Minggu, 07 Agustus 2016

Sebuah Umpama

Rembulan bersembunyi di balik awan
Malu tunjukkan lembut sinarnya
Mendongak menanti cahayanya
Bila tiba saatnya
Kulepaskan penantian bermandi cahaya

Debur ombak bersautan
Diiringi kerlipan bintang di langit
Sang bayu tunjukkan kuasa
Hempaskan kerinduan pada karang
Menanti pagi yang mendebarkan

Sandarkan jiwa pada sang waktu
Karena langkah tlah tertatih
Nafas pun mulai tersengal
Mungkinkah kan terobati
Segala perih yang mendera
Beribu luka yang menganga

Telaga mata kini tlah mengering
Senyuman pun dilanda kemarau
Canda tawa nyata tak lagi mengaliri danau jiwa
Nelangsa pada belukar berduri

Hanya satu canda yang buat tersenyum lepas
Takdir yang mempermainkan hati
Atau hati yang bermain dengan takdir
Tanpa harus mencari jawaban

Sebuah lingkaran yang tak terputus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar