Sabtu, 16 September 2017

Yang kutahan sampai pagi

Kemarin dua kali aku melihatmu
Dan dua kali itu pula aku tak sanggup menatamu
Hanya menatap melalui sudut mata
Kubisikkan kata “aku rindu padamu”
Yang tak akan terdengar olehmu

Dua kali aku menatap
Dan dua kali pula air mata itu menetes
Hingga pagi ini pun masih mengalir
Mengalir di pipi ini
Lukiskan kata aku merindukanmu

Dunia hanya bertanya
Kenapa? Ada apa?
Terkadang hanya kujawab
Pasir menggoda mataku
Menghalagi pandanganku

Pertama kau pun  tau
Aku pergi meninggalkan tugasku
Bukan aku tak mau bertemu denganmu
Hanya tak ingin dipandang lemah oleh mereka
Pun tak ingin kau melihat
Tangis di mataku

Kedua mungkin kau tak sadari
Di persimpangan itu
Kau beriringan dengannya
Tanganmu menghentikan laju ku
Dan aku hanya bisa menatapmu berlalu
Diikuti dengannya

Saat itu pun kusadari
Kau tlah hapus namaku
Melupakanku
Aku hanya bisa berharap
Berbahagialah disana
Tetaplah berbahagia
Hingga akhir nanti

Aku hanya tetap bisa menjadi pemujamu
Pengintai yang mengagumimu
Karena aku mencintaimu

Diiringi air mata yang mengalir
Skuucapkan selamat pagi sayang
Berbahagialah hari ini dan seterusnya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar