Semua
ini salahku....
Pertama,
aku terlalu percaya diri, bahwa semua pasti aku bisa lalui sendiri. Bagiku dengan
pengetahuanku, pengalamanku, dan kerja kerasku, semua masalah pasti dapat
kulalui dengan mudah.
Bagiku
tidak ada masalah yang tidak dapat kuselesaikan sendiri, dan akhirnya semua itu
membawa aku menjadi orang yang penuh percaya diri, bahkan kadang meremehkan
kemampuan orang lain. Kurasa masalah adalah sebuah game, karena aku suka game. Pasti
ada trik untuk memecahkannya.
Kedua,
kurasa aku sudah berubah menjadi seorang yang dengan ego yang sangat tinggi. Pengalaman
mengajarkanku tentang kelemahan diri kita adalah karena terlalu kagum dengan
kemampuan orang lain, yang sering membuat kita untuk takut berbuat sesuatu dan
berpendapat di depan umum. Karena itu akhirnya aku berusaha merubah diri,
akhirnya memang berhasil, aku selalu mampu berbuat di depan umum walaupun
kadang hasilnya tidak memuaskan. Bagiku yang penting berani dulu.
Namun
karena itulah akhirnya aku menjadi orang yang tidak memerperhatikan kepentingan
yang ada di sekitarku, aku menjadi orang yang apatis dan cuek.
Ketiga,
aku terlalu berperasaan dengan orang lain terutama ketika orang cemberut,
sedih, marah kepadaku, aku selalu berfikir aku tlah menyakiti orang itu,
sehingga seringkali aku menyalahkan diriku sendiri dan tenggelam dalam
penyesalan berlebihan dan ingin menebusnya dengan berbagai cara.
Hal
ini lah yang kemudian membuat aku seringkali dimanfaatkan oleh orang lain.
Keempat,
aku terlalu banyak mempercayai teman. Aku pernah cerita sebelumnya, bagiku
kalau aku sudah berteman, maka bagiku adalah segalanya, terkadang aku rela
berbuat apa pun yang bisa aku lakukan untuk seorang teman.
Banyak
yang sudah memanfaatkan aku, entah dengan berbagai macam motif, dan anehnya aku
selalu memaafkan mereka dan berbuat pengorbanan lagi untuk mereka.
Entah
karena ingin selalu ada orang yang ada di dekatku atau karena aku terlalu takut
untuk sendiri.
Ahh...
mungkin masih banyak hal yang membuat aku menjadi orang yang lemah diri, lemah
hati dan kerdil jiwa, namun inilah aku, aku selalu berusaha untuk
memperbaikinya. Walaupun terkadang akhirnya aku juga yang menderita.
Ohh
ya... untuk kejadian kemarin di minimarket itu, sudahlah aku anggap selesai,
mungkin bagimu masalah kita, hubungan kita, dan apa yang terjadi pada kita
sudah layak ditinggalkan jauh-jauh, sehingga jangankan menatap, berbicara, dan
memperhatikanku pun adalah hal yang haram bagimu. Tapi terima kasih untuk
urusan kerjaan kamu masih mau melakukannya untukku.
Sudahlah
semua sudah terjadi, namun apa pun itu, apa pun yang terjadi ya beginilah
akhirnya. Walaupun memang mungkin selayaknya begini. Biarlah semua hararapan
dan kenangan ini menjadi milikku sendiri.
Semoga
Tuhan melindungimu, berbahagialah dengan kehidupanmu, jangan lagi mengulangi
kesalahan yang sama. Nanti bila ada kesempatan seperti janjimu padaku, aku yang
akan datang mengejarmu walaupun mungkin hanya bayangmu yang kudapatkan, biarlah
aku bahagia dengan mimpi ku sendiri.
Oh
ya... selamat hari raya ya... mungkin aku ga akan sempat mengucapkannya
langsung padamu. Semoga semua doa, cita, dan harapanmu tercapai. Sudah dulu
ya.... sekali lagi selamat hari raya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar