Senin, 19 September 2016

Singkat

Heiii.... Poo
Kali ini aku tuliskan perasaan ini lewat cerita singkat di siang hari.

Sebenarnya tadi sudah mencoba menggambarkannya lewat puisi, tapi kok ga nyambung-nyambung katanya jadi kuputuskan untuk membuat dan menggambarkannya lewat tulisan ini.

Tadi saat aku menemani teman kita yang kurus tinggi itu memandu acara dalam ruangan, yahhhh.... seperti biasalah bercanda, dan kadang-kadang nanya kabar kamu. Hehehehe sebenarnya seh berharap kamu merindukan aku, walaupun itu ga mungkin.

Oh ya.... waktu itu tiba-tiba saja di sopir nelpon aku, katanya ada yang perlu ditandatangani. Tanpa curiga sebenarnya aku datang ke ruang sana.

Namun begitu aku akan membuka pintu ruang itu, jelas terdengar suaramu disana, sebenarnya aku ingin kembali saja, ga masuk ke ruangan itu, tapi terlanjur si sopir membuka pintu dan akhirnya aku masuk saja kesana.

Basa basi mu, topengmu sama seperti biasanya, entahlah mungkin kamu sudah terbiasa seperti itu. Tapi tak mengapa, aku hanya mencoba terbiasa dengan tingkahmu.

Oh ya.... kalau boleh jujur, aku berasa di dalam mimpi tadi saat kamu ada di sampingku. Dulu saat kita bersama saat kamu disampingku, pasti ada canda tawa ringan atau paling tidak senyum indahmu menyapa.

Yah... kamu tau sendiri kan tadi, terasa sangat dingin, sungguh sangat dingin, bahkan saat mengambil kertas itu pun tak terasa lagi kehangatan dalam sentuhan itu.

Tapi jujur saja..... pertemuan tadi sedikit mengobati rasa rinduku, karena kamu adalah ketidakmungkinan yang selalu aku semogakan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar