Minggu, 30 September 2018

Sudah sampai dan baru bangun

Oh ya.. 
Aku sudah sampai
Penting ya...
Mungkin tanyamu dalam hati
Ah tidak...
Cuma sampaikan
Mungkin saja kau ingin tau
Aku cuma aku ingin berkabar
Saat tak ada lagi
Tanya, sapa, canda tawa
Hanya ingin kau tau
Kau selalu ada di hatiku

Oh ya...
Kemarin tiba tengah malam
Dan ternyata
Si kedua sedang sakit
Ya... Bergadang sedikit
Akhirnya ketiduran
Dan kini baru bangun

Semoga hari ini bahagia untuk semua
Selalu buat kita
Biarlah menjadi cerita
Walau tak bersama
Biar rindu dan rasa ini
Menjadi alasan menyambut mentari

Sabtu, 29 September 2018

Masih jakarta

Aku masih disini
Masih mengenangmu
Masih mengingat semua kenangan
Sungguh dalam hati
Walau merelakanmu
Mengikhlaskan semua
Sekeras kepala
Sekuat hati
Aku selalu menjaga
Agar kenangan ini
Ingatan ini
Tentang kita
Segalanya, semuanya
Tertanam dalam ingatan
Tersimpan dalam jiwa
Karena rasaku sungguh adanya
Tak berdusta
Bukan sekedar bualan
Ataupun sebuah tipuan
Disini....
Di Jakarta
Kuharap tersampaikan padamu

Kamis, 27 September 2018

Sudah di Jakarta

Poo...
Alu sudah di jakarta
Lelah seharian ini
Tapi tiap kali ke kota ini
Selalu saja ingatkan kenangan

Ah...
Kadang aku merasa
Tak mau lagi kesini
Karena
Selalu saja buat kegalauan

Poo... Aku tak tau harus bagaimana
Tapi mau gimana lagi
Sepertimu
Aku hanya berusaha lelahkan diri
Habiskan waktu
Mencari uang dan uang

Agar lelah diri ini
Agar nyenyak tidur ini
Lari dari kerinduan
Padamu poo
Sungguh aku sangat rindu

Rabu, 26 September 2018

Besok

Poo...
besok aku pergi Jakarta
Kembali ke ibu kota
Entahlah...
Setiap kali kesana
Ada rasa sedih, marah, senyum
Bercampur dalam kenangan
Dan kurasa kau pun mengerti kenapa

Poo...
Walau perutku mulai membuncit
Pipi mulai menaik
Mungkin pertanda
Makanan tlah kembali merasuk tubuh
Tapi rinduku yang tertahan
Menggebu dalam sukma ku

Poo...
Aku tau
Aku mengerti
Jalan untuk kita bersama
Mungkin tlah tertutup
Pertama karena duniaku
Kedua karena duniamu
Bahkan karena dirimu
Tapi satu hal yang aku tak mengerti
Hatiku trus memanggilmu

Poo...
Besok aku ke jakarta
Dan aku masih merindumu

Berhenti berharap

Meminjam judul lagu
Sheila on 7
Karena mungkin bisa mewakili
Isi hati yang berkecamuk
Tangis yang tak kunjung keluar
Amarah yang tak kunjung sirna

Ingin rasanya tetap terlelap
Tertidur lama
Sembunyi dari mentari
Selimuti dari kencangnya angin

Mulut yang semakin kelu
Telinga yang semakin peka
Membuat sekitar menjadi neraka
Entah mana bahagiaku
Ataukah karena egoku

Hanya berhenti berharap
Bahagia atas inginku
Ceria atas kehendakku
Menerima semua
Pahami sendiri

Walau tetap merindu
Walau inginkanmu
Entahlah...
Begitu munafik diriku

Senin, 24 September 2018

Disini

Mungkin tak perlu lagi
Mencari teman terbaik
Bila semua cerita
Akhirnya diumbar
Walau dalam canda tawa
Tetap saja membuka cerita

Mungkin tak perlu lagi
Bercerita pada telinga
Berkata pada wajah
Bila semua
Akhirnya menyakitkan

Biar disini
Dalam lembar putih membisu
Kuceritakan semua
Tentang tangisku
Tentang rasaku
Tentang rinduku
Biarlah
Satu hati yang membacanya

Berubah

Ku tahu semua tlah berubah
Semua tak sama
Ada sekat antara kita
Yang tak bisa kubuka
Tertutup rapat
Terkunci kuat

Aku bahagia melihatmu
Tersenyum ceria disana
Sama seperti dulu
Saat biasa aku memandangmu
Walau ku tahu
Senyum itu bukan untukku

Semua tlah berubah
Aliran waktu begitu kencang
Tak mungkin kan kembali
Berubah begitu cepat
Tak mungkin berulang

Hanya pada bintang
Pada teduhnya rembulan
Kutitipkan salam
Rindu yang menggebu
Padamu bidadari terlewatkanku

Semoga bahagia
Semoga selalu tersenyum
Walau hanya seperti ini
Jalan yang bisa kutempuh

Minggu, 23 September 2018

Setahun lalu

Kl kuingat setahun lalu
Ya... Ketika hari itu
Betapa riuhnya dunia
Warga berhamburan
Ketakutan menyelimuti

Aku masih saja mengirim pesan
Ya pesan yang tak pernah kau balas
Walau sekedar memberi informasi
Walau hanya mengingatkan

Entahlah...
Mungkin sudah kau tutup semua
Sudah kau halangi semua
Pesanku
Suaraku
Agar tak sampai padamu

Kini hingga pagi ini
Aku masih mengenangnya
Dalam buaian deru ombak
Dinginnya air lautan
Dan bintang bertaburan

Biarlah
Semoga kamu bahagia
Aku pun mencoba disini
Sungguh aku merindukanmu

Sabtu, 22 September 2018

Mengantuk

Oh ya
Mau cerita dikit
Kemarin capek sekali tau
Kan ada disuru kesana
Ke tempat nomor 1
Jadi aku kesana
Cuma tiba tiba ada telpon
Kolega dari tanah lahirmu datang
Minta di antar jalan
Ya.... Aku antar keliling
Dari pantai berpasir putih
Sampai ke puncak bukit
Kujalani saja
Walau migran menggebu
Hingga malam akhirnya
Aku antar dia naik burung besi

Banyak petuah kudapatkan
Banyak wejangan kudapatkan
Dan ada rupiah yang diberikan
Dan akhirnya mataku tak tahan terbuka
Mengantuk sekali
Sekarang baru terbangun
Dan sekarang mau tidur lagi ya
Semoga kita bahagia semua

Jumat, 21 September 2018

Sudah kubilang

Aku cinta kamu
Aku sayang kamu
Aku rindu kamu
Sungguh rasa ini benar
Tak berbohong
Tidak berdusta

Aku rindu kamu
Aku kangen kamu
Aku ingin memelukmu
Ingin menciummu

Malam ini sudah kubilang
Sudah kukatakan semua
Agar lepas semua beban di dada
Walau lewat baris kata

Entah terbaca
Entah kau ingat
Entah kau mengerti
Entah kau terima
Entah kau bencia

Sudah kubilang
Walau terlarang
Harus kubilang
Agar malam memelukku hangat

Rabu, 19 September 2018

Salah benar

Siapa yang membenarkan
Siapa yang menyalahkan
Tanya hatimu
Bukankah manusia semua itu

Kadang hanya mayoritas
Suara terbanyak
Menjadi pembenar
Membungkam minoritas

Kuasa juga penting
Dengan kuasa
Kebenaran adalah mutlak
Bahkan dengan kuasa
Sejarah bukan halangan
Malah goreskan sejarah baru

Di malam gelap ini
Kala darah menderu
Nafas memburu
Mengusir amarah
Mendiamkan asa

Aku memandang langit
Mengapa ciptakan keindahan
Harapan setinggi surga
Bila aku tak sanggup milikimu

Selasa, 18 September 2018

Poo

Poo
Kamu tau sejak kamu pergi
Hingga hari ini
Aku terus fikirkan kamu
Merindukanmu

Bersama rindu itu pula
Ada tangis mendera hati
Menyayat hingga berkeping

Poo
Kamu tau demi janjiku
Kutelan semua rasa rindu ini
Rasa bersalah ini
Tanpa bertanya

Aku tau
Semua sungguh tak wajar
Bagi semua orang
Salah bagi semua mata
Bahkan untukmu

Aku merindukanmu poo
Sungguh merindukanmu
Kini
Walau aku menjauh
Menghindar semuanya
Dalam hatiku selalu kusebut namamu

Senin, 17 September 2018

Laki laki

Jangan kira
Laki laki itu selalu perkasa
Kuat dalam setiap pekerjaan
Terampil dalam semua kegiatan
Pemarah bila tak terpenuhi

Laki laki
Juga perlu kelembutan
Membutuhkan perhatian
Ingin kasih sayang
Ingin dirayu
Mudah merajuk

Kadang matanya berbinar
Namun hatinya menangis
Kadang mulutnya marah
Hatinya sangat rapuh

Iti saja malam ini
Kusampaikan dalam bait sederhana
Berharap kau mengerti
Sakit
Lelah
Jiwa raga ini

Minggu, 16 September 2018

Besok

Entah esok kan seperti apa
Aku pun tak mengerti
Getaran kembali muncul
Gemuruh katanya terdengar
Seiring derap emosi di dada
Yang kini kulantunkan dalam tangis
Tangis tanpa sedu sedan
Terdiam menatap bintang

Aku bertahan
Aku terus bertahan demi janjiku
Padamu bertahan kudisini
Karena senyummu
Karena ceriamu
Aku bertahan

Semoga kita bahagia
Seperti harapanmu dulu
Walau sakit mengiris dada
Karena kerasnya kepala
Tak mampu kucerna
Kini sudahlah
Semua sudah terjadi
Aku ikhlaskan semua
Dan aku menyerah

Sabtu, 15 September 2018

Tadi di pantai

Tadi di pantai
Sungguh...
Aku tak sengaja
Memang dalam hati
Kupendam rasa
Ingin mengabadikan moment
Saat pertama kali
Aku melihatmu menari
Ingin langsung melihat
Ingin mengabadikan
Karena bagiku
Itu pertama kulihat

Memang dalam langkahku
Bersama iringan gamelan
Kuputuskan kupendam saja
Kubatalkan saja
Namun entah kenapa
Ibu ibu itu menarik tanganku
Meminta bantuanku
Merekam tariannya

Ah... Akhirnya aku luluskan mintanya
Dan kutemukan kamu disana
Sungguh tanpa sengaja
Gembira
Senang
Bahagia

Kini aku hanya bisa bersyukur
Ucapkan terima kasih padaNya
Karena keringatku yang sedikit
Diberikan anugrah yang begitu besar
Buatku melayang

Sungguh.... Aku bahagia
Namun entahlah
Kamu tak ada senyum disana
Terkesan marah
Karena aku kah
Ah sudahlah
Semoga kamu bahagia disana
Aku sayang kamu

Jumat, 14 September 2018

Malam

Selamat malam poo
Gimana persiapan besok
Besok nari ya
Di pantai
Semoga sukses ya
Oh ya....
Cuma mau bilang
Besok aku di atas
Dapat tugas disana
Ya udah...
Selamat tidur ya
Semoga bisa tidur cepat
Karena besok mesti bangun lebih pagi
Aku sayang kamu

Mimpikan kamu

Pagi
Kamu sudah bangun?
Oh ya....
Baru saja aku terbangun
Dan kamu pasti tau
Aku tadi mimpikan kamu
Entah dimana cerita berlangsung
Kamu sedang berjalan
Tapi entah kenapa
Penampilanmu tidak biasanya
Rambut acak acakan
Hanya terikat sebuah karet
Pakaianmu pun terlihat tidak rapi
Lalu aku menyusul berjalan
Aku sedikit mempercepat langkah
Agar dapat berjalan disebelahmu
Wajahmu tetap tak acuh
Namun ada yang berbeda
Aku berani menyapamu
Kamu hanya ketus menjawab
Lalu aku mencoba mengatakan isi hati
Balikan yuk....
Kata yang kuucapkan
Lalu kamu menjawab dengan cepat
Dengan muka ketusmu
BALIKAN AJA SENDIRI
Dan masuk ke dalam satu rumah

Ah.... Sudahlah
Mungkin saja karena rinduku berlebihan
Atau tanda yang sempurna

Kamis, 13 September 2018

Tadi pagi

Tadi pagi aku duduk disana
Disebelah gedung
Tempat acara biasa berlangsung
Suara klakson ditelingaku
Aku hafal betul itu si 3 angka
Dan aku tau kau ada di dalamnya
Tak sedikit pun menoleh
Tak sedikit pun melirik
Entah apa dipikiranmu
Hingga saat ini pun kupertanyakan
Apakah dipikiranmu
Aku hanya mempermainkanmu?
Aku hanya memanfaatkanmu?
Manusia bejat tak bermoral?
Kenapa?
Entahlah
Aku hanya ingin bertanya
Pikiran itu terus mengganggu
Membebani pikiranku
Entahlah....
Aku mungkin terbodoh dunia
Memikirkan yang tak boleh kupikirkan
Merindukan yang tak boleh kurindukan
Mencintai yang membenciku
Entahlah

Rabu, 12 September 2018

Rasa

Entah apa rasa ini
Kesepian mendalam
Amarah yang muncul tiba tiba
Ingin menyendiri
Menepi dalam kegelapan
Kadang tetes air mata
Mengalir tanpa terkendali

Aku tak mengerti
Bingung, gundah
Hingga tuk lewati malam
Menjemput mimpi
Harus kutegak gelas alkohol
Harus kulelahkan tubuh ini

Entahlah ....
Dalam mimpi
Pada tiap langkah
Terbayang namamu
Terfikir rinduku
Padamu berjuta rasa ini

Mimpikan kamu

Kemarin aku memang tidak menulis
Lelah sekali rasanya
Selesai jalankan kewajiban
Sebagai anggota keluarga
Sebagai bagian masyarakat
Di kampung sana

Ya...
Aku ingat tentang menulis
Tapi bebanku
Kewajibanku
Keharusan menyelesaikan tugas
Harus kujalani
Walau berkali kali
Harus tertidur di jalanan

Dalam lelahku
Ketika terlelap dalam mimpiku
Kamu hadir disana
Dalam sebuah cerita upacara bendera

Kita berdiri berdampingan
Siapkan acara
Mengatur barisan
Namun masing masing kita
Berusaha tak menyapa

Ah pertanda apa
Petunjuk apa
Ataukah hanya kotak memori
Yang kembali terbuka
Karena seharian memikirkanmu
Dan tak menyapamu
Dalam tulisan berdebu ini

Selasa, 11 September 2018

Malam poo

Selamat malam
Apakah kau sudah tertidur
Memeluk mimpi
Menjeput pagi

Seperti biasa
Aku masih terjaga
Ya... Kau tau kan
Aku suka bermain game
Kali ini....
Tembak tembakan pilihanku

Selamat malam poo
Aku masih merindukanmu
Hingga saat ini pun
Aku masih menyayangimu
Semoga kamu bahagia disana
Walau aku tak memelukmu
Dan kamu tak menginginkannya

Senin, 10 September 2018

Akhirnya

Akhirnya tadi malam
Aku tertidur awal
Mungkin lama lama terjaga sampai pagi
Buat tubuhku melemah
Ragaku tak mampu menahan beban

Ya...
Aku terlelap
Bahkan bangun kesiangan
Bangunku telat

Bahkan saat aku menulis ini
Aku sambil duduk
Di tempat saat pagi menyambut
Kita bertatap muka
Tanpa suara

Kini pagi menyambut
Akankah kulihat senyummu
Apakah
Tatapmu kan menyapaku

Seperti kuceritakan
Terlambatnya berkabar
Telatnya kusampaikan
Bukan aku tak rindu
Bukan aku melupakanmu
Hanya waktu dan lelah yang menghalangi

Minggu, 09 September 2018

Masih terjaga

Saat menulis ini
Aku masih terjaga
Jujur
Aku sangat merindukanmu
Ingin rasanya memelukmu
Tapi aku tau
Senua tak mungkin
Hanya saja
Begitulah rasaku
Selamat pagi
Semoga kamu bahagia sayang

Jumat, 07 September 2018

Kadang

Terkadang...
Aku memikirkan kita bersama
Berdua jalani hidup
Mulai indahnya pacaran
Berdua duduk di pelaminan
Menemani anakku
Kemudian anak kita

Dengan keras kepalaku
Dengan teduhnya jiwamu
Menenangkan amarahku
Semangatkan lemahku
Mungkin sangat indah hidup ini

Namun semua
Itu hanya mimpi
Mimpi di siang bolong
Impian setinggi bintang
Harapan setipis sutra

Kini aku hanya bisa Bermimpi
Menatap harapan kosong
Hanya mampu berdoa
Semoga kamu bahagia disana

Sehingga disini
Dari jauh
Dari balik punggungmu
Dalam bayangan malam
Aku bisa menikmati senyummu

