Rabu, 14 September 2016

Tabir

Sejak siang tadi
Aku ingin menempa kata-kata
Mewujudkannya menjadi pisau tajam
Bukan untuk melukai
Tapi menegaskan isi hati yang terpendam
Agar terungkap semua rahasia
Hingga tak ada keraguan
Mendengar apa yang harus di dengar
Tanpa tabir tanpa topeng

Namun sampai kutulis barisan kata ini
Tak satu pun kalimat yang mampu mewakili
Semua rasa dan tanda tanya
Mengapa dan kenapa?

Akankah semua akan menjadi rahasia
Tanpa sempat aku ketahui
Tanpa sanggup ku memahami
Antara rasa dan logika

Tabir ini menjadi tanda tanya
Kian hari semakin besar
Mungkinkah kan terbuka
Walau harus menyakitkan
Namun akan melegakan pernafasan
Yang harus kutahan demi bahagiamu

Aku bertahan untuk bahagiamu
Karena langkahku yang dulu tlah melukaimu
Menakutimu bagai bayangan hantu
Menerormu bagai serangan teroris

Aku berharap bisa mengetahui isi hatimu
Pandanganmu terhadapku?
Mengapa menjadi seperti ini?
Apa yang terjadi sebenarnya?
Walaupun bila terjawab harus mengiris hatiku
Aku rela asalkan dada ini lega

Namun bila ini buatmu bahagia
Aku tak mampu merubah semua
Aku tak akan mencari tau
Membuka topengmu
Menyingkap tabirmu

Aku hanya bisa menunggu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar