Bukannya
aku tak mengerti
Tapi
aku memahami perasaan seperti yang lain
Bukannya
aku bodoh
Tetapi
aku juga belajar seperti yang lain
Aku
tak suka berkelahi
Tetapi
bertarung dengan berbagai hal setiap waktu
Aku
tak tahu kemana aku melangkah
Tetapi
setiap saat pun aku di kejar waktu
Bahkan
saat ini
Aku
tak mengerti apa yang kuperjuangkan
Tapi
aku akan terpuruk ketika lepas dari pelukanku
Aku
pun tak tahu mengapa aku terus berharap
Tapi
aku tau penderitaan jiwa ini semakin mendalam
Seperti
sebuah karya yang selalu kutuliskan untukmu
Kubuat
karena rasa ini begitu tulus padamu
Tak
ada orang bodoh sepertiku
Yang
akhirnya berkata takut ketika benar-benar takut
Yang
akhirnya terpuruk karena benar-benar tulus
Yang
tak berhenti berharap walau harapan setipis sutra
Seperti
lampu di kamar ini
Yang
kunyalakan karena tak nyaman akan gelap
Karena
aku takut tak bisa melihat apa-apa
Seperti
seokor kunang-kunang
Berterbangan
di gelap malam
Berbekal
sinar di tubuhnya yang kecil
Dalam
ruang kecil ini
Tempatku
selalu bersembunyi
Pernah
bercerita tentang kebersamaan
Kututup
mata ini
Mencoba
untuk melupakan semua denga tertidur
Lampu
yang kunyalakan
Bersinar
menerangi walau hanya temaram
Seperti
suara radio ini
Yang
kunyalakan hanya untuk suaramu
Melepaskan
hati ini dari kehampaan
Seperti
barisan foto ini
Yang
kutatap satu persatu
Mozaik
kenangan yang terpotong-potong
Kututup
mataku dan terlelap
Saat
merangkai kenangan bersamamu
Mungkin
hanya fatamorgana
Yang
memberi harapan di padang pasir
Tetapi
tlah hangatkan hati ini
Yang
telah dingin dan membeku
Aku
merindukanmu

Tidak ada komentar:
Posting Komentar