Senin, 18 April 2016

Es Campur

malam ini setelah pulang mengajar
dengan sangat pelan kususuri jalan sendiri
terasa aneh bagiku
sungguh terasa aneh
karena biasanya malam adalah yang kutunggu
untuk sekedar menatap punggungmu

kuputuskan berhenti di dagang es campur
dalam ceritamu sungguh terasa nikmat
kunikmati tiap suapnya
tak terasa air mata ini menetes
karena es campur ini tak sempat kuberikan padamu

kuusap perlahan sehingga tak seorang pun tau
air mata ini mengalir untukmu
sedih memang di tinggal kamu
sedih memang kamu harus bersamanya
tapi sungguh aku berusaha ikhlas
dan tidak akan mengganggu kamu lagi

tapi air mata ini lebih banyak mengalir
karena kita sekarang seperti bermusuhan
seakan ada dendam membara di hati
sehingga bertegur sapa pun menjadi haram
saling menatap pun jadi pantangan

air mata ini mengalir lebih banyak
karena aku tak menyangka
rasa yang kupendam
hingga akhirnya terungkap
tercurah secara gamlang padamu
tetapi akhirnya melahirkan permusuhan

aku sangat merasa bersalah
bahkan karena rasa ini melibatkan orang tuamu
yang harusnya kuhormati
aku yang berhutang nyawa padamu
menjadi tak tau diri
kini seakan menjadi penjahat bagi seluruh keluargamu

aku minta maaf
sungguh minta maaf
aku bersalah sangat bersalah
maafkan aku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar