Berbalas surat denganmu malam ini
Sungguh bermacam rasa kurasakan
Gembira, sedih, bingung, entah apa lagi
Hanya kupastikan memaknai tiap kata darimu
Sungguh dadaku terasa berdegup kencang
Tiap baca tiap suratmu
Bayangan senyum, cemberut, dan muka masammu
Selalu hiasi mata ketika membaca
Harus apa, bagaimana mauku tanyamu
Aku pun kelu tanpa jawaban
Dalam hati kuteriak seperti Arya Wiguna
“Demi Tuhannnnnnn” aku sayang kamu
Kadang kala dekat
Aku tak mampu nyatakan dan tunjukkan rindu ini
membuat hati ini selalu ada ganjalan
Kadang ketika bersama
Bercanda gurau bersama teman-teman
Aku tak mampu tunjukkan dan nyatakan rasa ini
Membuat hati ini selalu tertekan
Bukankah terbisa?
Warsa demi warsa selalu seperti itu
Benar seperti itu selalu tertahan dan tertekan
Hanya saja kali ini kuungkapkan padamu
Biarkan aku terbuai dalam mimpi ini
Jangan kau ragukan dan pertanyakan
Biarkan aku larut dalam indahnya harapan
Jangan kau ragu dan acuhkan
Aku yang terlambat datang
Aku yang terlambat mencari
Maka biarkan kunikmati
Derita dan siksaan harapan ini
Bermimpi, berharap
Waktu dan kesempatan memihakku
Berusaha dan menjaga
Rasa terdalam dalam hati
Hanya itu yang bisa kulakukan

Tidak ada komentar:
Posting Komentar