Rabu, 02 November 2016

Penolakan

Sebenarnya aku sudah tau kalau pemberianku tidak akan kau terima, karena kamu pasti kamu akan curiga aku apa-apakan.

Sungguh aku tak bermaksud apa-apa, aku hanya ingin memberi saja tanpa alasan, hanya menyampaikan sesuatu tanpa harus menjadi problema.

Makanya aku memesan barang itu, memberikan barang itu, lewat temanmu yang tinggi itu. Dan karena pesanmu yang kamu sampaikan ke temanmu yang tinggi itu, aku yang harus menyerahkan dan kalau pun tidak mau ga usah sekalian.

Makanya aku menyerahkan langsung padamu. Dan asalkan kamu tau, kenapa aku memilih menyerahkan di depan teman-teman, karena aku ingin menunjukkan bahwa tidak ada terjadi sesuatu antara kita, sehingga kita tidak perlu lagi saling memusuhi ataupun tidak bertegus sapa.

Sungguh, aku tidak menyangka, bila sampai uluran tanganku untuk menjabat tanganmu untuk memberi selamat ulang tahunmu ternyata kau tepis.

Bila kamu tidak mau menerima kado itu dengan alasan menepati janji dengan pacarmu itu masih bisa diterima dengan logika, dan aku pun menerima itu dengan lapang dada. Sungguh aku paham itu.

Tetapi yang aku tidak sampai mengerti sampai jabat tanganku pun tidak kau terima, hahahahahaha benarkah sehina itu diriku? Atau setakut apa dirimu padaku?

Aneh saja seh... seperti ini. Entahlah logika ku yang salah atau salah kaprah. Tapi sudahlah mungkin ini sudah sifatmu. Tak mengapa. Selamat siang





Tidak ada komentar:

Posting Komentar