Kamis, 06 September 2018

Pinjam

Kau tau
Teman mu
Tan kita
Rekan kerja kita dulu
Yang dulu pernah kucurigai
Suka padamu
Tertarik padamu
Yang kini sudah menikah
Yang istrinya sedang hamil
Yang kita panggil si tikus
Sejak siang hari
Ingin meminjam uang
Dalam bilangan 4
Dalam tujuh dijit
Sungguh...
Bukannya aku tak memberi
Tapi dulu pun
Dia bilangnya minjam
Ya... Walaupun sedikit
Sampai sekarang tak ada kabar
Bagiku bukan besarnya
Tapi komitmennya
Itu saja mungkin
Yang bisa kuceritakan
Dan kamu tentunya tau
Bahwa aku sangat merindukanmu

Rabu, 05 September 2018

Kehilangan

Entah yang ada di hatimu
Rasaku di dada ini
Sungguh kehilangan
Kehilangan yang menyankitkan
Sungguh sakit
Kadang timbulkan kerinduan
Kadang pula kebencian
Aku berusaha menekannya
Mengabaikannya
Melupakannya
Tapi seolah semua tak ada arti
Rasa itu mengejar
Rasa itu mengikuti
Entahlah...
Ini pilihan yang tak bisa dipilih
Membiarkan rasa ini
Bercampur aduk
Senyum tangis pun tak berguna
Aku tau
Semu ini tak mungkin
Toh... Memang benar
Aku tak sanggup berbuat apa apa
Hanya terpuruk disini
Rasa sakit
Ketika yang kukejar
Tak mau bersamaku
Membenciku
Menafikkanku

Selasa, 04 September 2018

Udah bobok?

Udah bobok yank
Poo... Kamu sedang apa
Aku kangen
Rasanya malam ini susah tidur
Setiap pejamkan mata
Wajahmu terbayang
Senyummu dalam angan

Poo...
Aku kangen
Sungguh kangen
Mungkinkah kau fikirkan aku malam ini?
Atau sudah kau hapus semua tentangku

Aku kangen
Cuma itu yang ingin kusampaikan
Andai saja
Bisa bertemu
Bertatap muka denganmu
Bersenda gurau denganmu
Tapi...
Apakah aku mampu berkata di depanmu
Aku kangen kamu poo...

Kemarin ga nulis

Yank...
Kemarin aku ga nulis
Sungguh
Bukan mau beralibi
Ataupun bersilat lidah
Kemarin aku hanya memandangi wajahmu
Nyawang fotomu
Berbusana hijau
Mengenakan kaca mata sebagai topi
Cantik memang
Tapi agak out the box
Entah terlihat tidak biasa
Oh ya
Di youtube...
Juga ada dirimu
Berbusana putih biru
Tapi bukan karyaku
Hanya tak sengaja kutemukan
Berbahagialah
Tersenyumlah
Hiduplah dengan baik
Temukan jodoh yang baik
Maka aku kan bahagia disini

Minggu, 02 September 2018

Kurasa kamu tau rasanyaa

Ketika mengaku salah
Saat dirimu merasa benar
Ketika mengalah
Biarkan yang lain merasa menang
Ketika harus tersenyum
Saat hati menangis
Ketika terlihat gembira
Saat perih di dada

Semua kulakukan untuk dunia
Demi matahari dan rembulan
Agar teduh dunia ini

Dan juga...
Jangan lupa
Semua ini
Untuk bahagiamu
Memenuhi janjiku padamu

Sabtu, 01 September 2018

Memandangi fotomu

Di antara kegundahan ini
Tangis yang terus kutahan
Hanya karena aku laki laki
Saat aku sangat butuhkan pelukan
Hanya sakit yang semakin dalam
Ah....
Entahlah....
Rasanya percuma
Rasa sakit ini mungkin hanya ilusi
Sedangkan kenyataan tak seindah harapan
Bersama malam
Bersama maya pada
Aku pandangi fotomu
Dalam hati aku berbisik
Terima kasi tuhan
Terima kasih wahai dunia maya
Kau kabarkan senyumnya disana
Setidaknya ...
Bersama anggunmu
Bersama ceriamu
Aku tahu kamu bahagia disana
Cukup itu saja

Kemarin

Kamarin sangat ingin menulis
Ingin cerita
Tentang tuntutanku
Ingin diperlakukan lebih baik
Ingin dihormati selayaknya status
Tapi bukan mengada ada
Yang kesannya meremehkan
Salahkah aku
Meminta seperti itu
Mengharapkan seperti itu
Tapi seperti biasanya
Aku yang terlalu lemah
Menuntut seperti itu
Akhirnya aku yang mengalah
Aku yang melemahkan emosiku
Aku yang memadamkan api
Dan kemarin aku tak mengabarimu
Karena kutelan emosiku
Bersama puluhan botol