Dari sudut mata yang lelah
Kuperhatikan gerikmu berlalu
Tanpa senyum tanpa kata
Berlari menghindar menjauh
Seperti lari dari musuh utama
Dalam hati hanya bisa tersenyum
Mengingat sapa mu yang dulu
Berhayal kopi seduhmu di mejaku
Tatapan merayu membuai kalbu
Seperti cacing kepanasan
Seperti belut disiram air garam
Tingkahmu berlalu tanpa arah
Tak berikan kesempatan bertatap muka
Kenapa begini kenapa?
Suatu hari nanti..............
Ketika nanti langit cerah
Ketika lautan setenang danau
Maka kuharap semua tanyaku terjawab
Kuharap senyummu kembali
Seperti teman sejati
Berharap semua dendam menghilang
Semua amarah mereda
Senyum kembali merekah

Tidak ada komentar:
Posting Komentar