Sayang dengarkanlah .........
Terkadang di dunia hal nyata bukanlah
sebenarnya
Mata boleh melihat tetapi hati lah
yang berbicara
Sajak boleh terbaca tapi makna
tersirat
Pisau tajam yang menggoreskan luka
Timbulkan perih dan sakit
Darah yang mengalir
Hanyalah nyata bukan yang sebenarnya
Merah memberi keberanian, ketegasan
Mengalir gantikan rasa yang tak pernah
berhenti
Dan goresan maknakan kesungguhan
Jika kau tanyakan
Mengapa sepotong roti, Sebotol air
Yang tak pernah kau pinta
Maka pengejawantahan benda yang terlihat
Tapi makna yang coba kugambarkan
Gantikan rasa yang tak terungkapkan
Sepotong roti pengisi perut lapar
Air minum yang menyejukkan tenggorokan yang lelah
Ya.... tergambarkan nyata seperti itu
Jika makna dari pandangan telah
terucap
Sayang.......
Bukan itu.... sungguh bukan yang
kumaksud
Seopotong roti akan habis dalam
gigitan
Air akan hilang bersama tegukan
Namun keinginan menjagamu
Rasa ingin memperhatikanmu
Kesungguhan memikirkanmu
Tidak akan pernah hilang
Hanya coba mewakilkan pada suatu
Walau tak kan menggantikan rasa
Tapi ..... bila kenyamanan
Muncul dengan melihat senyum
Bagai hembusan sepoi angin
Di tengah panas melanda dunia
Maka nyata bukan yang sesungguhnya

Tidak ada komentar:
Posting Komentar