Sabtu, 30 September 2017

Met pagi.....

Nyanyian burung di pagi hari
Bersautan bersama nyaringnya kokok si jago
Semilir angin dingin menusuk kulit
Teduhkan gundahnya hati yang merana
Dalam riuh ramainya jalanan

Sepi ini sungguh kunikmati
Ingin kubenamkan diri disini
Agar tak meradang jiwa ini
Jauhkan telinga dari sumbangnya dunia

Bersama kabut yang menutup Gunung Perkasa
Kiranya yang sedang menyimpan amarah
Diamnya yang tak terjawab
Kutitipkan sajak ini
Kusampaikan pesan ini

Aku baik-baik saja
Aku merindukanmu
Aku masih seperti yang dulu

Dan dengan kegilaan ini
Aku berharap
Kamu pun merindukanku
Baik-baik saja disana
Selalu bahagia disana

Walau tak kuucapkan
Jemari ini tak bisa menyentuhmu
Biarlah dalam doa
Bersama harapan yang setipis sutra

Rasa ini bertemu

Jumat, 29 September 2017

Mimpiku

Mimpi hanyalah bunga tidur
Hanya rekaan di malam hari
Bayangan semu keinginan
Mungkin sebuah pertanda
Kadang petunjuk langkah yang ditempuh

Cerita mimpi terkadang indah di ceritakan
Membuai angan lupakan nyata
Mungkin timbulkan kegundahan
Kadang menakutkan tuk diingat

Terjaga dari mimpi
Ada kalanya ingin tertidur lagi
Melanjutkan indahnya mimpi
Beberapa kali
Terkadang mendorong langkah
Lakukan di luar nalar

Tentang mimpi
Aku melihatmu tadi malam
Dalam sebuah kendaraan panjang
Malu-malu aku menatapmu
Acuh mu tak hiraukan

Hingga kemudian
Kamu memanggilku
Tuk duduk disampingmu
Tak banyak cerita kita sampaikan
Hanya diam
Dan kamu memuggungiku

Hanya mimpi
Entah sebuah cerita
Entah sebuah masa di lain waktu
Entah bayangan keinginan
Sudahlah hanya bisa berharap
Kita mungkin dapat bersama


Kamis, 28 September 2017

Panas Cetar

Siang terasa sungguh panas
Menyengat kepala, kulit, kaki
Panas terasa melekat di kulit
Peluh menyiksa pernafasan
Panas sungguh panas

Di balik cerita Gunung perkasa
Yang datang bersama panas bumi
Kegundahan banyak orang
Cerita yang tak kunjung usai

Diantara mata yang menatap sang gunung
Kadang muncul kegundahan
Bukan tentang apa yang akan terjadi
Yang terjadi biarlah terjadi
Agar cepat terjawab semua
Akan murka tau kembali damai

Namun dalam benak sanubari
Kurindukan tatapan mu
Kuinginkan pelukanmu
Agar damai kurasa dunia ini

Meredakan panas bumi
Yang melekat di hati
Meggelayut di pikiran
Sempurnakan jiwa yang merana

Entah boleh
Tidak kah boleh
Kusampaikan rindu ini padamu


Rabu, 27 September 2017

Bila Saatnya nanti

Kutulis pesan ini untukmu
Bila nanti aku tak berkabar untukmu
Bila semua kondisi sudah menjadi tak terkira
Bisa semua tak terkontrol
Hanya berharap terbaca untukmu
Semoga tersampaikan untukmu

Ketahuilah aku tetap memikirkanmu
Sebagian doaku kutitipkan untukmu
Saatnya nanti tetaplah tenang
Jangan banyak terbawa berita tak benar
Bersiaplah dengan segala kemungkinan

Walau aku tak bisa bersamamu
Sebagian diriku masih bersamamu
Sekuatnya melindungimu
Agar nanti bahagia milikmu
Bahagia menjadi milikku
Bahagia menjadi milik semuanya

Bila nanti saatnya
Terima bagian dari rejeki
Terima bagian dari anugrah

Tentang kita
Aku mengikhlaskanmu
Aku tetap menyayangimu
Walau harapan kupendam sedalam mungkin
Tipis sungguh tipis
Aku tetap disini untuk semua

Demi semua

Selasa, 26 September 2017

Ngungsi

Andaikan semua bisa kutulis disini
Mungkin cerita ini akan berlembar-lembar
Mulai dari betapa paniknya
Ketika kenaikan status itu

Takut kehilangan hasil keringat
Itu pasti
Beban tanggung jawab yang harus kulindungi
Menunaikan tugas sebagai tertua
Harus kujalani
Apalagi harus menenangkan sang pemimpin

Selama itu pula
Tiga hari yang berlalu
Tak pernah sekalipun melupakanmu
Berusaha memberi pesan padamu
Walau aku tak sanggup menjagamu
Pun aku tau tak kan terbalaskan

Saat kucurahkan tenaga
Karena hutang pada tanah ini
Yang membesarkanku
Yang telah memberiku makan
Aku pun tak sanggup melupakanmu

Cerita 3 hari ini
Yang kutulis dalam selembar curhat
Hanya gambarkan secuil kata hati
yang kuharapkan tersampaikan padamu

kini di dalam pengasingan ini
aku hanya berharap semua kan kembali
baik untuk semua
baik  untuk ku
bahagia untukmu
bahagia untukku

aku merindukanmu
sungguh merindukanmu



Jumat, 22 September 2017

Resah

Ah…. Semua pada berhamburan
Semua sibuk pada pikiran masing-masing
Ketakutan menyeruak tiap jiwa
Getir hadapi kenyataan

Gemuruh bumi yang semakin menggebu
Tandakan perutnya bergolak
Mungkin sedang menyimpan amarah
Akankah keluar
Mungkin kah terjadi
Mungkin saatnya biarkan alam yang berbicara

Bila terburuk pun terjadi
Ketakutan manusia itu terjadi
Maka hanya kuharapkan
Semua dari kita bahagia
Semua dari kita selamat

Karena kini aku hanya bisa mendoakan
Keselamatanmu
Kebahagiaanmu
Ketenanganmu

Karena semua janjiku
Karena semua yang tlah kulakukan
Kini hanya seperti ini
Hanya seperti ini

Semoga baik2 saja

Kamis, 21 September 2017

hari ini sakitnya luar biasa

Bila kapan ini selesai
Urusan level me level rasanya tak kunjung selesai
Mungkin bagi sebagian orang tidak penting
Bahkan mungkin menjadi bahan tertawaan
Tapi bagi sebagian orang membuat jantung berdebar

Aku sendiri
Entah golongan yang mana
Hanya ingin berbuat lebih
Agar bisa membantu lebih banyak
Saat tanganku tak bisa menjangkau

namun aku sendiri pun sebenarnya
tak mampu berbuat atas diriku
mungkin bahasaku yang terlalu lugas
atau karena ego yang sama tinggi
ketika semua sejajar
bahkan mungkin di beberapa lebih tinggi
satu kata berarti banyak makna

rasanya kepala ini akan pecah
dada ini terasa sangat panas
pipi ini menjadi sasaran
jemari ini menjadi pelampiasan
hanya saja
sampai saat ini masih bisa kutahan
masih bisa kukendalikan
karena aku masih memegang janjiku padamu
kupegang agar tak terlalu



Rabu, 20 September 2017

Saat Gung Perkasa mulai mengamuk

Dua hari ini
Sungguh hatiku tak tenang
Sang Gunung Perkasa bergolak tak tentu
Entah sampai kapan kan seperti ini

Dua hari ini pula tak nyenyak tidurku
Bukan kematian yang kutakuti
Tanggung jawab pada duniaku
Agar mereka tak rasakan sakit
Pun jua padamu
Aku mengkhawatirkanmu

Kucoba memang menghubungimu
Walau memang harus kupahami
Tak kan ada jawaban darimu

Bahkan aku melupakan
Bahwa kamu mungkin lebih tau banyak
Kamu paham lebih
Pun jua ada yang melindungimu
Telah ada yang perhatikanmu

Entahlah…
Cuma itu saja
Semoga semua baik untukmu
Baik untuk ku
Bahhagia untukmu
Bahagia untuk ku


Senin, 18 September 2017

Ketika Sang Agung bergolak

Penguasa ketinggian terus tunjukkan amarahnya
Perutnya bergetar menahan amarah
Terkadang munculkan kepulan
Takutkan semua orang
Risaukan banyak hati
Ciutkan jutaan nyali

Jutaan doa terpanjatkan
Entah berapa kali tlah sebut namaMU
Lindungiah kami
Berikan jalan yang terbaik untuk kami
Berikan damai untuk semua
Redakan amarahMU

Entah kenapa pula
Kerisauan hati ini sungguh menggema
Seakan menyahut aramah

Sudah dua hari
Ada gejolak yang tak kupahami
Mungkinkah ini cemburu
Atau hanya kerinduan
Atau kedua nya kini telah menjadi Satu

Saat ini ketika doa terucap
Mudah-mudahan yang terbaik tuk semua
Kuharap baik nanti untukku
Pun jua baik untukmu


Sabtu, 16 September 2017

Yang kutahan sampai pagi

Kemarin dua kali aku melihatmu
Dan dua kali itu pula aku tak sanggup menatamu
Hanya menatap melalui sudut mata
Kubisikkan kata “aku rindu padamu”
Yang tak akan terdengar olehmu

Dua kali aku menatap
Dan dua kali pula air mata itu menetes
Hingga pagi ini pun masih mengalir
Mengalir di pipi ini
Lukiskan kata aku merindukanmu

Dunia hanya bertanya
Kenapa? Ada apa?
Terkadang hanya kujawab
Pasir menggoda mataku
Menghalagi pandanganku

Pertama kau pun  tau
Aku pergi meninggalkan tugasku
Bukan aku tak mau bertemu denganmu
Hanya tak ingin dipandang lemah oleh mereka
Pun tak ingin kau melihat
Tangis di mataku

Kedua mungkin kau tak sadari
Di persimpangan itu
Kau beriringan dengannya
Tanganmu menghentikan laju ku
Dan aku hanya bisa menatapmu berlalu
Diikuti dengannya

Saat itu pun kusadari
Kau tlah hapus namaku
Melupakanku
Aku hanya bisa berharap
Berbahagialah disana
Tetaplah berbahagia
Hingga akhir nanti

Aku hanya tetap bisa menjadi pemujamu
Pengintai yang mengagumimu
Karena aku mencintaimu

Diiringi air mata yang mengalir
Skuucapkan selamat pagi sayang
Berbahagialah hari ini dan seterusnya


Jumat, 15 September 2017

Mimpiku Lagi

Seperti kemarin
Tadi malam kamu hadir lagi dalam mimpiku
Mungkin kini rasa rinduku telah bertumpuk
Hingga pikiranku gambarkan lagi wajahmu
Membentuk mimpi yang kurahapkan
Merangkai cerita yang kuimpikan
Berikan tetes air mata di tengah malam

Sayang…..
Seperti kemarin
Tadi malam kamu berikan jiwaku kehangatan
Sekaligus hadirkan dinginnya hati
Membekukan semua perasaan
Ingin memutar waktu bila ku mampu
Memperbaiki cerita yang telah berlalu
Mengulang langkah yang terlalui

Cerita dalam sebuah mimpi
Kini kutitipkan disini
Bersama rinduku padamu

Ketika seperti kemarin
Tadi malam kamu hadir dalam mimpiku
Ketika dalam sebuah ruang luas
Lelah menidurkanku dalam barisan kursi
Biarkan tanganku terjuntai ke lantai
Membiarkan gerak tubuh bersama lelah

Matamu memperhatikanku
Saat badan ini hendak terjatuh
Kamu membantuku
Kamu melindungiku
Mendekapku
Hingga tak terbangun tidurku

Andai kisah nyata
Betapa bahagiaku
Cuma mimpi dalam malam
Bunga tidur
Mungkin kini tlah layu

Namun sungguh aku merindukanmu

Kamis, 14 September 2017

Tadi Malam

Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
Bertemu kita di persimpangan jalan
Saling pandang penuh arti
Beberapa kata terucap dari mulut kita
Kaku … ungkapkan cerita singkat hati
Penuh makna tersirat
Mungkin legakan hati masing-masing

Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
Keu hendak menciumku
Namun kamu hidarkan lagi
Aku yang menarikmu
Mencium pipimu
Kukecup perlahan
Agar semua cerita di dada terdengar olehmu

Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
Kau ceritakan tentang pergi mu
Menjaga ku agar baik-baik saja
Kusadari aku yang menyakitimu

Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
Di persimpangan itu
Kita saling menjauh
Berjalan ku kuatkan kaki
Berharap kau memanggilku kembali
Memelukku kembali
Karena aku tak punya keberanian itu

Tadi malam
Kau datang dalam mimpiku
Kubisikkan kata…….

Aku masih menyayangimu

Rabu, 13 September 2017

Kangen Kamu

Dhi aku kangen sama kamu
Sungguh kangen sekali
Seperti ibarat makan nasi keras
Ditelen susah di muntahkan sayang

Apalagi ingat pada kenangan kita
Yah…. Walau sebentar kebersamaan kita
Sungguh sangat melekat di pikiranku
Seperti lem alteko mengenai kulit
Melekat…. Dibersihkan melukai
Perih sungguh perih
Kalau ga percaya dicoba aja deh

Ingatkah terakhir aku menggendongmu
Mengantarku ke depan pintu rumahmu
Saat aku memanggilmu mama
Saat kau menyahut papa
Kucium kepalamu
Keningmu
Matamu yang kukecup
Dan bibirmu yang kucium
Sungguh indah bagiku
Tak terlupakan bagiku

Bolehkah kini kuucapkan kata kangen itu
Rindu ini menggebu
Rasanya lari 500 meter dengan kecepatan tinggi
Ngos ngosan dan menyesakkan dada

Aku kangen kamu

Selasa, 12 September 2017

Hei KAMU

Hei KAMU yang disana
Kutelanjangi tubuh keringku ini
Agar KAMU lihat semua lekuk tubuhku
Lihatlah semua kotoran di tubuhku
Pandanglah semua otot yang kubentuk
Sentuhlah semua noda di ragaku
Temukan mulus tubuh ku ini

Ya KAMU yang disana
Saat aku datang padaMU
Kupastikan tak sehelai benang pun disana
Seperti bayi yang baru lahir
Aku hadir dengan polos
Agar kamu tau semua keburukanku
Dan nanti kau kan temukan keindahanku

Kupastikan akan memelukMu
Kupastikan temukan kehangatan di dalamnya
Nanti kita temukan bersama indagnya surgawi
Menaiki gunung terindah
Hingga ke puncaknya
Menyeruak ke gelapnya hutan rindang
Menyelam ke danau yang berair
Hingga puaslah semua dahaga

Hei KAMU
Sebelum itu nanti terjadi
Ketahuilah ………..
Cintaku yang tlah berlalu
Kini tlah pergi meninggalkanku
Membenciku ……………..
Menafikkan keberadaanku ………………

Ya KAMU………
Pasti sudah tau

Maka hilangkan semua sakitku