Kamis, 21 Juli 2016

Entahlah..............

Termenung sendiri dalam  ruang sepi
Terbaring jiwaku dalam padang
Hati yang kosong semakin membentuk ruang
Padang sabana yang hijau kini menjadi gurun gersang
Derasnya hujan tak mampu menyuburkan lagi

Bunga-bunga yang bermekaran
Harus semerbak mewangi memenuhi alam
Indahnya menyegarkan mata hati
Hijau dedaunan memberikan kenyamanan jiwa
Kini meranggas, hancur tertinggal batang kering

Mentari fajar yang hantarkan kehangatan
Memberikan semangat baru dari gelapnya malam
Memberi keindahan pada langit pagi
Hapuskan dingin dari dekapan embun-embun keputusasaan
Berganti gerhana yang gelapkan bumi
Menutup mata hati sang pujangga

Terkapar pada pasir-pasir pantai kebingungan
Kaki yang melangkah terjerembab pada ribuan pasir
Melekat kuat seakan tak mau berpisah
Walau tangan sekuat tenaga menghapus bekas
Rasa itu tak pernah menghilang

Menyesali waktu berlalu tak mungkin sudah
Menyesali keadaan tak guna dilakukan
Berbesar hati hanya sebuah topeng
Guna dunia tak berprasangka
Hingga hati dan jiwa ini mengering dalam sepi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar