Bunga gumitir bermekaran
Diterpa angin bergoyang ikuti irama
Ribuan helainya berkumpul rapi
Berpola indah memenuhi kuntum
Kubelai kurasakan lembutnya
Kesendirianku bermain helainya
Antarkan konyolnya ego tuaku
Menusuk, membelah, merajam jiwa
Dalam bahasa derita yang kupahami sendiri
Kelaki-lakianku pun seolah redup
Aku yang tlah terikat jalinan
Kuat tak sanggup tuk berkilah
Terdiam terpaku membisu jalani waktu
Menghitung detik demi detik yang berlalu
Terbayang gadisku yang memadu kasih
Dengan seseorang yang kini mengikatnya
Atau mungkin yang menggetarkan dadanya
Yang tak sanggup ku merayunya
Kupejamkan mata yang tak mau menutup
Bermain pada kata-kata bijak
Harus terjawab dengan tergas dan lantang
Sampai kapan akan bermain pada gelap hutan terlarang
Ahhhhh...... kemana kakiku kan melangkah
Tetes air mata yang tak kunjung reda
Sudah purna kah semua ini
Cinta yang telewati dan terpendam
Kini hanya bersandar pada sang waktu
Biarkan dia menjawab segala tanya di hati

Tidak ada komentar:
Posting Komentar