
Mungkinkah kita saling memeluk erat
Seperti kenangan yang tercipta
Tergores dalam ingatanku

Aku menyayangimu
Dalam hati dan jiwaku
Tak pernah kuberbohong
Tak pernah aku berdusta
Sungguh rasa itu yang kurasakan

Bukan karena pelukan
Bukan karena ciuman
Bulan karena sentuhan
Bukan karena hasrat
Ini cerminan hati dan jiwa
Yang tak kuasa aku tahan


Aku mencintaimu