Senin, 12 September 2016

Harapan dan Nyata

Aku yang selalu terbiasa sendiri
Kini ternyata merasakan kesendirian
Perihnya hati yang berharap dihibur
Oleh sentuhan lembuh nurani yang tulus
Walau harus tak tau dihibur dengan apa

Hati yang kini terus berharap
Harapan untuk Cuma dihibur
Kebaikan dan harapan yang ada itu
Tidak akan ada artinya
Seperti sebuah hantu yang menembus dinding

Seperti terbangun dari mimpi
Aku benar-benar terlupa dari nyata
Dari rasa lelah dan kerja keras
Meski tlah semalaman memikirkan
Namun tak satu pun terjawab dengan pasti

Aku akan pergi kemana?
Melangkah kemana?
Bisakah aku menghentikan pengabaian
Siapa yang harus kutemui?
Dalam harapan yang sepihak ini

Heiii.. kamu yang disana
Mungkinkah kau membuka matamu?
Maukah kau membuka suaramu?
Sanggupkan kau memberikan senyummu?
Kepadaku seperti dulu?
Ya .... seperti dalam bulan mimpiku

Ukhhh........ kapan aku tersadar
Terbangun dalam mimpi
Di relung mimpi yang sempurna
Impian sendiri yang tak berbalas

Sehingga semua baik-baik saja

Tidak ada komentar:

Posting Komentar