Senin, 30 April 2018

Purnama

Rembulan bulat di atas langit
Sirnakan pesona kerlip bintang
Besar, terang, bulat
Indah sungguh indah

Sinar terangnya
Bawakan ingatan tadi pagi
Saat aku tak mau cakupkan tangan
Entah angin apa yang merubah
Langkahku menuju pemujaan

Mataku sejenak terpaku
Pada bidadari terlewatkanku
Turuni tangga
Terpesona aku disana

Namun getar hati tak menentu
Harus kusamarkan pada langkah
Seolah tak menatap
Bahwa tangan pun mencari alasan
Memutar yang tak seharusnya

Ah.... Aku rindu
Kangen yang kupendam
Tak kusampaikan padamu
Hanya berharap mengerti
Hingga nanti waktu kan mengadili

Minggu, 29 April 2018

Selamat malam

Menjelang pagi
Aku ingin kembali sampaikan padamu
Rasa yang ingin terus kuungkapkan
Kurangkai dalam barisan kata
Yang dalam mimpi
Tersampaikan padamu

Padamu wahai bintang malam
Pun juga engkau dewi bulan
Selimutkan padanya tentang indahnya mimpi
Yang kurusak dalam semalam

Kini penyesalan tak guna
Pendosa ini sungguh hina
Nanti bila pagi menjelang
Hanya satu harapku
Senyum tulusnya kembali untukku

Sungguh bukan tuk mengejarnya
Ataupun mengganggu harinya
Hanya pelipur lara
Yakinkan diri
Bahwa dia melihatku
Bukan sebagai musuhnya
Tapi seorang yang mencintainya
Walau tak sanggup milikinya

Selamat malam
Mimpi indah
Semoga berbahagia

Sebelum tidur

Nanti setelah hari ini berakhir
Ketika aku menyambut gelap
Berlindung dengannya
Sembunyi dari rasa lelah

Saat kau mungkin sudah bersama mimpi
Dalam pelukan hangat malam
Bersama kerlip bintang
Teduh cahaya rembulan
Kukabarkan padamu
Tentang rindu menggelora

Andai saja masih seperti dulu
Ketika semua tidak terlarang
Kan kukejar kau
Sampai ke ujung langit

Kini semua tlah terlewati
Maka aku tetap disini
Berharap dan bermimpi
Walau tak mungkin terjadi

Sabtu, 28 April 2018

Karena mabuk

Kemarin ga menulis
Karena mabuk
Iya mabuk berat
Tertidur lebih awal
Kembali bertemu denganmu
Teteskan air mata di pagi hari

Iya aku mabuk kemarin
Di tempat orang paling tua
Tempat kerja kita dulu
Sekedar pelepas kangen
Dan upaya lupakan hari

Oh iya....
Aku dengar kini kau terbiasa dengan alkohol
Aku sarankan kurangi
Kurangilah demi kebaikanmu

Aku hanya ingin kamu bahagia
Bahagia disana
Dan aku akan mencoba bahagia disini
Walau aku masih sangat harapkan hadirmu
Disini temani hariku

Kamis, 26 April 2018

Nah kan

Nah kan mimpiku benar
Kamu dan si bulan
Ada di daerahku
Ada di "wilayahku"

Berfikir positif
Hanya itu yang kulakukan
Si bulan butuhkanku
Bantuanku tuk selesaikan tugasnya
Dan kamu bersama temanmu
Butuhkan ganjal perut kosong

Ah .... Sudahlah
Cemburu ya cemburu
Marah ya marah
Lapar jadi kenyang
Tenang jadi gulana

Ah .... Sudahlah
Apa yang terjadi
Sudahlah terjadilah
Biar nanti liat apa yang terjadi

Kusandarkan kepala di malam dingin
Menatap bayanganmu disana
Dan aku bayangkan
Indahnya cerita kita dulu

Rabu, 25 April 2018

Sudah pulang

Tapi pagi ketika matahari terbit
Ragaku sedang terbang di udara
Bersama burung besi
Aku tapakkan kaki disini lagi
Di rumah lagi

Ya... Sempat terlelap di atas sana
Dan entah kenapa bayangmu dan si bulan
Nampak disana
Dalam suatu acara
Yang ingin kuhindari
Namun tak bisa kutolak

Dalam lelapku
Drama dimulai ketika menjabat tangan
Para hadirin yang terhormat
Entah datang dari mana
Si bulan berjalan melewatiku
Dan menyusul kamu tertunduk tersipu

Entah apa
Entah kenapa
Petunjukkah?
Kenyataan kah?

Sudahlah kini semua kupasrahkan
Kuterima apa adanya
Yang terjadi biarlah terjadi
Yang datang biarlah datang
Karena aku selalu merindumu

Selasa, 24 April 2018

Disini

Tau ga seharian ini rasanya lelah sekali
Gusi yang dicabut giginya
Rasanya sakit sekali
Sungguh sakit
Tapi ya.... Begitu...
Karena tak mau seorang pun tau
Tentang kelemahanku
Aku tau mau cerit pada siapa pun
Biar tak seorang pun tau

Tapi ga apa apa
Mungkin karena lupa bawa obat saja
Hehehehe jadi 2 hari ini ceritanya
Ga makan obat
Jadi terpaksa makan saja
Biar lah ....
Tapi sepertinya bisa sedikit melupakanmu
Dengan sakit ini

Ya... Kau tau kan
Aku sangat rindu
Sangat rindu
Padamu

Ya... Sudah
Moga kamu bahagia disana ya
Intinya cuma mau bilang
Aku kangen kamu

Senin, 23 April 2018

Kenapa aku tidak menulis kemarin

Kenapa aku tidak menulis kemarin?
Alasan sederhana seh
Aku harus kehilangan gigiku 1 lagi
Kenapa?
Pertama karena sakit berbulan-bulan
Tapi tentunya tidak sesakit sakit hati
Hehehehehe
Kedua, karena ternyata giginya pecah
Pecah jadi dua
Beda dengan hatiku
Pecahnya berkeping - keping
Dan karena itulah
Harus dicabut
Dan akibat dicabut itu ternyata buat meriang
Iya meriang.... Tapi bukan merindukan kasih sayang mu yang selalu kudamba
Hehehehe

Ohya saat aku menulis ini
Aku sedang di bandara
Sedang menuju pulau pedas
Sampai jumpa ya
Doakan aku kembali dengan selamat

Sabtu, 21 April 2018

Harapan

Kamu tau kenapa lomba dilakukan
Dan kamu juga tau
Tidak semua lomba jujur
Kadang ada pengaturan
Pemenang ada sebelum kemenangan

Kamu tau mengapa
Kadang semua pun tau
Kondisi tertentu
Cara tertentu
Agar menang tanpa kemenangan
Namun tetap saja
Selalu saja
Ada hasrat tuk mengikutinya
Ada keinginan ikut serta di dalamnya

Semua karena harapan
Ya... Harapan
Menjadi alasan perjuangan
Alasan pantang menyerah
Alasan tuk terus bernafas

Namun ...
Harapan juga berbahaya
Kadang harapan yang tipis
Menimbulkan amarah
Menimbulkan benci

Tidak
Harapanku tidak begitu
Andai memang aku bukan milikmu
Kamu tercipta bukan untukku
Maka ijinkan aku mencintaimu
Dari balik bayangan
Dan berbahagialah
Tanpa kesalahan
Maka aku kan tersenyum kala menangis

Jumat, 20 April 2018

Pembeda

Apakah dengan ciuman
Cukupkan dengan pelukan
Atau lebih panas
Gesekan panas
Jilatan lembut
Sentuhan kulit terdalam
Bisa redakan rindumu?
Arti bahwa saling memiliki

Sungguh kini di tengah malam
Kutemukan sayap rindu menyambut
Melemahkan jiwa ragaku
Namun juga tegakkan kakiku

Bersama cemburu yang memburu
Kutegakkan di tengah malam
Di bawah kerlip bintang
Sapuan lebut sinar bulan

Ya... Aku cemburu
Bukan karena tak menciummu
Atau lebih panas dari itu
Karena aku tak ada di hatimu
Karena mungkin menjadi musuhmu

Kurasa aku tlah gila
Semakin gila
Dan menggila

Kamis, 19 April 2018

Titik

Kala jingga hiasi senja
Lembayung ungu pada cakrawala
Lemah raga terbaring
Pada tumpukan pasir pantai
Ditemani gemuruh obak
Menerjang membelah karang

Maka kala senja
Biarkan titik menjadi kenangan
Bagian sebuah ingatan
Untaian masa yang berlalu

Kerinduan
Rasa marah
Kecewa dalam dada
Biarkan tersimpan di dada

Bingkai titik
Nanti kan menjadi garis
Garis menjadi gambar
Ruat garis menjadi kenangan

Disini...
Di pasir milik kita
Aku mengenangmu
Merindumu dalam cup mie
Selamat malam
Selamat bahagia nanti
Dan hingga nanti

Rabu, 18 April 2018

Topeng

Topeng itu dimana mana
Penyempurna sebuah acara
Bersama untaian irama
Gerak gemulai, garang sang penari
Menari nari dalam arti

Topeng bukanlah topeng
Bukan tarian keindahan
Topeng adalah cerita
Nyata dunia yang tersembunyi

Terpuruk oleh topeng
Tertipu oleh topeng
Bodohnya sungguh bodoh
Membaca namun tak bisa membaca

Terima kasih
Bersama sejuta rinduku
Kasihkunyang tak sampai
Kuucapkan bersamanya
Lembaran ini tlah terisi
Langkah dunia yang tak kupahami

Selamat pagi
Semoga hari ini
Lelahku sehari
Malam nanti menidurkanku lebih cepat
Hingga mimpi pun menjauh dari angan

Senin, 16 April 2018

Grogi

pagi tadi
sungguh memalukan
hanya gara-gara memandangmu
hanya melihatmu dengan lirikan
tubuh ini bergetar hebat
lidah ini seakan melawan

hahahaha
inikah namanya grogi
bukan sengaja aku berbuat kesalahan
memalukan sungguh memalukan

hingga saat ini
masih saja seperti ini
tak bisa kukendalikan diriku
saat bertemu denganmu
saat menatapmu
saat melirikmu

entah sampai kapan seperti ini
ingin rasanya terbebas dari semuanya
lepas pikiran sepertimu
tenang sepertimu

sungguh aku kagum padamu
bisa sembunyikan semuanya
melupakan semua
tak perduli dengan semuanya

ah sudahlah
kali ini kuucapkan selamat siang
mari menikmati sarapan sekaligus makan siang

Minggu, 15 April 2018

Agung meletus lagi

Sang kuasa
Terus berikan peringatan
Dialah pemilik semesta
Alam adalah dia
Dia adalah alam

Hari ini pun masih dilindungi
Ia hanya tunjukkan kekuatan
Karena dia pemilik segala
Dia kuasa atas kuasa

Dari Nya
Aku menyerahkan semua
Rasa sakit
Pasrah akan jalan nya

Ku lelah berusaha
Ku bosan menangis
Hanya belajar darimu
Kini kulakukan di hariku

Tertawa di balik tangis
Tersenyum di balik marah
Biar semua tak sangka
Aku yang lemah
Tetap tampak perkasa

Sabtu, 14 April 2018

Mimpi

Barisan mimpi hiasi malam
Bawakan cerita bangunkan sadar
Terjaga tanpa bisa terlelap lagi
Kutuliskan dalam lembar ini

Aku yang kotor dimatamu
Bagai penipu dan pencoleng
Hina dina kata mu
Pada laku dan tawamu

Marah menyala dalam dada
Kadang timbulkan rasa benci
Hilang seketika tanpa bekas
Kala rindu menyapa dada

Ingat pasti masih ingat
Dalam hatimu kupastikan itu
Sudi mungkin tidak lagi
Sudah kau tunjukkan lakumu

Hanya merasa termanfaatkan
Kala kau tawa ceria
Bercerita lengkap dengannya
Dengan penyanyi pemetik gitar

