Apa yang aku inginkan
seperti sekuntum bunga
Ya... persis seperti
sekumtum bunga di taman indah
Pesonanya memikat
kumbang-kumbang yang berterbangan
Mewangi mewarnai indahnya
sinar mentari
Menghiasi dunia dengan indah
kelopaknya
Bunga yang indah sungguh
indah
Hingga tangan ingin memetik
tangkainya
Menggapainya walau perdu
belukar merintangi
Memilikinya agar tak yang
lain mengambilnya
Membawanya pulang menjadi
penghias rumahku
Namun hati ku berbicara
lantang
Menjadi perdebatan sengit
logika dan perasaan
Dilema jiwa yang berkepanjangan
Perang batin yang tak
terelakkan
Sebuah tanya yang tak
terjawab sendiri
Permasalahan yang tak kan
selesai dengan tangan sendiri
Bila nanti ku bawa pulang
Akankah tetap mekar mewangi?
Akankah tetap tumbuh subur?
Tidakkah akan menjadi bunga
yang layu?
Kurus mengering hingga hilang
keindahan?
Bahkan bila kujadikan bucket
bunga sekali pun
Bunga yang indah
Akan selalu membutuhkan
matahari
Akan selalu membutuhkan air
Akan selalu membutuhkan
tanah dan pupuk
Yang cukup dan sepantasnya
Bila berlebih atau
kekurangan .................
Tidak akan dapat tumbuh
dengan baik
Bahkan setelah sekian lama
merawatnya
Harus tetap memberi dilema
Membuat pilihan yang harus
diambil
Haruskah aku memetiknya
Memotongnya dan memisahkan
dari tangkainya
Walau tuk hasilkan yang
lebih bagus
Ataukah aku harus hanya
menikmatinya
Membiarkannya tumbuh subur
secara alami
Konyol memang terasa
Lucu memang terdengar
Tapi begitulah bunga
Sulit bagi perasaan ini
Menjadi beban dan perih di
hati
Aku kan melakukan yang
terbaik bagimu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar