Kamis, 11 Februari 2016

Rumah Pohon

Rumah pohon adalah salah satu objek pariwisata yang terbilang baru di Pulau Dewata Bali. Namun
destinasi pariwisata ini ternyata mampu memberi warna baru terhadap tourism yang ada. Objek pariwisata ini menyuguhkan pemandangan alam dari ketinggian puncak pohon dan rumah, atau saya lebih suka menyebutnya seke pat atau balai dari 4 (empat tiang) yang ada di atas pohon.

Destinasi wisata yang ada di wilayah Tukad Abu, Desa Tulamben Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem ini sebenarnya merupakan rumah pribadi yang dibuka untuk umum. Mungkin karenanya Dinas Pariwisata setempat belum melakukan terhadap Rumah Pohon ini.

Untuk menuju lokasi rumah pohon ini dapat ditemput dengan perjalanan sekitar 20 menit dari pusat kota Karangasem (Amlapura). Destinasi ini juga terbilang dekat dengan objek wisata yang terkenal dengan pemandangan alam bawah lautnya “Tulamben”, sekitar 5 menit perjalanan. Sebelum menuju rumah pohon ini setelah melewati jalan utama, yang menghubungkan kabupaten Karangasem dan Singaraja, anda akan melewati jalan kecil berbatu, sedikit rusak, namun jangan khawatir karena selama perjalanan anda dapat menikmati pemandangan alam yang indah.

Secara umum cuaca di rumah pohon cukup menunjang bagi anda yang suka akan ketenangan, namu pada musim panas akan sedikit terasa menyengat, namun karena pepohonan cukup rindang maka panas matahari tidak akan membuat kulit anda menjadi gosong. Jadi enjoy aja ya.

Dengan biaya masuk atau yang disebut sebagai sumbangan pemeliharaan sebesar Rp. 10.000,- sepuluh

ribu) rupiah, para pengunjung sudah bisa masuk ke areal rumah pohon. Di beberapa tempat dan pilar-pilar pemilik/pengelola rumah pohon menempelkan peringatan yang pada intinya mengingatkan bagi para remaja yang mengajak pasangan/pacarnya tidak berbuat tidak pantas. Lebih lanjut pemilik/pengelola mengingatkan bahwa rumah pohon ini dibuat lebih kearah tempat perenungan dan penenangan diri.

Sampai dengan tulisan ini dibuat pemilik/pengelola terus melakukan pembenahan/penambahan rumah pohon yang terbuat dari bambu. Saat ini telah ada beberapa bangunan/rumah pohon, kemudian di tengah areal rumah ini juga dibuat sejenis bangunan berbentuk candi berundak mirip Borobudur di Jawa Tengah. Pengunjung diijinkan untuk naik ke puncak bangunan tersebut.

Sambil menikmati pemandangan alam, anda juga dapat menikmati makanan Rujak, Tipat pecel, Nasi Goreng,  aneka Jus yang disediakan di cafe Rumah Pohon. Makanan yang tersedia menurut saya cukup enak, apalagi saya rasa buah yang digunakan tergolong lebih segar daripada penjual di pinggir jalan. Harga nya juga serba “Serbu” hehehehehe serba sepuluh ribu maksudnya.
 
Di rumah pohon ini juga dipelihara beberapa hewan, seperti : aneka burung, monyet, kambing, kelinci, dan anjing. Jangan khawatir dehhhhh jinak-jinak kok. Mungkin yang lebih buas pengunjungnya hehehehehe, maaaffffffffff.

Oke guys segitu aja ya. Kalau saya cerita terlalu banyak nanti kalian tidak akan bisa membuat cerita disana. Datanglah, buat cerita disana dan kenanglah siapa tau menjadi kenyataan.


Salam PenyuShampoo

diolah dari kunjungan PenyuShampoo dan berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar