Kita tlah berada pada langit yang sama
Rasakan panasnya mentari yang sama
Namun alur cerita cita berbeda
Perbedaan alur itu kini bagai pusaran air
Membelengguku dalam putaran keinginan
Ingin kulepaskan sejauh mungkin
Saat yang sama aku ingin kembali
Kadang takdir yang mempertemukan kita
Seperti telenovela yang menyesakkan hati
Meneteskan air mata
Menggurat amarah jiwa
Namun saat yang sama
Terselip rasa lelah dan bosan
Permainan hati sungguh menyakitkan
Kalah menang siapa yang menentukan
Kadang bukan karena keinginan
Hanya sebuah desakan semata
Mungkin juga karena seharusnya
Perjalanan yang melelahkan
Bertemu tanpa terduga
Dengan amarah di dada
Ciutkan nyali seorang pecundang
Lahirkan penyesalan dalam
Langkah sudah terkayuh jauh
Samudra tlah terlewati jauh
Menatap daratan pun percuma
Biarkan angin yang menghempas biduk

Tidak ada komentar:
Posting Komentar