Ah... Sudahlah
Nanti kau tau sendiri
Aku siapa
Isi hatiku apa
Dan dia bagaimana

Kamis, 12 April 2018

cemburu seh

diantara sakit kepalaku
diantara gundahku
mengganjal di hari
walau mungkin bukan kesengajaan
bagian dari kewajiban
entah kenapa
cemburu ini
terbakar, tersulut di siang hari

namun tak pantas kubegini
kutahu ini salah
tidak benar seperti ini
salah sungguh salah

namun kuutarakan saja
biar kau tau perasaanku
galau ku seperti puluhan tahun silam
menggelora
bagai di puncak masa muda

di bisa ada dekat denganmu
disampingmu
berbicara denganmu

iri hati ini
cemburu hati ini
kau sisakan ruang di hatimu untuknya
namun tidak untukku

ah... cuma obrolan di siang hari
karena aku rindu padamu

Rabu, 11 April 2018

Zonk

Entah harus menulis apa
Cuma mau bilang
Aku kangen
2 hari ini mimpiin kamu
Tadi pagi aku cemburu
Tau seh tak pantas cemburu

Ah biar aja
Kepalaku semakin sakit
Sungguh sakit
Dan aku terus berusaha
Bahagian disini
Dan ku harap
Kamu pun bahagia disana

Itu saja
Jalanku sudah tertutup menujumu
Mau gimana lagi
Mau apa lagi
Biar saja
Aku tetap disinj

Selasa, 10 April 2018

Bingung

Hanya ingin menepati janji
Bahwa aku hidup bahagia disini
Selalu kupegang teguh itu
Kupertahan kan semua
Demi dunia dan alam

Namun rasanya lelah
Sungguh lelah

Haruskah aku meminta maaf
Apakah aku yang selalu salah
Haruskah aku menjadi pengemis
Kantong kosong
Tanggung jawab kupikul sendiri

Jangan bilang aku tak berusaha
Sungguh aku tlah berusaha
Namun memang
Egoku, angkuhku
Harus meninggikan suaraku

Entah....
Mungkin karena sama pertama
Ilmu yang sama
Pengalaman mungkin berbeda
Dan merasa punya makan sendiri

Ingin kumenyerah
Namun semakin lemah rasanya
Atau biarkan aku berkalang tanah
Tapi bagaimana bintang dan rembulanku

Senin, 09 April 2018

Lelah

Aku lelah
Sangat lelah
Wahai..... Bumiku
Peluklah diriku
Lepaskan lelahku

Namun sebelum aku tertidur
Pada pangkuanmu
Mendengkur lelap
Dalam buai sayup pepohonan
Dalam hangatnya pelukmu

Biarkan bintangku
Bersinar terang
Mengantikanku
Menghiasi alam
Hingga para petualang
Para pujangga
Para pemimpin
Selalu tak lepas darinya

Biarkan rembulanku
Bersinar terang
Terpuji dan dipuji
Hingga ujung masa

Karena
Air mataku ingin menetes
Karena
Aku sangat lelah
Sungguh lelah
Maka berjanjilah padaku

Minggu, 08 April 2018

Masih pada lara hati

Berusaha tersenyum
Menahan amarah
Menegakkan kesabaran
Menghilangkan kemalasan
Menjauhkan kerakusan

Sungguh sangat terasa berat
Ingin rasanya curahkan semua rasa
Pada tangisan menjadi
Bukan pada bisikan hati

Andai dunia tau
Aku hanya butuhkan penopang
Kala aku terpuruk
Ingin penyemangat diri
Saat aku lemah
Ingin kudimanja
Ketika menangis
Ingin ada senyum menyapa

Bukan sekedar pelukan
Tidak cuma ciuman
Atau mungkin hubungan badan
Yang mungkin terselesaikan segera

Aku tak ingin sendiri
Aku ingin berbagi
Tentang rasa di hati
Tentang beban di jiwa

Karena kusadari
Aku kini berdiri
Untuk janjiku
Untuk rembulanku
Untuk bintangku

Sabtu, 07 April 2018

Lara hati

Kenapa begini jalanku
Terlalu berliku
Berlubang dalam
Debu berdaki

Kenapa tidak aku saja
Yang merasakan semua derita
Rasakan semua rasa sakit

Bukankah aku selalu mengalah
Walau marah pun aku tahan
Salah aku minta maaf
Benar pun aku yang minta maaf

Kenapa begini
Rasanya sakit sekali
Sungguh sakit

Rasanya ingin menangis
Air mata seperti mengering
Ingin berteriak
Namun suara tak keluar
Ingin cerita
Pada siapa

Seperti hanya seorang diri
Di tengah keramaian

Jumat, 06 April 2018

Wah.....

Ya sudah
Kamu bertemu dengannya disana
Di wedding semi royal
Ya sudah...entahlah

Ada rasa cemburu seh
Cuma ga akan tau
Apa bagaimana
Hal apa
Yang terjadi

Wah....
Kenapa begini
Panas di dada
Sakit di kepala

Di antara bebanku
Yang semakin berat
Rasanya ta ada ruang
Untuk menenangkan pikiran

Ada saja
Silih berganti
Datang bersautan
Ya sudah...
Wah.....
Mungkin takdirku

Kamis, 05 April 2018

330

Langkah panjangku
Tuk mengejarmu
Usaha mendekatimu
Cara mendapatkan perhatianmu

Tempat berdua
Berbagi cerita
Derai air mata
Canda tawa

Pelukan hangat
Senyum bebas
Ciuman mesra
Kerinduan memuncak

Kini semua
Terlewati dan terhempas
Berandai semakin nyata
Nyata menjadi mimpi

Hanya hayal
Hanya mimpi
Pada hati yang terluka
Rindu yang menganga
Hanya suara
Terdengar mengurangi rindu

Rabu, 04 April 2018

Larut malam

Malam semakin larut
Kantuk di mata
Berat sangat berat
Tetes air mata mengalir
Bukan sedih
Hanya tak sanggup menahan kantuk

Berdiri seorang diri
Hembusan nafas semakin panjang
Asap rokok yang menebal
Titipkan kata di hati
Agar tak terucap

Disini
Di bawah barisan bintang
Dalam hembusan angin dingin
Diam terpaku
Merenung tertegun
Kenapa rinduku
Kenapa rasaku
Tak pergi darimu

Andai kau membaca
Andai kau tau
Pahamilah
Sadarilah
Aku hanya rindu
Tak kan menggangumu

Seperti janjiku
Hanya merindu
Dari balik bayangmu
Aku menikmati gerakmu
Walau tak sanggup memelukmu

Selasa, 03 April 2018

Hidup

Hidup adalah perjuangan
Kadang sesuai harapan
Namun mungkin lebih kurang
Ya... Kurang penuhi keinginan kita
Tak semua sesuai harapan
Tak semua berakhir indah

Mungkin benar
Hidup harus diperjuangkan
Namun kini aku lelah
Lelah berjuang
Rasa sakit yang dulu bisa kutahan
Kini terasa sangat perih

Perkasa diri
Yang kubanggakan
Kini lemah lunglai

Disini dalam gelap
Aku bersandar
Terkapar sendiri
Merindukanmu

Senin, 02 April 2018

Andai saja

Andai saja
Kita masih bersama
Tentu kau kan duduk disamping
Saat acara tadi pagi

Mungkin fatamorgana
Seakan aku melihatmu
Samar bayangmu
Di depan sana

Hanya mampu menatap
Berbisik
Maukah dirimu
Duduk disampingku
Walau ku tahu
Itu bukan dirimu
Untukku
Untukmu
Untuk dunia

Mungkin hanya peride
Ya.... Siklus alami
Rindu yang memuncak
Tak tersalurkan
Tak tersampaikan

Kini hanya bisa menanti
Memastikan semua
Berlalu dan terlewati
Dan ending yang indah

Minggu, 01 April 2018

Lelah

Hanya lelah
Bukan bosan
Ingin ke tempat sepi
Karena lelah
Sungguh lelah
Aku menyerah

Hatiku
Kepalaku
Berisikan padamu
Bukan munafik
Bukan inginku
Nyata adanya

Kau yang sudah jauh
Mungkin pula lupakanku
Aku disini
Hanya bermimpi
Hanya berharap