Pikiran
itu seperti sebuah biola
Senarnya
yang banyak membentang
Memberikan
alunan merdu pada musik
Tetapi
bila tidak pada tempatnya
Musik
akan menjadi kacau
Demikian
pula pikiran tidak akan berfungsi baik
Bila
semua dawai tidak tersusun rapi
Rasa
sakit ini bagai jeratan tali di dada
Kuterima
dan kunikmati dari hari ke hari
Aku
tidak akan membenci rasa sakit ini
Karena
akan membuat rasa ini semakin kuat
Semakin
kuat tuk harapanku nanti
Jika
Tuhan mengijinkan
Aku
mencoba tidak berbohong pada janji
Aku
kan mencoba tepati semua janji
Lari
dari masalah yang ada
Akan
memperburuk situasi
Melahirkan
amarah berkepanjangan
Jangan
salahkan gunung
Hilangkan
kemarahan di hati
Maka
kesulitan akan teratasi
Jika
tidak seperti itu
Maka
jalan keluar tidak akan terlihat
Bila
khayalan semakin hilang
Semakin
terlupakan
Melupakan
semua saat-saat itu
Maka
mungkinkah masih menunggu?
Melupakan
apa yang harus dilupakan
Yang
tak mungkin aku lupakan
Menghapus
apa yang harus di hapus
Yang
tak bisa aku hapus
Seperti
kaca benggala
Yang
memberikanku bayangan
Mengingatkanku
pada kenangan
Berbalik
pun percuma
Menatap
pun semakin menderita
Entah
apa sekarang
Apa
yang kurasakan
Semuanya
hampa
Kosong
tanpa makna
Ingin
marah pada siapa
Ingin
kesal siapa bertanya
Batin
tersiksa terdiam diri
Maka
kertas dan pena menjadi teman

Tidak ada komentar:
Posting Komentar