Banyak cerita yang kudengar
Mulai dari kebaikan hatimu
Betapa polosnya dirimu
Tentang awetnya wajahmu
Tentang diamnya dirimu
Namun banyak pula cerita tentangmu
Tentang mudahnya amarahmu
Sensitifnya perasaanmu
Perubahanmu yang drastis
Kadang tertawa lepas
Bercanda ria
Namun tiba-tiba marah
Penuh kebencian
Mungkin aku sendiri mengamatinya
Dulu kau selalu muntah
Apabila mencium tak wajar
Menelan yang tak biasa
Tapi kini
Waktu itu
Saat makan siang itu
Kamu biasa menegaknya
Memasukkan ke mulutmu dengan senang
Tertawa dan memberi semangat pada lainnya
Entahlah
Setetes air mata mengalir
Kenapa kamu begini
Seperti itu
Aku tak melarangmu
Tapi kurangilah
Jagalah isi perutmu
Dan aku hanya bisa berdoa
Semoga kamu selalu bahagia
Walau aku tak memilikimu
Karena aku mencintaimu
Sampai kini
Hingga nanti terpejam mataku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar