Kemarin
dua kali aku melihatmu
Dan
dua kali itu pula aku tak sanggup menatamu
Hanya
menatap melalui sudut mata
Kubisikkan
kata “aku rindu padamu”
Yang
tak akan terdengar olehmu
Dua
kali aku menatap
Dan
dua kali pula air mata itu menetes
Hingga
pagi ini pun masih mengalir
Mengalir
di pipi ini
Lukiskan
kata aku merindukanmu
Dunia
hanya bertanya
Kenapa?
Ada apa?
Terkadang
hanya kujawab
Pasir
menggoda mataku
Menghalagi
pandanganku
Pertama
kau pun tau
Aku
pergi meninggalkan tugasku
Bukan
aku tak mau bertemu denganmu
Hanya
tak ingin dipandang lemah oleh mereka
Pun
tak ingin kau melihat
Tangis
di mataku
Kedua
mungkin kau tak sadari
Di
persimpangan itu
Kau
beriringan dengannya
Tanganmu
menghentikan laju ku
Dan
aku hanya bisa menatapmu berlalu
Diikuti
dengannya
Saat
itu pun kusadari
Kau
tlah hapus namaku
Melupakanku
Aku
hanya bisa berharap
Berbahagialah
disana
Tetaplah
berbahagia
Hingga
akhir nanti
Aku
hanya tetap bisa menjadi pemujamu
Pengintai
yang mengagumimu
Karena
aku mencintaimu
Diiringi
air mata yang mengalir
Skuucapkan
selamat pagi sayang
Berbahagialah
hari ini dan seterusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar