Singa
itu mengaum
Selalu
akan mengaum
Tetap
akan mengaum
Selamanya
akan tetap mengaum
Hanya
fatamorgana dalam relung panas
Keterbatasan
akan pengelihatan dalam bayangan
Dalam
semu derita nestafa fana kehidupan
Hingga
butakan mata yang tak sanggup menatap
Singa
mungkin kini terlihat sebagai buaya
Merayap
dalam lumpur dosa
Berenang
dalam rawa-rawa kotor
Mematung
menganga bagai tak berdaya
Menunggu
mangsa yang kelengahan
Namun
singa tetaplah singa
Mungkin
tertidur
Mungkin
karena kelelahan
Menahan
panas terik kehidupan
Nelangsa
dalam padang rumput gersang
Tapi
singa akan selalu awas
Tetap
siaga dalam badai sekalipun
Mungkin
kini kamu membenci singa
Matamu
muak memandang kesombongannya
Telingamu
benci mendengar aumannya
Kadang
meludah mendengarnya
Yang
terlalu banyak mengaum
Tanpa
arti tanpa makna
Tapi
singa akan tetap singa
Kokoh
terus menepati janji
Dalam
relung hati yang terdalam
Hingga
panas menghapus semua daging tubuhnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar