Berkali-kali kucoba pejamkan
mata ini
Namun tak sedetik pun
terlelap
Berkali-kali pula wajahmu
tergambar
Seakan bercanda di pelupuk
mataku
Menari-nari di kepalaku
Kusandarkan tubuh ini pada
sudut pilar
Mataku menerawang jauh ke
atas bintang
Hanya tuk sampaikan rinduku
Mungkinkah terbalaskan
Hampir satu botol menemaniku
Kepalaku pun tak berputar
lagi
Perutku pun tak perih lagi
Mungkin sudah bosan dan
kebal
Para persentase yang
diperbolehkan
Gelas demi gelas masuk lewat
mulutku
Berharap kantuk kan menjemputku
Namun sampai bulan melewati
kepala
Mataku masih terjaga
bersinar terang seperti
bulan di langit
aku merindukan suaramu
aku kangen candamu
aku ingin pelukanmu
aku ingin diciummu
datanglah dalam mimpiku
bahagiakan aku dalam dunia
itu
aku sungguh ingin memilikimu
gilakah hambamu ini oh hyang
Widhi?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar