Rabu, 23 Maret 2016

Siang Hari yang Panas

panas siang membakar pertiwi
keringat membasahi tubuh
bah keseluruh sudut
bagai picisan untuk para pemberontak

langit kering membawa duka
taru kering dalam siksaan
pertiwi gering tanpa tangis
haru sendu biru gadis impian

kala langkah tertatih
jiwa perih dalam kasmaran
bunga cinta tertanam dalam
bila saatnya bermekaran

merindu jiwa dengan senyum
menanti sang rembulan terangi langi gelap
asa dalam jiwa hangatkan jiwa
kala hati beku dinginnya cuaca

bila inginku bagai nyata depan mata
peluk impian dengan jiwa terluka
sayangi hati dengan perhatian
bertahan karena satya

kuatkan diri dengan rayu
bersandar jiwa dalam harapan
angan membawa kesungguhan
kelak senyum lebar tersungging indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar