Purnama

malam nanti Purnama
kata dunia
jangan berharap ada sinar terang
di malam dingin nanti
jangan berharap nikmati sinar rembulan
seperti dulu kita pernah nikmati
di depan mercusuar
di tanjung kenangan

malam ini purnama
sinar sang rembulan kan menghilang
berganti dengan indahnya Gerhana
ditemani bulan merah darah
ataukah nanti kan bersinar biru
nikmati saja
pandangi saja nanti di malam hari

malam ini purnama
kan kunikmati indahnya
sinar lembutnya
hitam gerhananya
merah atau biru warnanya
sungguh hanya kan kunikmati
cukup jauh
dari jauh
bahkan bayanganku pun tak menyadarinya

seperti caraku
nikmati indahmu
tidak dengan sapa kata
bukan dengan jabat tangan
atau peluk dan cium mesra
cukup dari jauh
sungguh jauh
bahkan bayangmu pun tak menyadarinya

Selamat Pagi

selamat pagi
kuharapkan hari ini cerah
banyak acara memadati hari
kadang bosan dengan semua ini
lelah dengan semua kebohongan
kepalsuan yang menutup diri

seperti hari kemarin
buatlah cerita di hari ini
cerita masa depan
kenangan untuk selamanya
tersenyumlah mewarnai bumi

selamat pagi
berbahagialah selalu
cerialah selalu
seperti bayang suaramu yang kudengar
tanpa menatap ragamu

tertawalah
tersenyumlah
cerialah
warnai harimu
warnai dunia sekitarmu

hingga nanti saat lelah menjemputmu
maka biarkan senyum tetap di bibirmu
sampai mentari menyambut pagi
maka aku tetap disini
bahagia memandang bayangmu

kemarin

sejak pagi hari
di hari kemarin
ingin kutulis sebuah kata
sampaikan rasa rinduku padamu
namun sengaja kutahan
sengaja tak kutulis
rasanya ingin seperti dulu
ada yang menantikan tulisanku
walaupun kusadari itu sudah tak mungkin

entahlah.....
naluriku berkata
tunggu esok hari
nantikan hari berganti
maka tuliskan semua isi hatimu

hingga di malam hari
mataku yang menahan lelah
terbuai sayup cerita bintang
bisik rembulan yang hadirkan mimpi

terlihat dirimu di sekumpulan orang
berbalut baju kuning
duduk bersenda gurau
aku yang hanya bisa mencuri bayangmu
menatapmu dari balik pepohonan

cantikmu
binarmu
candamu disana
hingga sebuah tanya padaku
berkata...............
seperti apa rasanya
aku hanya bisa menjawab
aku cinta padanya
aku sayang padanya
dengan kesungguhan rasa
yang tak terbantahkan
namun kutahan
untuk semua dunia

kutunggu
kuharapkan
namun tak kutunjukkan

Malam ini

Sendiri di bawah langit tak berbintang
Terkadang rintik hujan menemati
Kuhisap sebatang rokok di tangan
Berharap asapnya sampai padamu
Bukan untuk sesakkan nafasmu
Bukan untuk mengesalkan tidurmu
Biarlah kepulannya
Kabarkan rinduku padamu

Oh dewata agung
Sampaikan salam rinduku
Sampaikan cerita malamku
Pada bidadari malamku
Yang terlewatkan di hariku
Dan bila tak tersampaikan
Maka ijinkan bayangnya hadir
Menemani malamku
Memeluk mimpiku
Sampai pagi nanti menjelang

Asal tau

Mabuk bukan pilihanku
Mabuk bukan inginku
Hanya ingin melupakanmu
Sejenak

Agar berkurang rinduku
Agar hilang kangenku

Dengan suara parauku
Kuteriakkan rindu padamu
Kusampaikan kangenku

Biarkan nanti
Biarlah nanti
Kuutarakan padamu
Saat akhir nanti

Kini bahagialah disana
Jangan perdulikan
Aku yang merindumu

Lama ga lihat kamu

rasanya ingin sekali tau kabarmu
rasanya ingin sekali menatap matamu
rasanya ingin sekali memandangimu
sambil menikmati kopi buatanmu
yang dulu spesial untukku

dari gambar
sepertinya hatiku maupun hatimu
telah semakin membaik
terus membaik
terlihat dari pakaian yang mengecil
pipi yang semakin meninggi

ketahuilah
aku selalu merindukanmu
sangat merindukanmu

andai saja
bila itu boleh
atas seijin Nya dan mu
aku ingin bersamamu
sehari saja
sehari semalam
berdua denganmu
menghabiskan hari bersamamu

dan bila
itu tidak bisa
tak mungkin lagi
biarlah nanti
saat aku menutup mata
harapku terakhir
aku ingin tidur dipangkuanmu
dengan tanganmu membelai rambutku
maka nanti nyenyaklah tidurku

HP nya rusak

rasanya pengen teriak
pengen marah-marah
pengen nangis
saat HP ini rusak
HP yang kubeli menyamakan denganmu
agar dekat denganmu
kenangan milikku

saat kutilis ini
aku sedang berusaha mencoba restart
ya mudah-mudahan bisa
kalau ga mau gimana lagi
akan kusimpan baik-baik
sebagaimana pemberianmu yang kusimpan sampai kini

udah dulu ya
masih perbaiki HP dulu

Cuma mau bilang kangen

aku kangen
sungguh kangen
mau bilang apa
ga bisa

aku kangen
sungguh kangen
mau buat apa
ga bisa berbuat apa

aku kangen
sungguh kangen
mau ketemu
entah apa yang kutakutkan

biar semua
menjadi misteri
rahasia sendiri
kenangan di hati

sampai nanti
sampai akhir
bila nanti
menjadi jawaban
pada akhir zaman

mencuri padangan
mencuri gambaran
mengenang kenangan
menerawang angan
cuma itu
itu saja

Kamu cantik

liat kamu dalam balutan hitam
merah putih menghiasi
terlihat cantikmu disana
terpukau mata memandang
cuma bisa memandang
hanya memandang
dari jauh
tanpa terlihat olehmu

andai saja aku bisa ada disampingmu
abadikan berdua denganmu
seperti masa lalu
kala kita berpakaian sama

kini yang sudahlah
nanti ya nanti
kuharap jawaban kan segera terwujud
dalam sebuah hayal dan harapan

aku ingin memelukmu
mencurahkan rinduku
sampaikan rasa ini
yang tak tersampaikan padamu

lewat lembar ini kusampaikan
kamu cantik
sungguh cantik
aku terpesona
ternyata sakit memendam rindu

Nyawang fotomu (lagi)

Seharian
Langit tak berkabung
Mentari sembunyikan diri
Awan hitam menggelayut rendang
Gemericik undang dingin
Kabut selimuti daratan

Kubisikkan ke langit
Sedang apa dia
Tidakkah kesal harinya
Jangan ambil senyumnya
Biarkan lepas tawanya

Biar seperti barisan foto ini
Yang penuhi tiap halaman
Pada maya yang menggelora
Menyesak tiap gerak tangan
Kusimpan beberapa
Agar menjadi cerita saat nanti

Aku mencintaimu
Aku menyanyangimu
Tapi aku juga berdosa
Aku juga bersalah
Pada duniaku
Pada duniamu

Biarlah
Kuterima semua ini
Hukuman pada pengecut
Terlantarkan waktu
Lewatkan waktu
Sampai nanti
Mungkin pada mentari tlah berganti

Selamat jalan jalan ya

Aku hanya bisa memandang fotomu
Dalam lembar yang diselipkan temanmu
Hampir ku tak mengenalmu
Dengan mata yang tertutup kaca itu
Dan dirimu yang terselip di tengah

Kuucapkan selamat
Semoga bersenang-senang
Bergembiralah disana
Tautkan senyum di wajahmu

Walau hujan mungkin akan mengguyur
Terjangan air yang tak biasa
Kudoakan.....
Semoga menjadi harimu
Bahagia milikmu

Bersenang-senanglah
Karena kenangan itu mahal harganya
Tersimpan dalam hati dan ingatan
Mungkin kan kau rindukan
Suatu saat nanti
Suatu hari nanti

Aku yang selalu merindukanmu

degdeg an

terima kasih
untuk sapaan hari ini
walau aku diam
aku tak membalas sapaan mu
hanya biarkan kamu berlalu
hanya melirikmu
tidak menatapmu

aku sangat bahagia hari ini
rinduku terbalas sudah padamu
terima kasih padamu
sungguh aku sangat berterima kasih

jujur....
aku tak mampu menahan getaran di dada
aku tak mampu menahan gembira ini
di dalam diamku
di saat acuhku
aku tersenyum bahagia
melompat kegirangan

terima kasih
sungguh aku sangat berterima kasih
walaupun mungkin sebatas formalitas
sebatas pemenuhan kewajiban
sama halnya seperti cuapmu di udara
aku cuma bisa diam
diam dan terus diam

semua karena aku degdegan

Mungkin Jalannya

mungkin kita bertemu
saat yang tidak tepat
keberanian yang terkungkung
keangkuhan yang menutup semua
emosi yang menghalangi jalan
percaya diri yang serendah pijakan

kekaguman yang melahirkan rasa
rasa yang tertekan pada janji
janji yang mengikat diri
menghalangi langkah

keinginan untuk melindungi
kesungguhan menolong bukan memiliki
memperhatikan lebih dekat bukan merebut

walau sudah kukejar sepenuh hati
walau kuhadapi aral rintangan
menebalkan muka
mengabaikan pantangan
memunaskan malu

mungkin ini jalannya
akhirnya kusimpan di hati
kupendam dalam-dalam
tanpa ucap tanpa kata

walau kini menjadi sakit berkepanjangan
menjadi beban yang tak tertanggungkan
mengganggu nyenyaknya malam
semakin menikmati sepi
semakin tenggelam pada gelas kaca

kau yang terindah
kau yang teristimewa
kau yang melekat di hati
kau yang memberi hari

Selalu saja

selalu saja ada
alasan tuk mengenangmu
alasan untuk mengingat kenangan
hal untuk merindukkanmu
bentuk awan di langit biaskan wajahmu

ingatan ini
kenangan ini
harapan ini
impian ini
tersimpan di hati
kupendam dalam

masih saja
dia bertahan di hati
tanpa sanggup ku menghapusnya
sebuah rahasia hati
yang tak terucap
kutuliskan bagai diary

selalu saja
ada cerita di tiap harinya
ingin kubagikan padamu
hanya padamu
dalam lembar aku dan kamu

halaman ini milik kita
hanya untuk kita
beda dunia yang terlarang
biarlah bersatu disini
tanpa bertemu
tanpa sapa
aku dan kamu

Lambaikan tangan ke kamera

Lambaikan tangan ke kamera
Kurasa tak kuat lagi
Dengan semua ini
Lelah sudah hati ini
Sungguh lelah
Sangat lelah

Memasang topeng kemunafikan
Tertawa ketika menangis
Gembira ketika bersedih
Tersenyum ketika sakit

Kulambaikan tangan ke kamera
Namun siapa yang tau
Siapa yang memperhatikan
Siapa yang peduli
Tentang semua rasa ini

Seperti rasaku padamu
Siapa yang tau
Hanya lembar putih ini yang tau
Aku sayang padamu
Cuma aku pun yang tau

Sampai nanti
Kutahan semua ini
Kurasa semua ini
Tanpa kata
Tanpa cerita
Sendiri tanpa balas

Sudah membaik

Sakit gigi ini sudah membaik
Hanya ngilunya masih sedikit terasa
Ternyata bukan karena bolong
Gigiku ternyata retak
Belah tengah
Seperti hatiku
Terbelah ketika kamu pergi
Tinggalkan aku sendiri

Entah kenapa tubuh ini semakin melemah
Tubuh yang perkasa
Yang tak pernah mengenal sakit ini
Kini tak ubah seperti kayu
Semakin kering dan mengering
Sangat gampang rasanya penyakit ini gerogoti diri

Kini leher terasa kaku
Badan lemas
Rasanya ingin tidur lebih lama
Memusuhi terang
Menikahi gelap

Aku kangen kamu sayang
Kangen kamu
Mungkin dicium kamu dikit
Semua sakitku sembuh semua

Selamat pagi
Selamat beraktifitas sayang
Semoga sukses

Sakit gigi

Kemarin terlewatkan sehari
Hanya karena sakit gigi
Buatku tertidur sehari
Nampaknya tubuhku tak sekuat dulu
Begitu mudahnya sakit
Meranggas dan terkapar

Kata orang
Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati
Tapi kini kurasa
Semua berkebalikan
Sakit memang
Melemahkanku memang
Tapi andai bisa
Aku tak ingin sakit hati
Aku ingin bersamamu

Selamat pagi
Semoga bahagia
Semoga berkah rejeki
Aku rindu padamu

Nelangsa

nelangsa hati ini
sejak malam terbayang mimpi
sendiri terkenang
keramaian menggundahkan
menghapus jejak penuh kegagalan

pernah kuhadapi semua
demi cinta dan sayang di hati
bahkan mati pun siap kuhadapi
malu pun tak perduli
dunia mana pun kan kuarungi

aku yang terhapus dari hatimu
terlarang bagiku
dalam bicara
saat berfikir
berjumpa hindari

nelangsa sungguh nelangsa
hancur sangat hancur
walau kuakui sungguh tak wajar
terlarang kehidupan normal
waktu yang tak bisa terulang

semua harapan
semua mimpi
yang dulu pernah bersinar terang
kini hanya menjadi awan tipis kelabu
memudar dan semakin memudar
tersapu angin

Asmara ini

kau hadirkan cinta untukku
kau bangkitkan semangatku
hidupkan jiwaku dari matinya diri
sadarkan diri tentang rasa sakit
menarikku dari gelap dunia

kini kau pergi
sungguh berikan luka terdalam
juga kenangan terindah
berikan pelajaran hidup berharga

kini bagai awan putih
anganku, harapku
terbang berkeliaran di langit
tanpa bentuk tanpa arah

menangis apa guna
menyesal tak mungkin
semua ini indah untukku
kukenang selamanya
dalam harapan yang tak terwujud

biarlah nanti
akan kulabuhkan rinduku
bila tak sanggup dada ini menahan
bila tak kuat jiwa ini bergetar
pada pasir hitam
pada garis pantai kita

ya... disana
bayangkan dirimu duduk disampingku
dengan senyum dan canda ceriamu

Naluri

naluri ku berkata
semua ini hanya akal-akalan
semua yang terjadi kemarin
hanya akal-akalan
keingin si Bulan untuk mendekatimu
mendekatkan tempatnya denganmu
bahkan mungkin sangat dengat denganmu
caranya mencuri hatimu
karena dia pun tau isi hatimu

naluriku berkata
hanya akal-akalan
aku bisa apa
sungguh aku tak sanggup berkata apa
tak bisa berbuat apa pun
walau rasa tidak nyaman di hati
ada getaran lain di dada

namun aku mencoba tersenyum
menerima semua
menutup mata dan telinga
agar tak terdengar
tak kulihat semuanya

aku mencoba sandarkan diri
pada waktu dan kehendakNya
kuterima semua
karena mungkin ini jalan hidupku
hukuman yang harus kuterima

aku mencoba menenangkan diri
bukan karena iri hati
atau pun cemburu yang terlewat batas
hanya karena cintaku
hanya karena sayaku padamu
kuterima
kuikhlaskan semua
padamu
aku sayang padamu

Sauh

lebur asa
ikatan kenangan
harapan menjadi mimpi
mimpi yang semakin bias

candra sengkala
surya yang meninggi
terbenam pada cakrawala yang meninggi
hilang tertutup awan
tanpa senja menyambut

terbaring tubuh yang lelah
kulitnya terbungkus pasir hitam
panas menyengat
legamlah semua di pembaringan

terdiam lidah yang kelu
menyepi sendiri dalam sunyi
membatasi rindu agar tersamar
tak kentara
pada dunia yang angkuh

kurasa sendiri
kunikmati sendiri
kudiam sendiri
kukabarkan pada maya

entah terdengar
entah terlihat
entah terpahami
oleh bidadari yang terlewati

Kasi Judul sendiri aja

diantara panas menyengat

kantuk di pelupuk mata

kegaduhan di langkah

ingin rasanya melihatmu

mendengar suaramu

namun bentang ini

jarak ini

bahkan janji ini

menjadi penghalang

menjadi beban diri

menahan langkahku

jujur aku tak kuasa

menahan semua ini

ingin rasanya berlari ke arahmu

sejenak mungkin selamanya

namun tak ingin buatmu ketakutan 

tak ingin melihatmu menangis

selalu kebesarkan hati ini

biar saja sudah

semua sudah berlalu

tak mungkin lagi menggenggam tanganmu

tak mungkin lagi memelukmu

tak mungkin lagi bersama

tapi sungguh menyakitkan

kian hari semakin terasa sakit

entah sampai kapan akan kutahan

biarlah 

agar kamu bahagia

semua bahagia

Disini tempat kita

Dulu menikmati cup ini
Berdua denganmu
Di atas pasir hitam
Berteman sengatan mentari
Namun sejuk terasa
Nyaman di hati

Kini di tengah hujan
Badan yang menggigil
Deburan ombak yang bersahutan
Aku sendiri
Basah kuyup
Menggigil kedinginan

Setiap kurindu
Setiap tak bisa kutahan
Aku selalu disini
Bermain pasir
Menuliskan namamu disini

Entah dimana kamu sekarang
Sedang apa sekarang
Dengan siapa sekarang
Aku hanya merindumu
Ingin berdua denganmu
Sangat rindu
Sungguh rindu

Andai bersama mu nanti
Aku ingin disini
Berdua bersamamu
Mengenang semua
Dan mengecup keningmu

Mimpi tinggallah mimpi
Harapan hanya kenangan
Kerinduan menjadi kekasih
Kerinduan pula yang menegakkan diri
Membesarkan hati
Memberi semangat

Saat hujan begini

Saat hujan begini
Saat butirannya menyentuh tubuh
Saat dingin menusuk diri
Basah, menggigil
Bayangmu seakan muncul di pelupuk mata
Menggenggam erat tanganku
Memeluk erat tubuhmu

Kini aku seakan membenci hujan
Hanya hadirkan kerinduan
Hanya teteskan rindu
Selimutkan kangen
Sadarkan pada kenyataan

Namun hujan jualah
Samarkan tangisku
Redakan panas hatiku
Dinginkan rinduku

Disini...
Saat hujan
Aku membayangmu
Memelukku
Menciumku

Kusadar ini maya
Namun ini hidupku kini
Ini nyataku
Dalam hati kusimpan rinduku
Kupendam cintaku
Hanya harap...
Bila nanti mungkin bersama

nanti

nanti
setelah lelahku semua
aku ingin tidur
panjang... sangat panjang
bermimpi lebih lama
menikmati senyummu
menikmati suaramu
karena sangat rinduku
karena berat bebanku
karena sungguh sayangku

kupastikan saatnya nanti
kujanjikan saatnya nanti
semua tugasku
semua tanggung jawabku
tunai terbayar
tanpa hutang lagi

agar lega dadaku
agar lepas pikiranku
agar senyum tidak palsu lagi
agar tidak beban lagi

nanti
saatnya nanti
nanti
bila
sudah tiba waktunya
aku ingin terkabul semua

Serius

Serius hari ini lelah sekali
Serius cuma tidur 3 jam
Serius lagi ada acara ponakan
Serius ngantuk banget
Serius kangen sama kamu
Serius sayang sama kamu

Udah dulu ya
Serius capek
Pengen tidur dulu
Serius baru liat rumah
Muah muah muah

biarkan saja

dunia tertawa
dunia mencemooh
dunia menasehati
terdiam, terpejam
menerima semua kata
menelan semua omongan
tak berdebat
diamkan mulut tak menjawab

tetapkan hati
kuterima semua
kusimpan sendiri
semua rasa yang terpendam
harapan yang menjadi mimpi
mimpi yang terbang mengangkasa

tersenyum ku tersenyum
tertawa ku tertawa
nanti kuhempaskan saja
pada pasir
di pantai itu
bawah pohon ketapang kenangan

karena hati ini
berkata
sungguh rasa bukan canda
bukan nafsu yang mengundang cemburu
karena lahir dari hati
bukan pikiran yang berkelana

Damn....

jujur saja
aku ingin bersama mu lagi
mengenang kebersamaan
lebih lama
dan terus bersama

entah mengapa
sampai saat ini
dua warsa telah terlewati

tak mampu kulewati semua ini
menghapus ingatan ini
masih saja hadir dalam mimpi
masih saja hadir dalam ingatan

harapan, impian
semua terkekang
semua melekat

kadang bingung harus apa
kadang gundang meski berbuat apa
aku rindu
sangat rindu

namun jujur saja
aku takut
sangat takut
menyakitimu
dalam berbagai bentuk perbuatanku

aku menjauh bukan menghindar
bukan menafikkan
walau atas semua yang kau lakukan
sungguh hati ini berkata
aku cinta padamu

kini biarlah alam bicara apa
walau dunia sudah melupakan semua
dan kamu pun telah mengacuhkanku
namun aku disini
masih berharap kamu kembali
tanpa berbuat apa pun

Sebelum hari berakhir

Sebelum hari ini berakhir
Mungkin sebaiknya kuceritakan padamu tentang isi hati ini
Yang kurenungkan sejak semalam
Sengaja mendahului
Meninggalkan tugasku
Karena hatiku sangat sakit
Namun juga bahagia
Melihatmu di atas sana dengan ceria
Berlalu dariku begitu saja
Bahkan menatap mata pun tak sudi

Dari canda tawamu
Dari gerak tingkahmu
Naiknya pipimu
Lebarnya senyummu
Mungkin sudah saatnya bagiku
Benar-benar mengikhlaskanmu
Melupakan seutuhnya
Harapan dan impianku
Bahkan mungkin melupakan lembar ini

Sejak kemarin...
Sungguh aku tak tenang
Terjaga ingin tertidur
Tertidurbingin terjaga

Andai saja....
Bila saja....
Berkecamuk dalam dada
Rindu kini tinggallah kerinduan
Harapan terbang mengangkasa
Impian harus terjaga

Biarlah kusimpan sendiri
Dalam hati
Hanya sendiri
Aku sayang padamu