Angin berhembus perlahan
Membawa pelukan dingin
Menantang dada dalam sepi
Perih tak terperi di tengah perjalanan
Menanti kabar kapan kan berbicara
Tertatih langkah menyepi sendiri
Dunia berputar dengan lamban
Kerinduan terpendam tanpa jawaban
Takdir dunia tak terbayangkan
Siksa neraka dalam nestapa
Mata terpejam panjatkan doa
Kemana kan kau bawa langkahku ini
Tangan tengadah mohonkan mujizat
Berikan terbaik untuknya
Karena aku yang papa
Bila penantian berujung kesempatan
Mampukah dada menahan nafas
Memburu pelangi sesuai hujan
Dimana ujung dunia kan kucari
Bila malam telah datang
Mata pun mulai lelah
Tubuh mulai lunglai
Maka pulas kutertidur dalam pelukanmu
Aku masih berharap

Tidak ada komentar:
Posting Komentar