Minggu, 04 Desember 2016

Cerita di Pagi yang Dingin

Marah, sedih, ingin tahu, tanda tanya, rasa, keinginan
Darimana datangnya?
Lahir dari pikiran atau hadir hanya karena kesempatan?
Begitu pula dengan hal pertentangannya
Gembira, suka ria, terjawab, berita gembira
Darimana datangnya?
Datang karena niat tulus atau karena penderitaan orang lain

Lihatlah ketika para komedian di atas panggung
Antusias para penonton hadir memenuhi ruangan
Sekedar tertawa bersama pelawak
Melepas lelah dan kepenatan dalam hidup
Lari sejenak dari permasalahan di dunia
Para komedian dengan jenaka menari di atas panggung
Mengocok perut para penonton
Menghina, menyakiti, menyindir, berkata kasar
Menjadi hal wajib dalam setiap pertunjukan

Pertanyaan retorika yang tak perlu di jawab
Tak perlu dipikirkan telalu lama
Membuang waktu dan membebani pikiran
Cukup menjadi bahan renungan sesaat
Sehingga mampu memahami sandiwara dunia

Senyum bukan berarti ketulusan
Tertawa bukan berarti kegembiraan
Menangis bukan berarti kepedulian
Kadang hanya menjadi hiasan dalam relasi dua hati

Pelukan bukan berarti empati
Ciuman bukan berarti kasih sayang
Belaian bukan berati rasa cinta
Terkadang hanya sekedar pemuas birahi semata

Demi tujuh lapisan langit
Demi sebelas lapisan neraka
Bila nanti semua ucapan dan janjiku
Terucap padamu pada masa itu
Terujar dari mulutku penuh kepalsuan
Maka biarlah aku yang menerima semuanya
Karena tak ada kebohongan dalam ucapku
Semua tulus terucap untukmu
Tak ada alasan tuk menyakitimu
Mungkin hanya bersemangat ungkapkan isi hati

Seperti semua yang tlah kuucapkan
Kutuliskan dalam bingkai sepi
Berbahagialah disana
Aku tak kan pernah mengganggumu
Hanya tetap bersamamu dalam bayang semu
Seperti janjiku kan tetap ada di balik punggungmu
Dalam ruang yang cukup tak terlihat olehmu


Tidak ada komentar:

Posting Komentar