Sabtu, 03 September 2016

Tentang aku dan diriku (mu)

Semua ini salahku....
Pertama, aku terlalu percaya diri, bahwa semua pasti aku bisa lalui sendiri. Bagiku dengan pengetahuanku, pengalamanku, dan kerja kerasku, semua masalah pasti dapat kulalui dengan mudah.
Bagiku tidak ada masalah yang tidak dapat kuselesaikan sendiri, dan akhirnya semua itu membawa aku menjadi orang yang penuh percaya diri, bahkan kadang meremehkan kemampuan orang lain. Kurasa masalah adalah sebuah game, karena aku suka game. Pasti ada trik untuk memecahkannya.

Kedua, kurasa aku sudah berubah menjadi seorang yang dengan ego yang sangat tinggi. Pengalaman mengajarkanku tentang kelemahan diri kita adalah karena terlalu kagum dengan kemampuan orang lain, yang sering membuat kita untuk takut berbuat sesuatu dan berpendapat di depan umum. Karena itu akhirnya aku berusaha merubah diri, akhirnya memang berhasil, aku selalu mampu berbuat di depan umum walaupun kadang hasilnya tidak memuaskan. Bagiku yang penting berani dulu.
Namun karena itulah akhirnya aku menjadi orang yang tidak memerperhatikan kepentingan yang ada di sekitarku, aku menjadi orang yang apatis dan cuek.

Ketiga, aku terlalu berperasaan dengan orang lain terutama ketika orang cemberut, sedih, marah kepadaku, aku selalu berfikir aku tlah menyakiti orang itu, sehingga seringkali aku menyalahkan diriku sendiri dan tenggelam dalam penyesalan berlebihan dan ingin menebusnya dengan berbagai cara.
Hal ini lah yang kemudian membuat aku seringkali dimanfaatkan oleh orang lain.

Keempat, aku terlalu banyak mempercayai teman. Aku pernah cerita sebelumnya, bagiku kalau aku sudah berteman, maka bagiku adalah segalanya, terkadang aku rela berbuat apa pun yang bisa aku lakukan untuk seorang teman.
Banyak yang sudah memanfaatkan aku, entah dengan berbagai macam motif, dan anehnya aku selalu memaafkan mereka dan berbuat pengorbanan lagi untuk mereka.
Entah karena ingin selalu ada orang yang ada di dekatku atau karena aku terlalu takut untuk sendiri.

Ahh... mungkin masih banyak hal yang membuat aku menjadi orang yang lemah diri, lemah hati dan kerdil jiwa, namun inilah aku, aku selalu berusaha untuk memperbaikinya. Walaupun terkadang akhirnya aku juga yang menderita.

Ohh ya... untuk kejadian kemarin di minimarket itu, sudahlah aku anggap selesai, mungkin bagimu masalah kita, hubungan kita, dan apa yang terjadi pada kita sudah layak ditinggalkan jauh-jauh, sehingga jangankan menatap, berbicara, dan memperhatikanku pun adalah hal yang haram bagimu. Tapi terima kasih untuk urusan kerjaan kamu masih mau melakukannya untukku.

Sudahlah semua sudah terjadi, namun apa pun itu, apa pun yang terjadi ya beginilah akhirnya. Walaupun memang mungkin selayaknya begini. Biarlah semua hararapan dan kenangan ini menjadi milikku sendiri.

Semoga Tuhan melindungimu, berbahagialah dengan kehidupanmu, jangan lagi mengulangi kesalahan yang sama. Nanti bila ada kesempatan seperti janjimu padaku, aku yang akan datang mengejarmu walaupun mungkin hanya bayangmu yang kudapatkan, biarlah aku bahagia dengan mimpi ku sendiri.


Oh ya... selamat hari raya ya... mungkin aku ga akan sempat mengucapkannya langsung padamu. Semoga semua doa, cita, dan harapanmu tercapai. Sudah dulu ya.... sekali lagi selamat hari raya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar