Jumat, 28 Oktober 2016

Ikhlasku namun tak rela

Bayang semu wajahmu menggurat mimpi
Menebar bau harum kerinduan dalam sepi
Wanginya yang memenuhi alam bawah sadar
Sadarkan mata dari kantuk berkepanjangan
Musnah sudah lelap tidurku

Demi seluruh penguasa alam
Semua penghuni jagadraya
Biarlah aku tertelan olehnya
Terbakar oleh panasnya
Tenggelam dalam pusarannya
Bila aku mendustai
Berbohong tentang semua
Bahwa ku tlah berusaha melupakanmu
Mengikhlaskanmu walau tak merelakanmu

Seluruh jiwaku menangis
Dadaku terasa perih
Kepalaku andai bisa pecah
Aku tak sanggup melupakanmu
Seakan keras dan tajamnya paku menahanku
Langkah dan laluku yang tak menjauh darimu

Namun kusadari semua
Kupahami tentang keterbatasan hal
Aku tak berani mengganggumu
Bila itu kan timbulkan rasa sakit untukmu
Walau......
Dalam hatiku
Dari dalam jiwaku
Aku sungguh sangat merindukanmu
Mengharapkanmu

menantikanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar