Senin, 11 September 2017

Wajahmu

Dalam celotehan pemimpin kuru
Kasak kusuk prajurit di barisan
Bayang wajahmu memeluk
Meyesakkan nafas

Kututup mata
Berharap gelap kan menghapus ingatan
Kuisap udara sedalam-dalamnya
Tak jua mengusir wajahmu
Seakan melekat dalam pelupuk

Hela nafasku bersama terjangan mentari
Kubiarkan semua mengalir dalam darahku
Kupeluk bayangmu dalam hayal
Kulepaskan kerinduan bersamanya
Karena bidadariku terbang menjauh

Entah apa kata perwira kuru
Hanya melewati rongga telinga
Terngiang dalam telinga
Bisik mesramu
Kata sayangmu
Bolehkah aku meridukanmu

Akulah pecundang sejati
Kini kusadari
Tanpa bisa merubah
Kulepaskan semua bukan kuasaku

Biarlah waktu menguasai 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar