Minggu, 22 Mei 2016

Balada hati

tangis langit menyapa malam
lantukan lagu sendu surgawi
angin dingin memeluk raga
selimuti hati dingin yang membeku

desah sang malam merayu mata
namun tak kuasa buatnya terpejam
gatal telinga ingin mendengar
canda tawa mesranya kala itu

bermain pada kata
curahkan rasa dalam diam
merindukan sentuhan lembutnya
pada jiwa yang keras dan kasar

kubisikkan kerinduan pada angin
yang dulu dipeluknya dengan hangat
kenangan tertinggal di sudut kota
membawa lamunan dalam sepi

ingin kulihat hati terdalamnya
agar terungkap rahasia terpendam
hanya mimpi berharap nyata
mungkinkah hanya pengharapan
atau seperti gelas dalam lemari
terpakai karena tak ada pilihan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar