sejak siang kemarin
pikiranku melayang tak tentu
hingga kemarin siang
seharusnya bukan aku yang mengantar surat
entah kenapa
seperti ada bisikan di telinga
bahwa aku yang marus membawanya
hingga siang kemarin
kita bertemu
jujur dalam langkahku yang lunglai
menahan lelah
menahan panas mentari
melihatmu.........
sungguh teduhkan semuanya
tapi seperti biasa
aku tak mampu menatapmu
tak sanggup menyapamu
kepalaku tertunduk
lidahku kelu
rasanya berat
lebih berat dari hadapi pimpinan
hanya bisa bergumam dalam hati
apa kabarmu
semoga sehat selalu
semoga bahagia selalu
dan semua
kembali tersajikan dalam mimpi
yang membangunkanku di pagi hari
selamat pagi untukmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar