Heiii....
Poo
Kali
ini aku tuliskan perasaan ini lewat cerita singkat di siang hari.
Sebenarnya
tadi sudah mencoba menggambarkannya lewat puisi, tapi kok ga nyambung-nyambung
katanya jadi kuputuskan untuk membuat dan menggambarkannya lewat tulisan ini.
Tadi
saat aku menemani teman kita yang kurus tinggi itu memandu acara dalam ruangan,
yahhhh.... seperti biasalah bercanda, dan kadang-kadang nanya kabar kamu. Hehehehe
sebenarnya seh berharap kamu merindukan aku, walaupun itu ga mungkin.
Oh
ya.... waktu itu tiba-tiba saja di sopir nelpon aku, katanya ada yang perlu
ditandatangani. Tanpa curiga sebenarnya aku datang ke ruang sana.
Namun
begitu aku akan membuka pintu ruang itu, jelas terdengar suaramu disana,
sebenarnya aku ingin kembali saja, ga masuk ke ruangan itu, tapi terlanjur si
sopir membuka pintu dan akhirnya aku masuk saja kesana.
Basa
basi mu, topengmu sama seperti biasanya, entahlah mungkin kamu sudah terbiasa
seperti itu. Tapi tak mengapa, aku hanya mencoba terbiasa dengan tingkahmu.
Oh
ya.... kalau boleh jujur, aku berasa di dalam mimpi tadi saat kamu ada di
sampingku. Dulu saat kita bersama saat kamu disampingku, pasti ada canda tawa
ringan atau paling tidak senyum indahmu menyapa.
Yah...
kamu tau sendiri kan tadi, terasa sangat dingin, sungguh sangat dingin, bahkan
saat mengambil kertas itu pun tak terasa lagi kehangatan dalam sentuhan itu.
Tapi
jujur saja..... pertemuan tadi sedikit mengobati rasa rinduku, karena kamu
adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar