Kamis, 30 Agustus 2018

Entah

Entah mungkin karena ego
Mungkin kini merasa makin tak nyaman
Masing-masing mempertahankan pendapat
Tak mau kalah
Tak bisa disalahkan
Mungkin memang sudah kelahiran
Bentukan dari pengalaman
Sedangkan satunya
Karena terus tertekan
Tak tahan harus mengalah

Hanya berkata
Inginkan sesuatu
Bukannya mengaku salah
Tapi mencari pembenar
Elakkan pada yang lain

Tak ingin menang
Tak ingin berkuasa
Hanya ingin perlakuan lebih
Diperlakukan sewajarnya
Dihargai selayaknya

Mungkin salah
Entahlah
Apakah harus mengalah lagi
Apakah harus menyakiti hati sendiri
Ingin menepi
Apa daya semua harus diisi

Rabu, 29 Agustus 2018

Lelah

Aku lelah seperti ini
Seolah aku hanya sampah
Aku yang selalu salah
Benar salah
Berbuat atau tidak
Pada akhirnya
Aku yang salah

Aku lelah
Sangat lelah
Seolah aku penanggung jawab semua
Aku yang harus menyelesaikan semua
Namun....
Aku pun hanya mencoba
Mengerjakan semua sendiri
Agar tak berhutang pada yang lain
Tak ada budinyang membebani

Namun sungguh aku lelah
Ingin rasanya terlelap
Tapi....
Matahari dan bintang butuhkan aku
Janjiku mengikat padamu
Dan.....
Aku masih sangat berharap
Andai aku bisa memilih
Aku hanya ingin

Selasa, 28 Agustus 2018

Aku mabuk

Mabuk berat
Ini di tanah asal usulku
Beralas pasir
Beratap bintang
Aku membacakannya untukmu
Sayang aku merindu

Biar bersama pasir lautan
Bersama hempasan ombak
Kulabuhkan semua pada karma
Derita tanpa ujung
Topeng sandiwara

Mabuk berat
Alkohol yang membebani
Ditambah rindu yang menyiksa
Entah apa laut sanggup menerima
Curhay rindu terlarangku

Entah apa di pikiranku

Kau sapa juga tidak
Berkabar juga tidak
Tersenyum apalagi
Pun menatap mata
Seolah hina diriku
Buruk lebih buruk
Dari seonggok sampah
Dari segumpal kotoran

Segitu bencinya kah dirimu
Sehina itukah dirimu
Namun tetap saja aku menunggu
Tetap saja berharap
Selalu saja merindu

Mungkin tak kan mengganggu
Tak kan sanggup memiliki
Namun disini
Aku mencintaimu
Menyayangimu
Dari dalam lubuk hatiku

Senin, 27 Agustus 2018

Ahhh terbangun lagi

00.02 aku terbangun
Sudah sengaja
Kuhabiskan tenagaku
Berikan pengabdian pada leluhur
Menegak alkohol yang memabukkan

Semua agar terlelap tidurku
Agar lemah ragaku
Namun apa daya
Aku tak sanggup
Tersadar, terbangun juga lagi

Karenamu
Hadirmu dalam mimpi
Memberikan senyum padaku
Memelukku hangat
Dalam mimpi
Kini aku terjaga
Mungkin hanya merindumu

Sabtu, 25 Agustus 2018

Biar ga terlambat

Kutulis semua
Sembari timpali
Suara suara di telinga
Penub sesak
Aroma dusta berterbaran

Aku tak diam
Aku berkata
Namun bukan kejujuran
Aku bertopeng
Dan aku lelang

Semua demi rasa ini
Semua demi rinduku
Walau cuma aku
Meski hanya aku
Yang aku rasakan
Yang aku pendam

02:07

Terbangun karena mimpi
Terbangun karena rindu
Ah...
Apakah kau juga merindukanku
Apakah kau memimpikaku
Malam hampir berganti pagi
Mari menyambut hari
Nantilah kata rindu
Mungkin tak bertemu
Mungkin tak bersama
Namun....
Selalu berharap
Walau setipis sutra

Kamis, 23 Agustus 2018

Ga nulis dulu

Masih ada amarah
Ada keangkuhan
Ada tangis yang tertahankan
Biarlah setelah kabar ini
Aku akan diam
Menyepi sendiri
Semoga kamu bahagia Disana
Aku rindu

Rabu, 22 Agustus 2018

Mabuk lagi

Kuhabislan waktu
Sejak matahari di atas kepala
Hingga kutulis ini
Bersama barisan botol
Agar hilang gundahku
Hingga lelah jiwaku

Entahlah akan seperti apa
Rasanya lelah
Ingin tertidur
Tanpa terbangun

Disini...
Aku diam
Membisu
Tanpa bersuara
Bersama rinduku padamu

Ga nulis kemarin

Kemarin ga nulis
Mungkin kelelahan
Sejak pulang kerja
Sampai menulis ini
Masih berpakaian sama
Masih di tempat yang sama
Tanpa ada yang bangunkan
Kukabari segera padamu
Agar kau tau
Detik ini pun
Aku masih merindukanmu
Karena rasaku bukan nafsu
Rasaku bukan ego
Sampai nanti

Senin, 20 Agustus 2018

Hari ini

Dimulai dari bangun kesiangan
Dingin menyelimuti diri
Karena harus tidur di luar
Ya... Karena lindu itu
Yang tak berhenti
Terus menerus
Dan hanya berharap
Semua sudah selesai
Alam segera tenang

Kemudian kau datang tiba-tiba
Dari belakang
Tanpa tanda
Buatku terkejut
Entah sengaja mu
Atau terburu - buru
Hanya bisa menatapmu
Dari jauh
Mungkin kau sadari

Hingga malam ini
Kantuk menjemput
Namun tak sanggup pejamkan mata
Kepala ini masih tegang
Dada masih berdebar
Semoga semua tenang kembali
Semoga kita berbahagia
Dalam dunia masing-masing
Kamu tau aku sangat mencintaimu
Sampai nanti sampai akhir

Minggu, 19 Agustus 2018

Mendahului

Saat kamu disana
Menikmati nasi kuning
Beramai ramai
Saat kamu pamerkan cincin
Yang melingkar di jarimu
Aku hanya bisa memandangi
Dari balik layar kaca

Pertama karena memang
Aku tak sanggup
Belum sanggup
Belum move on
Untuk bisa berada di dekatmu

Kedua karena si gendut
Sedang batuk
Hanya aku yang bisa menenangkannya
Dan si prameswari
Minta disediakan alatnya
Untuk besok
Dan aku pun yang harus menyediakan

Poo...
Aku rindu
Sangat rindu kamu
Dan aku sengaja kesana
Hanya untuk memandangmu
Walau dari balik gelap
Walau hanya sesaat

Sabtu, 18 Agustus 2018

Gundah

Rasanya sungguh tak nyaman
Selalu saja terbayang
Bila bertemu denganmu
Tak bisa bertatap mata
Tak sanggup bicara
Enggap bersua

Sakit sungguh sakit
Perih terasa seluruh jiwa
Tersadar pada waktu
Tak mungkin terputar ulang

Kini janji mengikat diri
Kuceritakan pada ilalang
Bertahan pada hidup
Menapak jalan berdebu

Biarlah pada baris keempat
Kusimpan rindu tak berbalas
Cemburu yang tak wajar
Cerita yang tak mungkin bersambung

Selamat malam
Berbahagialah
Dari aku yang merindukanmu

Jumat, 17 Agustus 2018

Rasanya kacau

Kau tau
Hari ini aku menahan sakit kepala
Migran yang menggerogoti
Sakit sungguh sakit

Aku tak ingin seorang pun tau
Tentang semua ini
Hanya kudiamkan saja
Kutahan sendiri
Tanpa ada yang tau

Ah... Satu
Aku hanya ingin terlihat baik baik saja
Kedua
Aku ingin menemuimu
Ingin disapa mu
Karena aku malu
Bergetar untuk memulai

Entah...
Rasanya sakit sekali
Perih sangat teramat
Kau lewat begitu saja
Palingkan wajahmu

Pun jua tentang ini
Aku tak ingin seorang pun tau
Biar aku rasakan sendiri
Menikmati aendiri
Sembari memandang kibaran merah putih

Kamis, 16 Agustus 2018

Ga nulis

Ga cerita dulu
Lagi migran berat
Karena kangen kamu
Kamu di hatiku
Kukenang selalu

Rabu, 15 Agustus 2018

Mabuk

Berbotol bintang
Masih bisa kutahan mabuknya
Bergelas gelas nira
Masih bisa ku tahan olengnya
Sloki sloki yang bergelimpangan
Dengan aroma menyengat
Putih jernih memabukkan
Aku masih bisa tandingi

Tapi....
Merindukanmu
Memimpikanmu
Mengharapkanmu
Sungguh memabukkanku

Timbulkan amarah
Bangkitkan kegundahan
Sungguh aku rindu
Sangat rindu

Selasa, 14 Agustus 2018

Bilang apa ya

Seharian ini cuma mikirkan kamu
Mulai dari berusaha cari perhatianmu
Bertingkah seperti tugasku dulu
Padahal aku sudah tak berhak
Memandangi saat kamu menyanyi
Padahal kau sudah tak perduli
Memandangi gambarmu
Bersama si jangkung
Padahal kamu tak mau lagi
Cuma begini
Cuma dengan begitu
Aku mencintaimu
Aku meredakan rinduku
Entah mau bilang apa lagi
Entah pula kau perduli

Senin, 13 Agustus 2018

Ga nulis

Ga nulis
Lagi kesal
Entah kesal sama kamu
Atau kesal sama diri sendiri

Lagi kangen
Ketemu saling lari
Entah aku yang menghindar
Atau kamu yang berlari

Ah sudahlah
Lagi kesel aja

Minggu, 12 Agustus 2018

Kangen

Entah bagaimana denganmu
Entah apa di dadamu
Entah kau tau isi hati ini
Mengerti rasa di dada ini
Aku rindu kamu
Sungguh aku rindu kamu

Sejak sore memuaskan diri
Memanjakan telinga
Menghayal kau menyapaku
Walau ku tahu itu tak mungkin
Karena kamu tlah menghapus semua jejakku
Hati ini semakin rindu
Bertambah rindu

Itu saja kusampaikan malam ini
Ini bukan puisi
Ini bukan imaginasi
Hanya gambaran rasa di dada ini
Semoga tersampaikan padamu

Sabtu, 11 Agustus 2018

Menahan marah

Nahan marah
Pura-pura ga marah
Selalu tersenyum
Sembunyikan rasa di hati
Ternyata sakit sekali
Sangat sakit
Bahkan melilitkan perut

Ya...
Sepertinya aku terus mencoba
Sadar ataupun tidak
Suka atau tidak aku sukai
Aku ternyata terus menirumu

Mungkinkah ini langkah hatiku
Pilihan rasaku
Bertahan pada janji ini
Demi bahagia semua
Untuk terus kuat hati ini
Sudahlah....
Semua harus dijalani
Biarlah seperti ini

Jumat, 10 Agustus 2018

masih lemas

hari ini rasanya masih lemas
ingin rasanya lebih lama meringkuk
menikmati hangatnya kasur
tapi apa daya
kewajiban ya kewajiban
tugas adalah tugas
bagiku ....
harus terselesaikan tak boleh di tunda

kamu tau ...
ulu hati rasanya sakit
entah mau muntah
hanya seperti kena pukul
dada rasanya sesak
agak susah bernafas
dan kepala rasanya panas
kaki terasa dingin

entah lah ...
rasanya lelah sekali
sungguh lelang
dan sangat lelah

kini rasanya
keperkasaanku yang dulu
ketangguhanku yang dulu kau lihat
sirna semua
musnah semua

jujur....
ingin rasanya aku bangkit dari semua ini
kembali seperti dulu
namun bingung mulai dari mana
seperti terikat, terganjal
poo aku rindu kamu

Kamis, 09 Agustus 2018

kemarin tepar

maksunya seh biar kamu ga bertanya-tanya
ga galau memikirkan
hahahaha
tapi ga mungkin lah ya...
mana mungkin kamu memikirkan aku

ya udah....
kalau begitu cuma kabari aja dah
karena kini kamu satu-satunya
orang yang menjadi tempat curhatku
walau kamu ga akan menyahut
tidak akan menjawab
tapi ga apa-apa

aku tepar kemarin
bayangkan saja
dari tanggal 7 malam sampai 8 siang
ya.... kira-kira jam 2 an
baru bangun
tanpa makan
tanpa minum
hanya tertidur lelap
sangatt... lelap

hanya beberapa kali
bertemu dengamu
berjumpa denganmu
melihat senyummu

dan karena tanggung jawab itu
dan kuyakin kamu memberi semangat
hari ini ...
aku memaksakan pergi kerja
dan... walau hanya melihat motormu
terparkir disana
aku tau doaku terjawab
semangat darimu itu nyata
terima kasih
aku merindukanmu

Selasa, 07 Agustus 2018

Malam poo

Selamat malam poo
Gimana harimu?
Semoga bahagia bersamamu
Aku tak bisa bilang apa lagi
Selain kata kangen
Yang membebani hati

Poo ....
Aku lagi sakit
Batuk pilek aja seh
Cuma rasanya menyiksa
Pengen dirawat kamu neh hehehehe

Ah sudahlah....
Yang penting kamu tau
Malam ini aku merindukanmu
Sama halnya dengan hari yang lain
Itu saja poo
Aku ingin memelukmu
Dan melihat senyummu lagi

Senin, 06 Agustus 2018

Pembukaan

Gimana tugas malam ini?
Lancar tentunya kan
Gimana dingin disana?
Angin kencang?
Ya... Semoga alam kembali membaik

Aku ingin disana
Ingin melihatmu
Wlau itu dari kejauhan
Cuma memandangimu

Tapi...
Jujur saja
Hati ini menciut
Bukan karena aku
Tapi ....
Karena mereka
Candra dan matahariku
Aku hanya ingin melindungi mereka
Aku merindukanmu
Berbahagialah sayangku

Minggu, 05 Agustus 2018

Gempa hari ini

Terasa keras
Sungguh keras
Sampai sekarang rasanya masih degdegan
Disini aku baik- baik saja
Kamu gimana poo?
Baik-baik saja kan?
Mudah-mudahan kita semua kita baik-baik saja
Semoga aman semua
Semoga selalu bahagia
Aku mendoakanmu poo
Itu saja dulu malam ini

Sabtu, 04 Agustus 2018

Kurasa aku mulai meniru mu

Ah...
Akhirnya malam segera berlalu
Esok entah akan bagaimana
Setelah seharian
Berhari hari
Aku mampu memasang topeng
Kuat sungguh kuat

Aku mampu tersenyum
Mampu tertawa
Mampu bertutur sapa
Mampu bersenda gurau
Namun dalam hatiku
Menangis ....
Merintih pilu

Entahlah....
Ini niatku memenuhi janjiku
Akan bahagia disini
Tidak mengganggumu
Namun kurasa
Kini aku seperti dirimu
Dan aku semakin menirumu
Aku kangen kamu

Jumat, 03 Agustus 2018

Kangen kamu poo

Poo...
Tadi aku ke tempat dulu
Tempat aku bersembunyi dalam gelap
Memperhatikan kamu dari jauh
Saat bersama keluargamu di keramaian
Dan kurasa kamu tau tempatnya
Karena tentu masih kamu ingat
Saat aku membuntutimu
Mengikutimu sampai rumah dulu

Bukan sengaja poo...
Dia yang kupanggil dengan nama belakangmu
Merengek minta roti
Merajuk meminta pizza

Kamu tau poo....
Dalam beberapa saat aku termenung
Betapa peliknya cerita itu
Hingga akhirnya air mata ini menetes
Entah kamu akan percaya atau tidak
Hingga aku menulis ini
Air mata ini masih menetes perlahan
Dan kusampaikan karena debu

Entah akan sampai kapan
Aku hanya bisa begini
Aku hanya bisa menulis disini
Berharap kamu membaca
Hingga kau tau isi hatiku
Aku kangen kamu poo

Wah ... Bu restu...

Hehehehe sebenarnya aku sudah sampai di tempat kerja
Saat suara pariwaramu terdengar
Sengaja kuresapi
Sengaja kunikmati
Untuk ceriakan hariku
Redakan rinduku

Dan...
Doaku semalam
Terkabulkan pagi ini
Aku dapat memandangimu
Dapat menatapmu dari kejauhan

Saat suara bu restu
Kau lewat disana
Berlalu disana
Balutan putih kuning
Melekat di tubuhmu
Dan aku ....
Hanya bisa menatapmu
Disini ....
Tanpa terlihat olehmu

Kamis, 02 Agustus 2018

Melewatkan tanggal 1

Ya... Kulewatkan tanggal 1
Tak berkabar
Tak menulis
Ya .... Walau memang aku tau
Mungkin tak seharusnya
Karena mungkin tak kau nanti

Seharian bergelut dengan kertas
Pikiran terkuras terfokus
Terkunci badan tanpa gembok
Hanya bisa menjalani
Dan mencari lelah

Hingga malam menjemput tidurku
Tersadar kulewatkan banyak cerita
Banyak kegundahan
Yang kupendam sendiri

Pagi ini pun kurenungkan
Aku harus bagaimana
Haruskah kucemburu
Haruskah aku seperti ini
Sedang aku tak bisa bersamamu

Mungkin kau tau maksudku
Kamu pasti paham semuanya
Tentang ramai acara nanti
Miliknya tapi aku yang mengerjakan

Entahlah .....
Mungkin dia memang lebih baik
Atau aku yang terlalu menggelegar
Seperti petir yang kau benci